Reason Why I Hate You - 151

21 6 8
                                    

Arul melihat majalah dinding yang memamerkan list peringkat paralel setiap kelas dari kelas 10, 11, hingga 12. Dia memerhatikan list di kelas 10, sekarang ini sudah memasuki semester dua. Lantas Arul ingin tahu, di peringkat berapa dirinya saat semester satu kemarin.

Nahas. Peringkat kedua, lagi dan lagi. Arul memerhatikan nama pemilik peringkat pertama paralel kelas 10.

Annandita Aurellia Hafsah dari 10-A, pantas Arul tidak kenal. Ada beberapa indikatornya; satu, Arul tidak sekelas. Dua, Arul tidak pernah memerhatikan wajah cewek mana pun saking malasnya berurusan dengan cewek. Ketiga, apakah penting untuk mengenali seorang rival yang sudah dua kali membuat Arul berada di peringkat kedua?

Semua orang tahu, sistem peringkat di Cattleya memiliki banyak perubahan setiap tiga bulan sekali. Artinya dalam kategori nilai untuk PTS dan PAS di setiap dua semester. Bila sekarang sudah memasuki semester dua awal, tandanya sudah dua kali Arul dikalahkan. Ini tidak bisa dibiarkan! Entah apa respons mamanya nanti. Pasti mengerikan, sekadar membayangkannya saja membuat lutut Arul hampir melemas.

Arul dengan geram langsung meninggalkan tempat ramai itu, saat sedang berjalan tiba-tiba dirinya ditabrak dari belakang. Arul menoleh, melempar pandangan datar saat tahu bahwa pelaku penabrakan adalah seorang cewek.

“Maaf,” ucapnya dengan nada buru-buru. Wajah cewek itu persis zombie, dengan kantung mata yang besar dan manik yang sayu melewatinya begitu saja. Arul menghela napas, tidak mau mempermasalahkan sesuatu yang sepele. Lebih baik dia berfokus mengalahkan Annandita dengan sehat. Tanpa dia tahu bahwa Anna adalah orang yang baru saja ditabraknya barusan.

Anna melangkah menuju kelas 10-A, sekarang sudah memasuki semester dua. Pastilah teman-teman akan ricuh memberikannya ucapan karena telah berhasil memertahankan peringkatnya. Anna sendiri, selama liburan ini memberikan penghargaan untuk dirinya sendiri dengan membabat habis drama Korea. Menontonnya dari pagi hingga pagi tanpa rem, sungguh mengerikan.
Sialnya, meski sudah menonton semalaman, hasrat Anna belum menghilang. Dia masih penasaran karena berakhir gantung dan mau tidak mau, Anna harus menonton lagi nanti di jam pulang sekolah. Dia akan kabur melarikan diri ke kantin saat semua orang sudah di rumah masing-masing! Saat ini, Anna duduk bersama Keysha meski Anna merasa tidak sefrekuensi dengan cewek itu. Keysha terkesan hanya memanfaatkannya saja.

Jam pelajaran berlalu begitu cepat seakan Tuhan telah menakdirkan Anna untuk menonton drama kesukaannya tersebut. Anna berlalu begitu saja keluar dari kelas setelah teman-teman melangkahkan kaki duluan, Anna memang belum bisa dekat dengan siapa pun tapi dalam hatinya ada sedikit rasa malu dan waswas. Anna takut dianggap lebay, alay, atau pemikiran negatif lainnya karena menangis disebabkan menonton drama Korea. Belum lagi, mungkin saja dirinya akan dianggap tidak gaul karena biasanya anak muda lebih suka hal-hal berbau kebarat-baratan, bukan?

Anna berjalan sambil jelalatan ke sana ke mari menuju kantin, bersyukurnya dia berhasil mendapatkan tempat terpojok. Sepi, tidak ada yang melihat, aman, dan jelas saja Anna bisa langsung melepaskan gairah kekepoannya detik ini juga.

Earphone ditancapkan pada lubang earjack. Selanjutnya pada lubang telinganya. Saatnya Anna menyelam dalam dunianya. Anna malas buru-buru pulang karena kehidupannya di rumah sudah pasti akan dipergunakan untuk belajar. Jadi sekarang Anna ingin bersantai dulu mumpung semester dua juga masih awal.

Setelah menyelam dalam dunianya, sebuah scene menyedihkan menusuk ulu hati Anna. Kisah seorang kakak cowok yang mencintai adiknya sendiri namun harus meninggal mengenaskan karena penyakit yang diderita.

Anna tidak dapat menahan gejolak untuk menangis, bagaimana pun hati Anna selemah itu. Tanpa Anna sadari, linangan air mata dan ingus keluar beramai-ramai secara serempak. Alirannya semakin deras hingga Anna terisak. Pastilah tidak ada yang melihatnya karena Anna di pojokan sendirian dan membelakangi para penjual makanan di kantin. Sudah jelas, Anna bebas terjun dalam dunia drama Koreanya.

“Hei, lo kenapa?”

-----
Sampai sini yaa, kalian jangan bingung kenapa tulisannya miring semua karena ini flashback🤣 alasan kenapa mereka saling benci hihihi🥰

Posted : 23 November 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang