61

2.8K 182 24
                                    

Dan aku memutuskan untuk next part 🥳
Thank you masih setia dengan cerita ini 🤗🤗
Happy reading 😎

***

Di sepanjang malam Elsa mencari uang koin di rumah yang ia tempati bersama Ervan, bahkan Elsa telah mencarinya keluar kamar namun tidak menemukan uang koin. Elsa mencari uang koin itu untuk mengerik leher dan pundak nya berharap agar angin yang masuk ke dalam tubuhnya segera keluar setelah ia kerik. Elsa menyerah untuk mencari uang koin dan memutuskan mengambil sendok makan yang berada di dapur dan ia bawa ke dalam kamarnya.

Elsa duduk di depan cermin dan membuka hijabnya agar mempermudah untuk mengerik tengkuk lehernya. Dengan terpaksa ia mengerik lehernya menggunakan sendok makan dan juga minyak yang menghangatkan, ia mengambil minyak itu dari kotak P3K yang berada dalam laci meja rias.

Menjelang adzan subuh Elsa tertidur dengan posisi yang masih duduk di kursi dan kepala yang ia taruh di atas meja rias tanpa memakai kembali hijabnya itu. Tanpa alarm Ervan terbangun dari tidurnya dan ia terkejut karena tidak mendapatkan Elsa di sebelahnya. Ia segera menyalakan lampu utama dan mematikan lampu tidurnya.

Ia melangkahkan kakinya untuk mendekat ke seseorang yang tertidur di kursi. Punggung itu terdapat beberapa memar yang sengaja di buat olehnya sendiri, kemudian Ervan melihat ada sendok dan juga minyak penghangat di dekat tangan orang itu. Ervan berjongkok di sampingnya dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah cantiknya, Elsa.

" Bangun yuk, sholat subuh dulu.." Ajaknya seraya mengelus pipi Elsa terus menerus.

" Bangun istriku.." Lanjutnya memainkan pipi Elsa dengan satu tangannya, Elsa hanya menggeliat ketika tidurnya di usik oleh Ervan.

Ervan membopong tubuh Elsa ke atas ranjangnya, " Bangun gih.. aku mau siap-siap buat ke musholla."Tangannya tidak berhenti untuk memainkan wajah Elsa dan kini memainkan rambut wanitanya yang tidak pernah di perlihatkan dihadapan pria yang bukan mahramnya.

Tiba-tiba saja Elsa membuka matanya dan menciptakan jarak antara ia dan Ervan. Kemudian Elsa tersadar jika ia tidak menggunakan hijab dan segera menutup rambut kepalanya menggunakan selimut.

" Pakpol abis apa-apain aku, ya?! "

" Lho kok? Sekarang aku punya hak buat apa-apain kamu, Cha.."

Elsa mengingat hari sebelumnya bahwa ia dan Ervan sudah resmi menjadi pasangan suami istri, "Maafin sih, namanya juga manusia jadi wajar kalo lupaan.." Elsa dengan menunjukkan jejeran gigi nya.

" Iya nggak papa. Aku mau siap-siap ke musholla buat shalat berjamaah, kamu jangan tidur lagi.."

" Kamu bersih-bersih dulu, biar aku siapin baju kokoh sama sarungnya."Elsa.

***

Setelah shalat subuh berjamaah Ervan tidak langsung pulang melainkan ikut berdzikir bersama para bapak-bapak komplek yang masih ingin shalat berjamaah. Setelah sampai dirumahnya, Ervan memasuki kamar dan melihat Elsa yang sedang duduk menghadap kiblat dengan mukena yang masih di kenakan olehnya.

Ervan memutuskan untuk duduk di sebelah istrinya itu dan betapa lucunya ketika melihat Elsa yang lagi-lagi tertidur sambil duduk. Di tangannya masih melingkar sebuah tasbih yang terbuat dari kayu jati. Ervan mengambil tasbih itu dan menaruhnya di atas meja rias, kemudian ia membopong Elsa untuk dibawanya ke atas ranjang agar bisa tertidur dengan nyaman.

Setelah di pindahkan ke atas ranjang Elsa mendengkur dengan jelas hingga membuat Ervan enggan untuk usil padanya. Ini adalah hari pertamanya menjadi suami untuk perempuan yang cinta dengan anak-anak jalanan. Bangga dengannya membuat Ervan terus bersyukur atas apa yang telah di rencanakan oleh yang maha kuasa. Ervan tidak melanjutkan tidurnya, ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi berniat untuk mencuci baju Elsa yang terkena darah. Tetapi saat ia mencari baju itu di keranjang dan tidak ditemukan juga.

🌺Caraku Mencintaimu🌺Where stories live. Discover now