Part 18 : Pak Arqan?

8.5K 594 12
                                    

Fii update lagi dungs

Satu vote dari kalian satu pahala juga buat kalian, karena bikin fii seneng

Ramaikan komentar dungs

Bismillahirrahmanirrahim...



🍂 Happy Readings 🍂

Hari semakin terlewati, tak terasa malam pun telah menyapa. Di atas ranjang berukuran king size, Ayna meringkuk seraya memeluk boneka teddy bear pemberian Rafka 5 bulan yang lalu pada saat ia ulang tahun ke 22 tahun.

"Kenapa sih lo tega khianatin gue? Coba aja lo nggak khianatin gue, pernikahan ini nggak akan pernah terjadi." Netranya yang memerah karena terus menangis menatap nanar boneka teddy bear itu, seolah boneka tersebut adalah Rafka.

"Harusnya tadi lo dateng buat gagalin pernikahannya, bukan dateng buat bilang kalau lo sebentar lagi jadi ayah." Hati Ayna jelas sakit saat Sella mengatakan jika ia sedang berbadan dua, hasil buah cintanya dengan Rafka. "Lo harusnya tau kalau gue mau nikah sama pak Arqan cuma buat pelarian dari lo doang, Rafka. Lo harusnya tau kalau gue nggak bener-bener pengen ngelepas lo gitu aja."

"Biar pun saya pelarian kamu doang, tapi saya akan tetap mencintai kamu sebagai istri juga ibu dari anak-anak saya, Ayna." Mendengar ada seseorang selain dirinya apalagi seseorang itu menyahuti racauannya, Ayna memutar tubuh dan mendapati Arqan datang sambil memegang nampan.

"Pak Arqan?" cicit Ayna. "D-dari kapan di sini?" Jantung Ayna bertalu kencang saat Arqan menghela nafas kasar sambil bergerak menyimpan nampan yang ia bawa di atas nakas.

"Dari saat kamu melampiaskan emosi pada boneka itu!" Jari telunjuk Arqan mengarah pada boneka teddy bear yang di belakangi Ayna.

"P-pak Arqan denger semua ocehan saya?" Ayna merutuk dalam hati, bisa-bisanya ia ceroboh lupa mengunci pintu kamarnya saat ingin meracau tentangnya.

Arqan tanpa ragu menganggukkan kepalanya yang seketika saja membuat Ayna menggigit bibir bawahnya, ia jadi khawatir jika Arqan mengadukan semua racauannya tadi pada Farah dan Fadlan. Bisa-bisa ia dicoret dari kartu keluarga jika masih terus memikirkan Rafka dan menyakiti hatinya Arqan.

"Memangnya kenapa jika saya mendengar semua ocehan kamu itu? Kamu kira saya akan marah?" Ayna masih menatap wajah Arqan yang tanpa ekspresi. "Saya tidak akan marah, Ayna," imbuhnya sambil menggelengkan kepalanya.

"B-bapak berhak marah kok." Tanpa sadar Ayna memukul ringan bibirnya yang bicara dengan gugup sejak tadi.

"Tidak, justru saya akan membiarkan kamu mengoceh seperti itu. Ya meski terdengar tidak enak untuk saya yang menjadi posisi pelarian untuk kamu, tapi saya akan buat posisi pelarian itu menjadi tujuan untuk kamu." Ayna mengerjap, ia masih mencerna perkataan suaminya itu. Dan yang tak ia sadari adalah Arqan yang terus bergerak mendekat, bahkan lelaki itu sudah duduk disebelahnya. "Biarkan saya yang berjuang untuk membuat kamu jatuh cinta pada saya mulai detik ini sampai selamanya, biarkan saya yang buat kamu lupa kalau hatimu pernah tersakiti dan berharap lebih pada lelaki lain."

"Pak Arqan?" cicit Ayna dengan wajah yang sudah merah padam.

"Hm."

"Pak Arqan?" Ayna menggigit bibir bawahnya kian kuat, kedua matanya pun sudah berair. Dapat dipastikan jika beberapa detik lagi ia akan menangis.

"Ya." Arqan mengulas senyum tipis, ia berharap jika Ayna dapat mencerna semua ucapannya dengan baik.

"Pak Arqan?" Satu tetes air mata Ayna jatuh membasahi pipinya.

"Kamu spechless dengar perkataan saya?" tanya Arqan namun dibalas gelengan kepala oleh Ayna.

"Lalu?" Kedua alis Arqan berkerut heran.

"Itu!" Ayna meringis pelan.

"Apa?" Arqan tambah bingung.

"Jempol kaki saya keinjek kaki Bapak, huaaa." Seketika saja Ayna memekik kesakitan beriringan dengan Arqan yang langsung memindahkan posisi kakinya yang tak sengaja menginjak jempol kaki Ayna.

"Astagfirullah, kenapa baru bilang sekarang?" Arqan yang merasa bersalah pun berjongkok, mengangkat satu kaki Ayna dan ia letakkan di pangkuan pahanya. "Mana yang sakit?" tanyanya khawatir.

"Jempol saya, Pak. Seharian saya pakai heels 10 cm, kaki saya jadi cenat-cenut terus merah. Ditambah keinjek sama Bapak lagi, kan tambah cenat-cenut," terang Ayna.

"Itu salah kamu!" Ayna melebarkan mata saat rasa sakitnya Arqan katakan salah dirinya.

"Di mana letak kesalahan saya, Pak?"

"Suruh siapa pakai heels 10 cm? Saya tidak pernah menyuruh kamu untuk tampil sempurna, Ayna. Karena jujur saja, saya lebih suka kamu yang natural seperti ini." Ayna menunduk, melirik tubuhnya yang memakai piyama berbahan satin dengan warna navy blue. Seusai resepsi pernikahannya selesai, Ayna memang langsung bergegas membersihkan dirinya sendiri. Menghapus semua polesan make up yang tadi merubah wajahnya menjadi semakin cantik.

"Dan satu lagi, hal-hal seperti itu termasuk tabarruj," imbuh Arqan.

"Tabbaruj?" tanya Ayna.

"Menurut ulama Abu Ubaidah, tabbaruj bisa diartikan seorang wanita yang menampakkan kecantikannya (di depan lelaki yang bukan mahram)." terang Arqan.

"Seperti juga dalam Surat Al-Ahzab ayat 33,


وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ

Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”

"Gaun saya udah syar'i kali, Pak. Itu juga saya turutin maunya Bapak, tadinya sih pengen pake gaun yang bahunya terbuka."

"Apaan, tidak boleh! Dengan kamu pakai make up dan tampil cantik, memakai gaun yang indah ditambah memakai heels yang kata kamu 10 cm. Intinya ...." Arqan sempat menggantung kalimatnya. Lelaki itu meletakkan kaki Ayna kembali ke bawah lalu meraih tangan Ayna. "Saya pencemburu, Ayna! Seluruh kecantikan kamu hanya boleh saya yang menikmati tidak dengan orang lain," imbuhnya diakhiri dengan kecupan kecil pada punggung tangan Ayna.

———————🍂🍂🍂———————

Siap buat next chapter?

Spam vote dan komen dulu dong

Follow akunku : @fiaa_an

Follow akun tiktok : @fiaafnh

Buat tau spoiler-spoiler ataupun konten menarik di sana 🔥

Dear My Husband (COMPLETE)Where stories live. Discover now