46

3K 244 86
                                    

Kelamaan dong aku Up nya 😂 sebagai gantinya part ini lebih panjang dan part selanjutnya menyusul ~

Biar aku tambah semangat untuk Up nya, jangan lupa kasih komen-komen yang kamu ucapin di dalam hati 😂
Thankyou 😘

Happy Reading Guys 🤗🤗

***

Malam hari setelah pemakaman Oma Hany, semua sibuk mempersiapkan acara tahlilan yang memang sudah menjadi tradisi seorang muslim di Indonesia. Ervan bersama Papahnya sibuk menggelar karpet dan permadani di dalam dan juga luar rumah. Ada beberapa saudara dari Aldo yang ikut membantu mereka, tetapi lelaki yang selama ini tinggal bersama almarhumah Oma Hany, keberadaannya tidak terlihat di sana.

"Pakpol! PakTNI kemana? Dari tadi gua perhatiin, dia nggak ada di sini.."Tanya Perempuan berjilbab itu yang kini berada di ambang pintu, terlihat di kedua tangannya membawa piring yang berisikan kue basah dan beberapa buah lokal.

Seorang lelaki yang di sebut Pakpol pun menoleh ke sumber suara, Elsa, rupanya Elsa lah yang bertanya kepada lelaki yang di panggil Pakpol, Ervan. Kebetulan Ervan memang baru saja selesai menggelar karpet dan permadani di halaman rumahny. Dan ia sedang duduk di atas permadani. 

" Oh iya, aku juga belum liat bang Aldo, Cha ... Aku kira ada di dalem, makannya nggak aku cari,"Ervan.

Elsa berjalan seraya menaruh piring itu di atas karpet, setelah menaruh kedua piring yang di bawa, Elsa pun duduk dengan jarak satu meter yang berhadapan dengan Ervan.

" Cari PakTNI gih. Nggak enak kalo tamu udah dateng, tapi cucu kesayangan Oma Hany nggak ada di tahlilan pertamanya..."Elsa, Ervan menundukan kepalanya.

" Jangan sedih-sedih terus ... Oma kan nggak mau liat cucu-cucunya sedih."Lanjut Elsa.

" Bener Van kata Echa, sana cepetan cari Aldo.."Titah Om Winata yang ikut duduk bersama Ervan dan Elsa.

" Nggak baik kalo terus berlarut dalam kesedihan. "Lanjut Om Winata.

Syifa yang memang ikut membantu keluarga Aldo untuk mempersiapkan tahlilan di bagian dapur pun menghampiri  Ervan, Elsa, dan Om Winata. Ia ikut duduk bersama ketiga nya.

" Cut! Hayu balik lagi ke belakang, malu kalo yang muda nya cuma gua doang mah."Syifa.

" Bentar sip. Lu tau keberadaannya bang Aldo dimana? "Tanya Ervan.

" Tau, dia ada di kamarnya... Berapa menit sebelum tahlilan di mulai, dia bakal ikut tahlilan kok. "Syifa.

" Tuh Pah, Cha, bang Aldo cuma butuh waktu sendiri aja."Ervan.

" Kalo gitu Echa dan Syifa balik ke belakang dulu ya, Om. "

" Mulainya juga masih lama Cha, di sini dulu aja .."Om Winata.

" Nggak enak lah om, yang lain pada bantu-bantu... Masa Echa sama Syifa dateng ke sini cuma santai-santai aja"Elsa.

" Nah betul, Om, Syifa sama calon mantu Om izin ke belakang dulu ya.."ajak Syifa seraya merangkul pundak Elsa, lalu ia berdiri dari duduknya. Elsa yang di rangkul pun ikut bangun dari duduknya, begitupun dengan Om Winata dan Ervan.

" Titip Echa ya, tangan sama kakinya belum pulih, jadi harus tetap hati-hati ."Ervan.

" Heh Pakpol! Luka ini tuh udah nggak ada rasa sakitnya, sedikitpun. Lu tuh cepetan bisa lari, biar balik lagi ke asrama, terus ambil cuti buat acara kita nan..."Ucap Elsa, lalu menghentikan kalimatnya itu karena ini bukanlah saat yang tepat untuk membicarakan hubungannya dengan Ervan.

🌺Caraku Mencintaimu🌺حيث تعيش القصص. اكتشف الآن