Part 46 : Hidup Baru

6K 428 8
                                    

Hai gengs, DMH update lagi.

Sulit ya buat kasih vote sama komen? Padahal aku udah selalu perbaiki tulisan, berusaha jadi author seramah mungkin karena aku pengen kenal sama readers-readersku.

Please jangan jadi siders, hargai aku sebagai author ygy.



🍂 Happy Readings 🍂

Ayna memandangi pantulan tubuhnya didepan cermin fullbody, saat ini ia mengenakan gamis berwarna hitam serta hijab pashmina latte untuk penutup kepalanya. Usai kemarin setelah perasaannya lebih lega, Ayna memutuskan untuk belajar menutup auratnya dengan sempurna tentunya dengan Arqan sebagai penuntunnya. Saat ini, suaminya itu belum tau jika Ayna akan mulai menutup auratnya di hari ini, karena kemarin saat ia berbicara akan menutup auratnya, Ayna hanya bilang jika nanti sudah siap.

Maka pagi ini, Ayna tak henti mengulas senyumnya memandang dirinya sendiri dari balik cermin. Perempuan itu tengah membayangkan akan seperti apa respon Arqan nanti saat melihatnya kini mengenakan hijab?

"Ternyata aku secantik ini kalau berhijab." Tangannya bergerak membenarkan posisi jilbab yang sedikit bergeser.

"Dan dimulai hari ini aku akan memulai hidup baru, bersama Mas Arqan." Ya, setelah pernyataan Dokter Rere jika dirinya sudah dalam tahap penyembuhan, bagi Ayna itu adalah awal yang baru dari hidupnya. Terlebih saat hatinya mulai benar-benar menerima kehadiran Arqan dan mulai mencintainya. Dia dan Arqan juga berencana untuk pindah ke rumah mereka hari ini setelah kemarin-kemarin membereskan barang-barangnya.

"Ayna?" Sebuah suara dari luar kamar mengalihkan atensi Ayna, perempuan itu lantas tersenyum saat tau siapa pemilik suara itu. "Sudah siap? Ayo kita berangkat." Arqan masuk ke kamar dan bertanya, namun kakinya berhenti di daun pintu, tertegun saat melihat penampilan istrinya dengan balutan hijab yang menutupi rambutnya.

"Kamu?" Satu persatu Arqan melangkah mendekat dengan tatapan yang tak berpaling dari Ayna.

"Hm?" jawab Ayna hanya dengan berdehem.

Saat Arqan sudah ada di hadapan Ayna, lelaki itu menggerakkan tangannya mengusap kepala Ayna yang tertutup hijab.

"Masyaa Allah, cantik sekali bidadariku ini," ucap Arqan memuji Ayna.

Ayna yang mendapat pujian itu pun tersipu malu, perempuan itu menangkup pipinya sendiri karena merasa pipinya kini memanas.

"Aku harap kamu bisa seterusnya menutup aurat seperti ini Sayang," ucap Arqan lagi.

"Insyaa Allah, Mas. Tuntun aku terus ya!" Arqan mengangguk lalu menarik tubuh Ayna untuk dipeluk.

"Aku senang kamu mau berhijrah," ucap Arqan sambil masih memeluk Ayna.

"Aku lebih senang karena mempunyai suami yang paham agama seperti kamu, yang bisa menuntun istrinya yang jauh dari kata baik ini ke jalan yang baik. Aku sayang kamu, Mas Arqan," kata Ayna sambil mengeratkan pelukannya, dia bahkan sudah menyembunyikan wajahnya di dada bidang Arqan.

"Aku juga sayang kamu bahkan cinta kamu, ana uhibbuki fillah Ayna Azkayra."

"Artinya apaan, Mas?" tanya Ayna yang penasaran dengan kata terakhir Arqan.

Dear My Husband (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang