Part 48 : Positif

7.6K 445 15
                                    

Siap buat baca?

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya!



🍂 Happy Readings 🍂

"Sayang?" panggil Arqan pada Ayna, saat ini keduanya sedang berada di dalam kamar mereka. Dengan Arqan berdiri membenarkan gorden di jendela yang bermasalah dan Ayna yang sibuk menscroll laman Instakilonya.

"Ayna?" panggil Arqan kembali sambil menepuk tangan Ayna.

Tangan Arqan yang menengadah bermaksud meminta Ayna untuk mengambilkan obeng di bawah, namun sepertinya Ayna salah menanggapi dan bergerak menyatukan tangannya dengan tangan Arqan seolah membentuk lambang hati.

Arqan yang merasa bingung pun melirik tangannya, dia sempat tersenyum kecil namun setelahnya menunjuk obeng yang diperlukannya.

"Obeng Sayang, ambilin!" kata Arqan.

Untuk sesaat Ayna tertegun namun tangannya dengan cepat bergerak mengambil obeng yang diminta.

"Aku kira mau ngebentuk love gitu," kata Ayna sambil tersipu malu.

"Kan aku lagi benerin gorden dulu, Sayang," jawab Arqan.

"Ihh, kan aku jadi malu!" ucap Ayna sambil gemas menepuk bokong suaminya.

"Kamu yakin nggak jadi makan di luar?" tanya Arqan sambil tangannya terus bergerak membenarkan gorden kamar.

"Iya, kepala aku pusing nggak tau kenapa padahal tadi nggak deh. Perut juga rasanya mual, kayanya aku masuk angin deh, Mas."

"Yaudah istirahat gih! Udah malem juga."

"Mau bobo dipeluk kamu!" Mendengar permintaan manja dari sang istri, Arqan pun tersenyum kecil. Kebetulan pula aktifitas membenarkan gorden kamarnya pun telah selesai, usai tangannya menaruh kembali obeng ke tempatnya lelaki itu pun mengulurkan tangannya yang langsung disambut hangat oleh tangan sang istri.

"Ayo kita bobo!" ucap Ayna begitu riang.

Selanjutnya, kedua insan itu pun terlelap dalam tidur usai mengambil wudhu dan berbaring di ranjang dengan saling berpelukan.

•••

Paginya, Ayna telah sibuk di dapur usai ia melaksanakan shalat shubuh. Karena di rumah hanya ada dia dan Arqan, Ayna pun tak menutupi rambutnya dengan hijab. Para ART yang dipekerjakan di rumah, setiap hari selalu datang pagi pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 17.00 WIB. Ayna sengaja tidak ingin ada ART yang menginap, karena pada saat malam tiba dia ingin benar-benar berdua di rumah bersama Arqan.

Saat ini masih pukul 06.00 WIB, perempuan yang kini memakai midi dress berwarna peach itu tengah memasak sayur sop untuk ia dan Arqan sarapan.

"Tinggal masukin kol tunggu matang udah deh." Ayna bergumam sambil memasukkan semangkuk kol dan daun bawang.

Rupanya, perempuan itu tak sadar jika di belakang tubuhnya sudah ada Arqan yang bersidekap dada sambil bersandar pada kulkas. Lelaki itu tersenyum, melihat bagaimana perubahan demi perubahan dari Ayna. Aynanya yang kini lebih dewasa meski akhir-akhir ini sikapnya lebih manja dan kekanakan, tapi Arqan tak pernah mengeluh akan hal itu. Ia tau mood perempuan itu bisa cepat sekali berubah-ubah.

"Loh Mas? Dari kapan kamu berdiri di situ? Kok aku nggak tau?" tanya Ayna saat perempuan itu memutar tubuhnya untuk mengambil sendok sayur.

"Dari tadi," jawab Arqan sambil berderap menuju sang istri.

Dear My Husband (COMPLETE)Where stories live. Discover now