Love is Beautiful Pain - 160

22 6 3
                                    

Cinta? Bagi sebagian orang, cinta itu manis dan menyenangkan. Memabukkan, menghangatkan, dan mencandukan. Namun hanya segelintir orang yang merasakan hal itu. Kenyataannya cinta itu seperti bunga mawar. Indah, tetapi penuh duri yang siap menusuk kapan saja. Siap atau tidak siap. Itulah mengapa, ada sebuah pernyataan. Manusia siap untuk jatuh cinta, tetapi tidak pernah siap untuk patah hati.

Meski begitu, bagaimana rasanya hidup bergantung pada cinta kasih sebuah pasangan? Aneh tapi begitulah kenyataannya. Cerita ini tidak mengada-ngada, melainkan memang benar adanya.

“Kalo udah begitu, mungkin emang lebih aku menghilang aja,” canda Youka membuat Anna kembali memeluknya dalam-dalam. Mana mungkin? Setelah kehilangan sosok mama dan Annindita, kini Anna akan kehilangan lagi satu keluarganya?

“Nggak! Youka nggak boleh ke mana-mana!” Lagi-lagi kedua mata Anna berair. Kembali mengingat kejadian di masa lalu, saat di mana keluarganya masih utuh. Mama memang tidak pernah secara terang-terangan mengatakan bahwa Annindita jauh lebih baik darinya, tetapi dari sikap orang awam pun pasti mengerti.

***

“Ma! Annin dapat nilai 100!”

“Wah! Putri mama emang hebat, ya!”

Anna kecil berdiri di belakang mereka. Bersembunyi dalam tembok gelap, tangannya menyimpan dua buah kertas. Satu kertas berisikan nilai ujiannya yang juga sama persis seperti nilai Annindita dan satu kertas lainnya yang akan membuat mama kecewa, mungkin.

Namun ... apa boleh buat? Entah kenapa, Anna sama sekali tak berdiri. Hingga sebuah tepukan di bahu mengejutkannya. Ternyata papa dengan senyum usilnya.

“Kamu ngapain, Na?”

Anna menggeleng pucat pasi. “Nggak ngapa-ngapain, Pa!”

“Itu ... hasil ujian Anna?”

Anna kembali menggeleng dan menjelaskan. “Bukan, Pa. Ini kertas panggilan orang tua dari Bu Guru.” Gadis kecil itu tidak pernah bisa memberitahukan nilainya, karena bagaimana pun dunia ini hanya memandangnya sebelah mata. Berbeda dengan Annindita yang memang sudah sempurna dengan semua bakat sejak lahirnya. Papa mengangguk lalu berjalan menuju mama dan Annindita.

“Ma, Anna dapet surat panggilan orang tua. Papa minggu depan ada kerjaan dinas ke luar kota. Mama bisa gantiin, kan?”

“Lagi?” Kedua pupil Mama Anna membulat sempurna lalu menggeleng takjub. “Entah harus ke berapa kali, Na, kamu masuk BK terus! Ampun, deh!”

“Maaf, Ma,” ucap Anna lirih sambil menunduk.

“Kapan kamu bisa jadi orang kuat jadi nggak di-bully terus? Capek mama ke sekolahan terus!” keluh mama sambil mengusap tengkuk.

“Mama! Anna ini korban! Kenapa mama malah bertingkah seakan Anna ini di posisi jahat?” protes papa nyalang sambil menepuk meja keras.

“M ... ma, harusnya mama belain Anna. Kasian adikku!” bela Annindita. Lagi-lagi Annindita selalu menunjukkan keseratus persenannya menyayangi adik semata wayang. Bagaimana bisa Anna menjadi iri atau bahkan membencinya? Annindita memang sebaik itu bahkan ketika nyawanya berada di ujung tanduk sekali pun.

Puncak dari semua ini, ketika Anna berpikir bahwa hidup sudah tidak ada arti lagi. Dia hanya  beban untuk mamanya karena harus bolak-balik BK karena kesalahannya yang lemah sehingga berakhir menjadi sasaran empuk pembullyan di sekolah. Kedua kaki Anna melangkah dengan berat, memandang jalanan raya yang luas pada malam hari. Dia belum pulang sekolah, tidak memberi kabar sama sekali, lenyap begitu saja. Anna akan mengakhiri semua penderitaannya, sehingga tidak ada lagi orang yang akan kacau karenanya. Anna akan pergi selamanya.

Karena itulah ketika menyaksikan dua buah lampu kuning menyinari pandangannya, Anna berlari ke arah sana seakan menantang maut. Menyerahkan seluruh kehidupannya seakan tak ada lagi harapan. Mengenyahkan impian dan hanya ingin membuat seluruh orang bahagia. Ketika jaraknya dan truk besar beroda empat itu hanya dalam beberapa inci lagi, Anna memejamkan mata. Jadi beginikah berada di penghujung kehidupan?

Anna membisikkan dirinya sendiri dalam hati.

Selamat tinggal, dunia.

Semoga di kehidupan berikutnya, aku mendapatkan kebahagiaan.

Atau ... lebih baik aku tidak usah terlahir kembali selamanya.

-----
Bakal kebongkar lagi, nih❤ siap siap ya:")

Posted : 26 November 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Where stories live. Discover now