ReNa :[Permintaan Menjauh]

138 23 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, hari ini bertepatan dengan hari pertama diadakannya ekstra musik, tiga orang tengah berjalan bersama menunu ruangan yang telah ditentukan

Ya! Naya, Dimas dan Andre.  Untuk Rega tadi, laki laki itu telah pualng terlebih dahulu, dan ia bilang, nanti akan menjemput Naya, sedangkan Nadya, gadis itu juga pulang lebih dahulu menggunakan angkutan umum

Mereka bertiga memasuki ruangan musik, disana sudah ada beberapa anak termasuk kakak kelas yang sudah menjadi senior dalam ekstra ini, dan satu hal yang membuat Naya terkejut, Resi ada disana

Resi, seorang kakak kelas dimana beberapa jam yang lalu membulynya, bahkan Naya sedikit takut melihat wajahnya

"duduk sini Nay" ucap Dimas sembari menarik lengan Naya untuk duduk di kursi kosong sampingnya

Naya mengangguk, ia duduk di antara Andre dan Dimas

"oke guys, selamat datang di club musik SMA Angkasa, saya harap kalian bakalan betah dan bersungguh sungguh dalam berlatih di club musik ini" ucap salah satu kakak kelas sebagai ucapan pengambutan

Ekstrapun dimulai, kegiatan hari ini hanya perkenalan dan mengenalkan beberapa bagian kecil yang sekiranya perlu untuk dipelajari

*********

Sore telah tiba, matahari perlahan lahan mulai turun dan kembali bersembunyi, awan awan dilangin yang sebelumnya berwarna biru berangsur angsur mulai berubah menjadi gelap, sepertinya tengah mendung

Seorang gadis masih saja berdiri di halte sekolah, susana sekolah sudah cukup sepi mengingat jam sudah menunjukkan pukul lima sore

Naya, gadis itu masih saja berdiri dibawah atap halte sembari melipat kedua tangannya didepan dada, gadis itu menolak ketika Dimas mengajaknya pulang bersama tadi, ia bilang, hendak menunggu Rega saja

"ck" Naya berdecak, "Rega ketiduran atau gimana sih," ucap Naya

Disisih lain, sebuah motor baru saja terparkir didepan sebuah rumah yang nampak sepi, pengemudi motor itu turun dengan tergesa gesa mendekati pintu utama

Tok.. tok... tok..

Sang pengemudi itu mengetuk pintu, setelah menunggu cukup lama, pintu masih saja belum terbuka, wajah dari sang pengemudi itu nampak pucat dan diselimuti rasa khawatir

"Rega! " teriak Dimas

Karena merasa kesal tak mendapat jawaban, Dimas menerobos masuk kedalam rumah Rega, kebetulan juga pintunya tidak dikunci

Dimas segera melangkahkan Kakiny menuju pintu kamar yang tertulis, Rega samudra Franklin love Nay, yang dikiranya itu adalah kamar Rega

Dilihatnya seseorang terbaring bergumul dengan selimut, telinga dari orang itu tertutup oleh earphone

"WOII JINGAN! BANGUN LO! " teriak Dimas sembari melepas satu earphone milik Rega

Mendengar teriakan itu, Rega hanya menggeliat kemudian menutup telinganya menggunakan guling yang ia peluk

Dimas beranjak mematikan kipss angin milik Rega, kemudian kembali mengguncang tubuh Rega

Masih tak ada pergerakan dari Rega, Dimas merasa jengkel, kemudian ia menendang pantat Rega hingga ia terjatuh dari kasur

"ANJIR! LO LUPA JEMPUT NAYA TAI! DIA NGGAK MAU PULANG BARENG GUE" teriak Dimas

Rega seketika bangun, wajahnya menjadi pucat, ia melihat kearah jam, hampir maghrib, ia juga melihat keluar jendela, awan mendung menyelimuti langit

"sial" cicit Rega

Laki laki itu seketika bangun dan meraih jaket miliknya, "thanks udah bangunin gue" ucap Rega kemudian berlari tak menghiraukan Dimas

"dasar bocah" cicit Dimas, laki laki itupun beranjak membenarkan kamar Rega yang berantakan, tak sengaja laki laki itu melihat foto sepasang anak laki laki dan perempuan yang tengah tersenyum senang

"cinta bertepuk sebelah tangan, itu sakit ya" gumam Dimas

************

Disisih lain seorang gadis jatuh bersimpuh dengan bajunya yang kotor seperti habis dituang air kotor, gadis itu terisak, sikunya berdarah karena terkena goresan dari paving

Suara mesin motor mendekat, seorang remaja laki laki merasa terkejut melihat temannya yang duduk bersimpuh dengan keadaan yang mengenaskan

"Nay!, lo kenapa? " tanya Rega sembari berlari kearah Naya

Naya tidak menjawab, dia tetap terisak

Rega membantunya berdiri, kemudian memapah Naya untuk duduk dikursi halte, rambut gadis itu acak acakan, lututnya berdarah, pojok bibirnya juga berdarah, bajunya kotor, lusuh, dan berbau busuk

"siapa yang ngelakuin ini ke lo? " tanya Rega

Naya menunduk, dia tak berani bicara

"Nay!, bilang ke gue" bentak Rega

Bahu Naya bergetar, gadis itu semakin terisak, "kita hiks, jauh-han, aja, Ga" ucap Naya dengan terbata bata

~~~o0o~~~
Hallo guys, maap baru update jam segini
Masih ada yang nungguin kelanjutan karyaku nggak?
Sekali lagi nih ya
Aku mohon banget, kalian jangan jadi silent readers
Kalo kalian bener bener pingin karya ini lanjut, tolong kalian vote
.

Setelah ini kalau masih saja jadi silent readers aku nggak bakal lanjut karya ini, dan aku akan stop disini

31 oktober 2020

ReNa [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang