Part 40 : My Zawjati

8.6K 542 5
                                    

Hai gengs, yang masih ingat chapter kemarin cung?

Please di sini komen atuh lah, aku pengen tau gimana antusiasnya kalian ☹

Jangan lupa vote, sekali lagi mengingatkan buat kalian yang baru baca. Kalo cerita ini di part awal mungkin agak cringe dan acak-acakan, aku mohon maaf. Cerita ini sebenernya aku tulis udah lama, dan belum aku revisi sama sekali. Jadi kalo di awal acak-acakan, mohon maaf ya.



🍂 Happy Readings 🍂

Ayna duduk di sofa dengan tangan yang ia taruh diatas pahanya, pandangan matanya menyorot pada Arqan yang tengah membereskan baju-bajunya ke dalam koper.

"Kenapa kamu bawa baju-baju kurang bahan seperti ini semua, Ayna?" Arqan mengomel sambil melipat satu persatu baju-baju milik Ayna dan memasukkannya ke dalam koper. Baju-baju kurang bahan yang Arqan maksud adalah sekumpulan lingerie.

"Ya aku kan emang sengaja bawa itu buat kamu."

"Setidaknya bawa satu baju yang waras, biar kamu punya ganti buat sekarang kita pulang." Ayna cemberut, memang sih ini salahnya kenapa tidak membawa baju yang lebih sopan setidaknya satu. Tapi kan kemarin dia juga tidak tau jika Rafka berniat menjebaknya.

"Yaudah nggak apa-apa, aku nyaman kok pakai baju itu. Lagian, masih ada jubahnya jadi nggak keliatan yang seksinya."

"Oh ya satu lagi, aku nggak mau pulang hari ini! Pokoknya kamu sekarang turun ke bawah bilang sama pihak hotel kalau kita tambah satu malam lagi."

"Tapi Ayna, mama sama papa khawatir kita belum pulang. Apalagi kamu sendiri yang bilang buat jangan kasih kabar ke mereka. Lagipula, besok aku tidak bisa izin lagi," Ayna semakin cemberut.

"Izin satu hari lagi nggak apa-apa kali, Mas. Buat istri sendiri loh!"

"Mas Arqan?" Ayna mendecak saat suaminya itu kembali memasukkan baju-bajunya ke dalam koper.

"Ihhh, nggak mau! Keluarin lagi bajunya!" ucap Ayna namun tetap dihiraukan oleh Arqan. Lelaki itu fokus menata baju-baju itu supaya rapih.

"Ihh ngeselin! Keluarin lagi bajunya, Mas!" Ayna sedikit menggertak, dia masih ingin di sini apa susahnya? Ia hanya ingin berduaan kembali dengan Arqan. Jika di rumah, Ayna kurang merasa bebas karena ada orang tuanya.

"Yaudah." Ayna lantas berdiri dengan senyuman yang mengembang, kakinya melangkah lalu duduk dibagian koper yang kosong.

"Kamu ngapain di situ?" Arqan bertanya.

"Aku mau di sini!" jawab Ayna sembari merebahkan kepalanya ke bagian koper yang sudah terisi baju, dengan sengaja ia memblokir kegiatan Arqan yang sedang membereskan baju.

"Bangun, hey!" Arqan memegang punggungnya, berniat untuk membangunkan Ayna.

"Nggak mau, aku mau di sini!" ujar Ayna keukeuh.

"Aku mau kita nginep di sini satu malam lagi, please!" Ayna menatap wajah suaminya dengan wajah yang ia buat seimut mungkin.

"Ya, ya, ya?" Kelopak matanya mengerjap dengan senyum yang mengembang.

"Aku masih mau berduaan sama kamu tanpa ada yang ganggu hehe." Selanjutnya, Ayna tersipu saat Arqan mengangkat tangannya untuk mengusap-usap puncak kepalanya.

"Yaudah, sekarang kamu naik aja ke kasur. Nanti aku bilang ke pihak hotel kalau kita menginap satu malam lagi."

"Yes, makasih Sayangku." Ayna refleks melingkarkan tangannya di leher suaminya itu, yang langsung dibalas dengan dekapan hangat dari lelakinya.

Dear My Husband (COMPLETE)Where stories live. Discover now