Part 1 : Telat Bangun

19.5K 798 7
                                    

Absen, baca part ini jam berapa?

Panggil aku fii, oke ...

Vote dulu yuk ...

Siap komentar di setiap paragraf ya!



🍂 Happy Readings 🍂

Langit begitu cerah, mengawali aktivitas setiap orang di hari Senin. Namun itu semua tak berlaku bagi seorang gadis yang masih tergelung dalam selimutnya, gadis yang seharusnya saat ini bersiap untuk berangkat menuju kampus.

Jam alarm berbunyi tepat di pukul 08.00 WIB, gadis yang tadi terlelap dalam mimpinya itu terusik oleh suara bising dari jam beker di atas nakasnya. Ia menggeliat, masih dengan mata terpejam erat tangannya naik meraba nakas untuk mengambil jam beker yang terus berbunyi itu.

"Berisik, ganggu aja!" gerutunya dengan suara khas orang bangun tidur. Setelah tangannya menyentuh benda yang ia cari, dengan cepat pula tangannya itu menghentikan suara dari jam beker tersebut. Ini memang sudah ketiga kalinya ia melakukan hal yang sama, menghentikan bunyi dari jam bekernya dan lanjut tertidur.

"Kan kalo hening gini kan enak," gumamnya lalu lanjut memasuki alam mimpinya. Tapi sayang seribu sayang, ia tak tau jika di balik pintu kamarnya sudah ada sang mama yang bernama Farah tengah memasang raut wajah marah. Wanita paruh baya itu sudah memegang kunci cadangan kamar Ayna hendak membuka pintu kamar yang tertutup rapat itu, ia sangat tau bagaimana rutinitas anak semata wayangnya itu. Terbangun di pagi hari menjelang siang lalu ngomel-ngomel tak jelas setelah mendapat teguran dari dosennya karena terlambat.

"Anak itu memang harus diberi pelajaran sekali-kali." Farah mengomel, anaknya itu berjenis kelamin perempuan namun sikapnya berbeda dengan kebanyakan perempuan di luar sana. Boro-boro untuk rajin memasak ataupun pekerjaan rumah lainnya, bangun pagi saja harus dirinya yang turun tangan.

Ceklek

Farah mendesah lega saat pintu kamar itu terbuka, itu artinya Ayna tak membiarkan kuncinya menggantung di pintu.

Melangkah masuk, Farah siap-siap memasang kuda-kuda dengan menaruh kedua tangannya di pinggang. Raut wajahnya ia buat semarah mungkin agar Ayna bangun langsung terkejut dengan kedatangannya.

"Ck, gaya tidurnya saja tidak ada feminim-feminimnya." Farah berdecak melihat Ayna yang tertidur dengan mulut terbuka, kedua kaki yang juga terbuka lebar dan jangan lupakan bajunya yang tersingkap sehingga memperlihatkan perut datarnya yang putih mulus. Untung saja ia terlahir cantik, jadi pemandangan yang menyebalkan ini sedikit terganti dengan melihat wajah naturalnya.

Farah menghitung mundur dari 1-10, tenggorokannya sudah siap untuk berteriak di pagi hari ini.

"3 2 1, AYNAAAAAAA BANGUNNNN!" pekik Farah. Wanita paruh baya itu membulatkan matanya saat tak ada pergerakan sama sekali dari Ayna, ia sedikit berdehem mengecek vokalnya yang sudah pas 8 oktaf.

"Busett, nih anak kebonya minta ampun." Farah lagi-lagi berdecak sebal, suaranya padahal sudah membahana tapi kenapa Ayna tak kunjung terbangun?

"Ayna!" Farah menunduk, memperhatikan wajah kalem putrinya yang sedang tertidur. "Ayna bangun hey! Kamu mau bangun jam berapa? Ini udah siang Ayna." Selanjutnya ia menggoyang-goyangkan lengan atas Ayna dengan gerakan cukup kencang.

Dear My Husband (COMPLETE)Where stories live. Discover now