4

9.9K 380 6
                                    

***

" Ka, itu nisa! "Dimas.

Elsa langsung berlari, menerobos kerumunan orang-orang itu. Syok. Itu yang elsa rasakan, saat melihat nisa yang tergeletak tak sadarkan diri, ia tidak sanggup melihat wajah nisa yang mengeluarkan darah dari keningnya.

" Kita bawa nisa ke rumah sakit.. Dimas ikut kita" Ervan bergegas membopong nisa dan berjalan kemobilnya, di ikuti oleh elsa.

" Sayang kamu yang kuat ya .. " Elsa memegang kedua pipi nisa, saat ini berada di dalam mobil.

" Kamu jangan nangis, tenangin diri kamu dulu, percaya sama aku, nisa ga akan kenapa-napa.."ervan

" Gimana gw mau tenang pak, ini darah yang keluar dari keningnya aja banyak banget! Bisa lebih cepet ga nyetir mobilnya? Kalo bisa bablasin aja rambu lalu lintasnya!."Elsa

" kalo aku bablasin sama aja aku melanggar rambu lalu lintas.. "

" Langgar aja ka, kan kakak polisi. Ga bakal ada yang mau nilang kakak " Dimas, yang saat ini duduk disamping Ervan.  Ervan tak menggubris ucapan dimas.

Saat sampai dirumah sakit, dan menunggu dokter yang sedang menangani nisa, elsa  menangis dalam diam duduk Pas didepan pintu ruangan nisa ditangani,  dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua tangan dan lututnya. walau begitu, ervan tau bahwa elsa kini sedang menangis, terlihat dari pundaknya yang naik turun.

" Jangan duduk disitu, nanti dokter buka pintu, kamu bisa jatuh .. "Ervan

" Bodo amat .."Elsa. Tak berselang lama sehabis ervan berbicara seperti itu, dokter membuka pintu, dan elsa jatuh dari sandarannya di pintu tadi.

" Gimana dok keadaan nisa? "Elsa yang langsung berdiri.

" Karena luka yang sangat banyak mengeluarkan darah, saat ini nisa membutuhkan donor darah, kebetulan stok darah golongan B recus Negative  dirumah sakit ini sedang tidak ada."Dokter

" Ya Allah .. Golongan darah gw beda, gimana ini "Elsa

" Ambil darah saya dok .. "Ervan.

" Lu yakin? "Elsa

" Iya aku yakin, golongan darah aku B recus negative.. "Ervan.

" Aaa makasih pakpol .. "Elsa hendak memeluk ervan, namun ervan menghindarinya.

" Maaf, terlalu seneng pak, sekali lagi makasih ya pakpol .. " Elsa, saat ini ia mencium punggung tangan kanan ervan.

" Kalau begitu, mari bapak ikut saya .. " Suster. Alhasil elsa langsung melepaskan tangan ervan yang ia cium itu.

" Temenin aku ya ? "Ervan

" Kenapa? " Elsa, ada perubahan raut wajah yang ia lihat.

" Polisi bisa takut sama jarum suntik juga .. Dimas kamu disini aja ya, jagain nisa. Kakak mau nemenin pakpol donor darah dulu .. " Elsa, dimas mengangguk.

Beberapa jam setelah mendonorkan darah, ervan menemani elsa yang tidak juga bergeser dari kursinya, kini jarum jam menunjukan pukul 02.30 Keduanya masih sama-sama membuka mata, ntah mengapa elsa merasa matanya belum juga  mengantuk.

" Emm lu kalo mau balik, balik aja. Udah jam tiga juga, pakpol harus kembali tugaskan? Ke asrama gitu, Lagian gw masih bisa jagain nisa sendiri kok .."Elsa

" Iya aku harus kembali ke asrama, kamu gapapa jagain nisa sendiri? "Ervan

" Ya gapapa, nanti juga ada anak-anak yang lain kok, udah sana baliik.. "Elsa

🌺Caraku Mencintaimu🌺Where stories live. Discover now