"lo satu satunya cewe yang bisa buat hati gue berdesir meski hanya denger suara lo, dan lo juga satu satunya cewe yang bisa buat hati gue sakit hanya dengan curhatan lo"-Dimas Bagaskara
Selamat membaca dan jangan lupa vote
~~~•••~~~
Hari demi hari telah berlalu, beberapa hari juga Dimas memutuskan untuk menjauh dari Naya, laki laki itu mencoba untuk menghapus perasaannya pada sang gadis, tetapi entah mengapa, semua cara yang ia pakai tidak menimbulkan efek apapun
Naya juga merasa aneh dengan sikap Dimas yang akhir akhir ini terasa menghindar darinya, tak hanya Dimas, Regapun merasa begitu
Untuk Andre dan Nadya, mereka sudah tau apa yang sebenarnya terjadi, merekapun tak merasa heran dengan sikap Dimas
"si Dimas kenapa sih? " tanya Rega pada Andre
Saat ini mereka tengah berada di kantin, ya! Untuk istirahat bersama, memang Dimas bersama dengan mereka, tapi Dimas terkesan banyak diam dan tidak seperti biasanya dia lah yang paling aktif
"mana gue tau, guekan ikan" jawab Andre
Rega memandang Andre dengan tatapan malasnya, "😒" kemudian laki laki itu berlalu meninggalkan Andre dan kembali ke tempat duduk awal
************
Usai kegiatan makan bersama, mereka semua saling bercakap cakap seperti biasa, namun, Naya pamit untuk pergi ke toilet
Naya berjalan sendiri menuju toilet, tidak ada yang menemaninya karena memang dia tidak meminta, saat sampai didepan toilet, terdapat segerombol kakak kelas yang Naya tau, salah satu dari mereka bernama Tania
"permisi kak" ucap Naya dengan sopan, gadis itu melangkah masuk kedalam salah satu bilik toilet kemudian menutupnya
Selama didalam toilet itu, Naya mendengar gunjingan gunjingan tidak enak tentang dirinya, ya! Tania dan teman temannya lah yang melakukan itu
"itutuh, kegatelan banget nggak sih? Cantik, nggak deh, kenapa Rega lengket banget sih sama dia" ucap seseorang yang Naya tidak mengenali siapa suaranya
"Rega ganteng, jangan jangan, tuh anak pakek pelet" bisik seseorang lagi
Mendengar penuturan buruk tentang dirinya, entah kenapa hati Naya terdorong untuk menentang pemikiran buruk itu, gadis itu melangkah dengan berdentum dentum keluar dari bilik toilet yang ia gunakan
"maaf kak, kakak tadi bicarain saya? " tanya Naya
Kedua orang kakak kelas yang mendapat pertanyaan dari Naya itu menoleh, Naya mengenalinya, salah satu dari kakak kelas itu bernama Tania
"kalo iya, kenapa? " tanya Tania sembari melipat kedua tangannya didepan dada
"kenapa kakak ngomongin saya?, saya punya salah ke kakak? " Tanya Naya
Naya, gadis penakut yang biasanya hanya bisa diam ketika orang lain berlaku buruk padanya, tapi hari ini dia berbeda, gadis itu berani menegur seseorang yang berbicara buruk tentangnya
"salah lo? " ucap Tania, wajahnya menampilkan smirk andalannya, gadis itu melangkah mendekati Naya, "pakek pelet apaan lo? Kasik tau gue donk" ucap Tania sembari mendorong bahu Naya
Naya mundur beberapa langkah, "saya nggak pakek gituan kak" ucap Naya
"ohh" sahut teman Tania
"nggak mungkin lah Res, cewek kek dia, bisa dapetin Rega, si cowo ganteng pujaan anak anak sekolah, tanpa pakek, pel-let" ucap Tania dengan penekanan dibagian akhir kalimatnya
"iya sih" ucap Resi, teman Tania, tangan Resi terulur meraih rambut Naya, kemudian memilinnya dengan jari lentik miliknya, "ngaku lah, nggak bakal kita kasih tau siapa siapa kok" ucap Resi, gadis itu sedikit menarik rambut Naya yang ada ditangannya
"kakak apaan, sih?! " Naya menyentakkan tangan Resi yang semakin menarik rambutnya
Hal itu membuat Tania tidak terima, gadis itu melangkah, "lo pikir lo hebat, hah?!" sentak Tania, tangan Tania terulur menarik rambut Naya dengan keras
Naya mendongakkan kepalanya, karena rambut belakangnya ditarik oleh tangan Tania, "cuman karena lo, deket sama Rega dan temen temen populernya, lo pikir kita takut buat giniin lo?! Lo mau ngadu?! " bentak Tania
"dasar tukang ngadu lo, cemen" ucap Resi
Naya tidak bisa berkata apa apa, gadis itu mulai meneteskan air mata karena manahan sakit, "yah, nangis" ucap Tania
"gue denger" Resi berjalan mendekat kearah Naya, "ortu lo, udah nggak ada ya? " tanya Resi dengan nada suara meremehkan
"oh ya?! " Tania menyahut dengan sikap pura pura kaget, jangan lupakan tangan Tania yang masih saja menarik rambut Naya, bahkan tarikan itu semakin keras
"lo, yatim piatu donk" ucap Resi kemudian tertawa terbahak bahak, sedangkan gadis yang saat ini bisa dikatakan mengalami tindak pembullyan, gadis itu semakin menangis kala mendengar orang orang jahat disekitarnya itu mengingatkan kembali pada orang tuanya
"kasian banget hidup lo! " sentak Tania, kemudian dengan keras gadis itu menyentakkan rambut Naya, tak lupa juga mendorong Naya hingga gadis itu terjatuh dan tangannya menghantam pinggiran westafel yang ada ditoilet sekolah
Setelah melancarkan hinaan yang sangat menyakiti hati Naya, dua gadis itu melangkah keluar dari toilet, meninggalkan Naya yang menangis tersedu sedu dengan rasa takut dan sedih yang menyelimuti.
~~~o0o~~~
Hai guys, gimana kesannya pada part ini?
.
Kesel nggak sama Tania, dia jahat banget ih!
Apalagi Resi, kenapa sih dia hina Naya sampek bawa bawa nama ortu Naya
Kan kasian, NayaMenurut kalian gimana?
.
Jangan lupa vote and comment30 oktober 2020
YOU ARE READING
ReNa [TAMAT]
Teen Fiction[TAMAT] [PART LENGKAP] [JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Rank : #1 in persahabatandancinta (03 November 2020) "Antara Aku, Kamu, Dan Janji Persahabatan" Ada sebuah janji yang belum ditepati. Antara dua anak remaja yang memang sudah be...