Malam semakin larut, lampu masih saja belum menyala, suasana komplek perumahan sudah cukup sepi, tapi sepasang remaja ini masih saja duduk dibawah langit dengan beralaskan rumput taman
Sepasang remaja laki laki dan perempuan ini duduk berdampingan, dengan salah satu dari mereka menyandarkan kepala pada pundak lawannya
"kenapa, sehari ini Rega ngejauhin Naya? " tanya Naya
Rega hanya menggeleng
"jawab ih! " bentak Naya seraya mencubit kecil perut Rega
Rega menghindari cubitan Naya, kemudian ia terkekeh, "lo nggak suka, kalo gue jauh jauh dari lo? " Rega balik bertanya
"bukan gitu" cicit Naya sembari menunduk
"terus? "~Rega
Naya menggeleng, tangannya terulur memainkan rerumputan yang ada didepannya
Naya terkejut, karena tiba tiba saja tangan Rega terulur meraih tangannya, Rega membersihkan tangan Naya bekas mencabuti rumput, kemudian ia menggenggamnya
Naya menatap kearah Rega, begitu juga dengan Rega yang tapat menatap dikedua mata Naya
"jangan nangis karena gue lagi" cicit Rega dengan suara seraknya
Naya diam sejenak, dia mencerna apa yang dikatakan oleh Rega, "Naya nggak bakal nangis kalo Rega, nggak jauhin Naya" ucap Naya balik
Mereka saling pandang, dan jangan lupakan tangan Rega yang menggenggam erat tangan Naya, begitu juga Naya yang balas menggenggam tangan Rega
"maaf" ucap Rega pelan
Naya mengangguk, kemudian kembali mendekat kearah Rega, Naya melepas genggamannya dan beralih memeluk Rega dari samping
"jangan jauh dari Naya, Naya nggak bisa jauh dari Rega. Naya nggak tau kenapa" ucap Naya seraya memejamkan matanya
Rega terkekeh, kemudian tangannya terulur mengusap rambut bagian belakang Naya, "kan ada Dimas" ucap Rega
Naya sedikit melonggarkan pelukannya, kemudian mendongak menatap Rega, "kok Dimas? " tanya Naya
"iya kan? " ucap Rega
"iihh! " Naya melepas pelukannya dengan kasar, kemudian mendorong Rega, "Rega cemburu nggak, kalo Naya deket deket sama Dimas? " tanya Naya tiba tiba
Rega gugup, ia mengalihkan pandangannya kearah lain agar tidak melihat kearah Naya, "eumm, kenapa emang? " tanya Naya
"Naya cemburu, kalo Rega deket deket sama kakak kelas itu" ucap Naya sembari mengecurutkan bibirnya
Rega melotot mendengar penuturan dari Naya, "jangan jangan" ucap Rega dengan jari telunjuk yang menunjuk pada wajah Naya
"apa? " tanya Naya
"lo suka gue ya? " ucap Rega dengan jahil
"hih! " Naya memukul tangan Rega yang berada tepat didepan wajahnya
Mereka berdua terkekeh, kemudian kembali menatap bintang, senyum tak henti hentinya terbit dibibir mereka, bahkan saat malam semakin larut pun tak mereka hiraukan, mereka masih sama sama menikmati waktu bersama setelah sehari saling berjauhan
"makasih, udah mau sahabatan sama Naya" cicit Naya sambil kembali menyandarkan kepalanya dibahu Rega
Tangan Rega terulur merangkul bahu Naya, "sama sama" ucap Rega
"bentar lagi ultah lo kan? " tanya Rega
Naya mengangguk sebagai jawaban
"lo mau apa? " tanya Rega lagi
Naya diam, gadis itu nampak berfikir tentang hadiah apa yang ia inginkan dari Rega dihari ulang tahunnya yang ke 17 tahun itu
"nggak tau" ucap Naya sambil terkekeh
"kurang 3 bulan kan? " tanya Rega
Naya mengangguk, "kalo Naya, mintanya Rega selalu sama Naya gimana?" tanya Naya
"kalo itu, gue nggak bisa pastiin" jawab Rega
"kenapa? " tanya Naya penasaran
"lo maunya gitu, tapi kalo tuhan nggak menghendaki gimana?" tanya Rega
Naya terpaku dengan jawaban Rega, entah mengapa jawaban itu membuatnya khawatir akan sesuatu, entah mengapa jawaban itu membuatnya takut akan terjadi sesuatu disuatu hari nanti
Naya menunduk, ia kembali memeluk Rega dari samping, dan menenggelamkan wajahnya pada dada Rega, gadis itu menggeleng
"Nay geli Nay" ucap Rega
Naya mendongakkan wajahnya, pandangan mata mereka kembali bertemu, masih dalam posisi yang sama, Naya memeluk Rega dari samping
Rega mendekatkan wajahnya kearah Naya, wajah mereka semakin dekat, bahkan saat ini hidung mereka bersentuhan, deru nafas Rega menyapu kulit wajah Naya, begitu juga sebaliknya
Jarak semakin dekat, namun tiba tiba, "astagfirullah, Nay! " ucap Rega sembari menampar wajahnya, "khilaf Nay" ucap Rega
Nayapun merasa kikuk, gadis itu berdiri dan menepuk nepuk bagian belakang celananya yang sedikit kotor, "Na- Naya, ma-masuk dulu ya" ucap Naya, kemudian gadis itu berlari lebih dulu masuk kedalam rumah Rega tanpa menunggu jawaban dari sang pemilik rumah
Rega menggeleng gelengkan kepalanya, "untung nggak sampek nyosor" cicit Rega
~~~o0o~~~
Hallo guys
Maap nih aku baru update jam segini
Maaf juga kemarin dan hari inj tidak ada ekstra update, aku minta maaf
Mulai minggu depan, ekstra update udah nggak ada ya, tapi aku bakal tetep usahain update tiap hari kok
.
.
Jangan lupa vote ya guys, comment juga25 oktober 2020
YOU ARE READING
ReNa [TAMAT]
Teen Fiction[TAMAT] [PART LENGKAP] [JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Rank : #1 in persahabatandancinta (03 November 2020) "Antara Aku, Kamu, Dan Janji Persahabatan" Ada sebuah janji yang belum ditepati. Antara dua anak remaja yang memang sudah be...