ReNa :[Rasa Bersalah]

171 32 0
                                    

Malam itu, Rega merasal bersalah dalam dirinya, karena dengan tindak gegabah ia menunju Dimas, tapi Rega juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya, Rega merasa sangat mengkhawatirkan Naya, apalagi Naya seorang perempuan, bukannya tidak baik jika Naya pulang hingga malam tiba, apalagi tadi pamit hendak pergi sejak siang

Rega berjalan pulang kerumahnya, saat memasuki rumah, Wulan—ibu Rega langsung menanyai anaknya tentang keributan yang tadi ia dengar

"ada apa Ga? Kenapa ribut ribut? " tanya Wulan

"nggak papa buk" jawab Rega kemudian ia langsung melangkahkan kaki menuju kamar

Saat membuka pintu kamar, jendela kamar Naya lah yang terlihat dari jendela kamarnya, jendela kamar itu telah menyala lampunya menandakan sang gadia telah berada dikamarnya

Rega beranjak menutup kelambu jendela itu, entah mengapa saat ini ia tak ingin bertemu atau melihat Naya, hatinya seakan terasa tercubit karena melihat gandengan tangan Naya pada Dimas tadi

Disisih lain, seorang gadis tengah berdiri menatap pantulan wajahnya dicermin, gadis itu baru saja membersihkan make up yang melekat diwajahnya, mendadak gadis itu teringat sesuatu

Barang barangnya masih tertinggal dirumah Rega, tapi hendak mengambil pun Naya merasa malu dan tidak enak karena tadi sudah membentak laki laki itu

Dengan bimbang Naya meraih ponselnya, mengetikkan sebuah pesan untuk dikirim pada seseorang

Me : Ga?

Satu pesan singkat yang dikirim, setalah menunggu beberapa saat ternyata ceklis dalam aplikasi itu tak kunjung berubah menjadi biru, melainkan masih tetap ceklis dua abu abu

Naya mencoba sekali lagi mengirim pesan pada Rega, mungkin saat ini Rega tengah aktif tapi tidak memegang ponsel, Naya memutuskan untuk menelfon langsung nomor milik Rega

Panggilan telfonnya tidak dijawab, hal itu membuat Naya mengeryit bingung, ada apa? Apakah Rega marah?

Naya berdecak, gadis dengan baju piama bergambar lebah itu memutuskan untuk menemui langsung Rega, sekalian mengambil beberapa barangnya yang masih tertinggal dikamar Rega

Dikamar, Rega, laki laki itu memang mendengar ponselnya berbunyi, tapi setelah melihat siapa penelfonnya laki laki itu enggan untuk mengangkatnya, Rega sengaja membiarkan semua pesan pesan Naya yang masuk tidak ia baca

Toktoktok

Pintu kamar diketuk dari luar, dengan langkah malas malasan Rega bangkit dan membuka pintu kamarnya, alangkah terkejutnya Rega saat membuka pintu dan langsung bertemu dengan Naya

Sebisa mungkin Rega memasang wajah datar, "apa? " tanya Rega

"anuu" Naya menunduk, "barang Naya ada yang ketinggalan" cicit Naya

Rega menoleh kebelakang sejenak, benar, beberapa barang bahkan barang yang kemarin dibeli olehnya pun masih tergeletak diatas meja belajar

Naya terkejut saat Rega dengan tiba tiba menetup pintu tanpa bicara satu kata lagi, namun setelah beberapa saat akhirnya pintu itu terbuka lagi dengan menampilkan Rega yang membawa sekantung plastik serta satu buah selimut dalam dekapannya

Rega menyerahkan semua barang bawaannya kepada Naya, "nih, minuman lo ditaruh kulkas sama ibu, lo ambil sendiri" ucap Rega kemudian langsung menutup kembali pintu kamarnya

Naya sempat dibuat melongo oleh tingkah Rega yang tak seperti biasanya, gadis itu menunduk melihat barang barang yang ia bawa kemudian berjalan dengan gontai menuju dapur untuk bertemu dengan ibu Rega

"assalamualaikum bu" sapa Naya

"waalaikumsalam, lhoo Rega mana? Gak ikut turun? " tanya Wulan yang sedikit terkejut karena biasanya Rega akan menempel pada Naya saat Naya ada dirumahnya

Naya menggeleng, "kalian berantem? Tadi ibu denger keributan didepan, kenapa? " tanya Wulan

"nggak bu, nggak papa, Naya cuman mau ambil minuman Naya yang semalem bu, yang dibeliin Rega" ucao Naya

Wulan bergegas mengembil munuman milik Naya kemudian menyerahkannya pada gadis itu, "Naya pamit pulang ya bu, udah malem" ucap Naya kemudian menyalimi tangan Wulan setelah itu ia berjalan kearah pintu utama

Sepanjang perjalanan pulang, Naya terus saja menunduk, untuk perlakuan Rega tadi, entah mengapa Naya sedikit merasa bersalah

Apa Rega marah?

Apa Rega terainggung dengan kata katanya?

Atau Naya berbuat kesalahan?

Pertanyaan pertanyaan itu terua saja muncul difikiran Naya, hingga tak terasa satu tetes air mata turun dari mata Naya, gadis itu tidak menghapusnya, ia membiarkan air mata itu semakin deras menetes

"Rega cuek... Hiks.. Rega marah, hiks"  ucap Naya sembari terisak

~~~o0o~~~

Hallo guys, gimana kesannya oada part ini, buruk kah?

Minta maaf ya kalau ada kesalahan tulis atau typo.

Jangan lupa vote

19 oktober 2020

ReNa [TAMAT]Where stories live. Discover now