ReNa :[Semakin Rumit]

127 21 0
                                    

Pagi pun tiba, seorang remaja laki laki sengaja bangun lebih pagi dan menyiapkan diri lebih awal, ia berniat menghadang sahabatnya itu, dan meminta maaf akan apa yang terjadi semalam

Laki laki itu kini tengah berdiri didepan sebuah rumah yang masih pintunya masih tertutup rapat, sudah hampir 30 menit laki laki itu berdiri disana, sejak pukul enam pagi, dan sekarang waktu menunjukkan pukul enam lewat tiga puluh menit

Setelah lama menunggu, Rega melihat sebuah ojek online berhenti didepan rumah gadis yang ia tunggu sejak tadi, Rega berfikir, pasti gadis itu akan keluar sebentar lagi, dan benar, tepat setelah pemikiran itu terlintas, Naya, gadis yang ia tunggu, kaluar dari rumahnya

"Nay" panggil Rega langsung, dilihatnya gadis itu memakai masker yang menutupi wajahnya, hal itu membuat Rega khawatir, tangan laki laki itu terulur hendak memegang pergelangan tangan sang gadis

Tapi dengan cepat gadis itu menghindar, gadis itu melangkah cepat menuju sang pengemudi ojok online tanpa menghiraukan keberadaan Rega

"Nay, Nay lo, —" belum selesai Rega mengucapkan kata katanya, gadis itu sudah lebih dulu memotong

"jauh jauh dari Naya" ucap Naya datar, kemudian gadis itu menepuk pundak sang pengemudi ojek online, "jalan pak" ucapnya

Rega mematung ditempat, mendengar penuturan dan suara serak milik Naya, apa gadis itu menangis sampai larut malam? Terlihat jelas dari suaranya yang lirih dan serak

"gue minta maaf, Nay" monolog Rega

**************

Suasana sekolah cukup ramai, guru mengumumkan untuk jam pelajaran pertama hingga istirahat nanti akan jamkos karena guru sedang rapat sejenak, kegiatan KBM akan dimulai setelah istirahat

Banyak murid yang berhamburan ke kantin, ada juga yang menongkrong di sepanjang koridor sekolah, ada juga yang memilih untuk tidur didalam kelas

Rega, Dimas dan Andre,  tiga orang siswa laki laki itu memilih keluar kelas, mereka duduk diteras kelas bersama dengan beberapa murid lainnya

"Naya, gimana? " tanya Dimas memulai pembicaraan, ia semula menatap Andre, berharap laki laki itu memberikan informasi mengingat kedekatannya dengan Nadya juga, mungkin Nadya menceritakan sesuatu padanya

Andre mengendikkan bahu sembari menggeleng, laki laki itu menunjuk Rega yang sedari tadi menunduk dan diam

"Ga? " ucap Dimas

Rega menoleh, "dia marah ke gue" ucapnya

"kenapa? " tanya Dimas penasaran

Rega tidak menjawab, laki laki itu malah menghembuskan nafas kemudian menyandarkan tubuhnya pada bagian belakang kursi

Tak lama kemudian Nadya keluar dengan nafas menggebu-gebu menghampiri Rega, dan beberapa saat kemudian gadis itu menampar Rega dengan begitu keras, hingga ujung bibir laki laki itu sobek

"kurang ajar lo jadi cowo! " ucapnya dengan penuh amarah

Andre dan Dimas sontak terkejut, terutama pada Andre yang tidak mengira gadisnya itu akan melakukan hal ini

Rega memegangi pipinya yang kebas, dibantu Dimas ia berdiri dari duduknya, sedangkan Andre memegangi kedua bahu Nadya

"lo apa apaan Nad? " tanya Dimas yang bingung dengan apa yabg terjadi

"brengsek lo jadi cowo! " bentak Nadya

"Nad, tenang Nad" ucap Andre, "istighfar Nad" lanjut Andre

"lo udah tau? " cicit Rega sembari melirik Nadya

"gue salah Nad, gue ngaku gue salah, tapi gue bener bener nggak bermaksud ngelakuin hal itu, gue udah coba minta maaf, gue nggak bermaksud kayak gitu" ucap Rega

Mata Nadya berkaca kaca, "nggak usah, lo deket deket Naya" bentak Nadya sembari menunjuk tepat di depan wajah Rega, kemudian gadis itu melangkah masuk kedalam kelas tanpa menghiraukan tatapan dari beberapa mata yang menonton mereka

"ada apa Ga? " tanya Dimas

Rega menoleh kearah Dimas, "gue nyium Naya semalem, dan itu gue khilaf" ucap Rega dengan berani mengakui kesalahannya, "Naya nangis dan berusaha buat ngelawan gue, tapi otak gue yang kotor udah buat dia kecewa" ucapnya lagi

Wajah Dimas seketika berubah menjadi datar, tangannya melepas pegangannya pada bahu Rega, laki laki itu mundur satu langkah menjauhi Rega

Laki laki itu berdecih, "cih, memperburuk keadaan ternyata" ucapnya

Rega tak berkata apa apa, iya, itu salahnya dan dia tidak akan melawan apapun yang terjadi, karena memang dia bersalah

Beberapa saat kemudian, semua orang dibuat memekik histeris, saat Dimas tiba tiba menerjang wajah Rega dengan bogeman yang begitu keras, laki laki itu membuat Rega limbung dan terjatuh diatas lantai karena belum siap menerima bogeman

Terjadilah baku hantam, dimana Dimas menghajar Rega habis habisan, sedangkan Rega, laki laki itu sam a sekali tidak melawan, ia membiarkan Dimas memukulinya hingga puas

Yang ada difikirannya saat ini hanya satu, Naya, dia bersalah pada Naya, dan teman temannya itu berhak menghukumnya, dan untuk Dimas yang menghajarnya, ia rasa itu maklum, karena Dimas juga menyukai Naya, wakjar jika Dimas merasa tak terima

~~~o0o~~~
Jangan lupa vote and comment
Makasih udah mampir
.
.
06 November 2020

ReNa [TAMAT]Where stories live. Discover now