ReNa :[Manjanya Naya]

153 28 5
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, para siswa dan siswi dengan semangat berlarian keluar kelas, tak sedikit diantara mereka yang memilih untuk duduk dikantin terlebih dahulu

Lain halnya dengan 5 orang sahabat yang kini tengah berjalan sembari mengobrol di lorong sekolah, mereka saling melempar candaan dan bergurau satu sama lain

"rumah lo sama Nadya tetangga an? " tanya Rega secara tiba tiba kearah Nadya dan Andre

Dua orang yang mendapat pertanyaan itu mendadak menjadi gugup, raut wajah panik tergambar jelas diwajah mereka, "i–iya" jawab Andre dengan gugup sembari mengusap tengkuknya

"seriu—" belum selesai Rega mengucapkan kalimatnya, tiba tiba saja ada seorang kakak kelas laki laki menghampirinya, kakak kelas itu memakai seragam tim basket

"lo Rega kan? Dari 10 MIPA 2 ?" tanya kakak kelas itu

Rega mengangguk, "lo kepilih masuk tim basket, lo bisa ikut kumpul bentar nggak?, cuman pengenalan doank, bentar kok" ucap kakak kelas itu lagi

Rega menoleh kearah Naya sejenak, kemudian kembali menghadap kakak kelas yang menghampirinya, "duluan aja kak, entar gue nyusul" ucap Rega

Kakak kelas itu mengangguk, "gue tunggu, dilapangan basket ya" ucapnya sembari menepuk pundak Rega, kemudian berlari kearah lapangan basket yang letaknya tak jauh dari tempat Rega dan kawan kawan berdiri

Ya! Pengumuman kelas telah dibagi beberapa hari yang lalu, untungnya, mereka berlima sama sama mendapat kelas yang sama, 10 MIPA 2

formulir pendaftaran untuk ekstra juga sudah dibagi beberapa hari yang lalu, Rega mengikuti ekstra basket dan klub bulu tangkis, Andre, Dimas, dan Naya mengikuti ekstra musik, sedangkan Nadya mengikuti ekstra tari tradisional

"Nay, gue ada perlu, gimana donk? " tanya Rega pada Naya

Wajah Naya seketika lesu, "yaahh.. Janji kita gimana donk? " tanya Naya

"ditunda besok gimana? " Rega memberi penawaran

"besok Naya ada pertemuan pertama sama klub musik" ucap Naya sembari mengecurutkan bibirnya

"yaudah, entar sore gue anter lo, oke? " ucap Rega

Naya nampak menimang nimang jawabannya, tak lama kemudian dia mengangguk

"lo pulang bareng gue gimana, Nay? " sahut Dimas

Rega mengangguk setuju, "pulang sama Dimas ya? Kalo lo nunggu gue, gue bakal lama" ucap Rega meyakinkan

"Naya bisa nunggu Rega disini" ucap Naya dengan yakin

"gue bakal lama, Nay" ucap Rega

"iya Nay, mending lo pulang bareng Dimas" sahut Nadya

Naya menatap Rega dengan mata berair, Rega menghembuskan nafas jenggah, "pulang bareng Dimas ya? " tanya Rega sekali lagi

"udah, nggak papa kalo emang Naya nggak mau pulang bareng gue" sahut Dimas menengahi, "Naya emang lagi lengket sama lo" ucap Dimas lagi

"sorry ya Dim" ucap Rega yang entah mengapa merasa tidak enak dengan Dimas

Dimas mengangguk, "kita pamit kalo gitu, sampai jumpa besok" ucap Dimas

Rega mengangguk, kemdian Dimas, Andre dan Nadya melangkah menuju area luar sekolah

'makan hati lagi gue' batin Dimas

"sabar Dim, mungkin belum waktunya" ucap Andre sembari menepuk pundak Dimas. Andre tau, sebenarnya Dimas merasa kecewa saat ajakannya ditolak

Disisih lain, Rega menggandeng tangan Naya menuju tepi lapangan basket, laki laki itu menyuruh sahabatnya untuk duduk dikursi tribun yang tidak begitu terkena panas

"tunggu sini ya, kalo misal panas, lo bisa pindah kesana" Rega menunjuk kursi dekat koperasi sekolah, yang letaknya juga tak jauh dari lapangan basket

Naya mengangguk, kemudian meraih tas Rega yang diberikan padanya, tangan Rega terulur mengusak rambut gadis itu, kemudia ia pergi menuju kumpulan anak anak ekstra basket yang sudah menunggu

Naya memandangi Rega yang sedang bergurau dengan anak anak basket lainnya, dalam hati, Naya berdoa, semoga tuhan tidak memisahkan dirinya dengan Rega, meski hal itu pasti terjadi, tapi yang diharapkan oleh Naya, tidak untuk saat ini

Tanpa sadar, gadis itu menutup matanya, tiba tiba saja rasa kantuk menerpa, gadis itu tertidur dengan posisi terduduk di kursi tribun

"Nay, Naya" panggil seseorang sembari menepuk nepuk pipi Naya

Naya mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menormalkan pandangannya, gadis itu melihat Rega yang tengah tersenyum dihadapannya

"Naya ketiduran ya? " tanya Naya dengan suara serak, khas bangun tidur

Rega terkekeh kecil, "lo kecapean, ayo pulang, besok aja kita berkunjung ke makam ayah bunda lo" ucap Rega sembari meraih tas miliknya yang didekap oleh Naya

"kan janjinya hari ini" ucap Naya

"udah sore" ucap Rega sembari mengacak acak rambut Naya, "yuk, besok kan masih ada waktu" ucap Rega dengan senyum manisnya

Naya dengan berat hati mengangguk, kemudian kedua tangannya ia ulurkan kearah Rega

"gendong" ucap Naya dengan manja

Rega menghembuskan nafas, laki laki itu memasang tas miliknya didepan dada, kemudian berjongkok didepan Naya

"ayo" ucapnya

Naya terkekeh geli, kemudian naik dipunggug Rega, mereka pun berjalan menuju area parkir sekolah untuk mengambil motor, suasana sudah cukup sepi

Sesampainya didekat motor, Rega menurunkan Naya dari punggungnya, kemudian beralih memasangkan helm pada kepala Naya

"Rega nggak bakal tinggalin Naya kan?" tanya Naya

Rega memgangguk, ia memasang helm miliknya, merekapun menaiki motor dan melaju untuk pulang kerumah

~~~o0o~~~

Jangan lupa vote and comment ya
.
.
28 oktober 2020

ReNa [TAMAT]Where stories live. Discover now