ReNa :[Salah Faham]

165 31 2
                                    

Nampak seorang murid laki laki tengah mendribel bola basket dengan sangat kasar, sepertinya laki laki itu tengah kesal akan sesuatu, murid laki laki itu melempar bola yang ia pegang menuju ring, dan..

Yess!!

Bola masuk tepat sasaran. Rega sedikit tersenyum karena hal itu, Rega memang bisa bermain basket, tapi tidak terlalu handal. Rega berlari untuk mengambil bolanya, kemudian kembali mendribel dan melempar kedalam ring, begitu seterusnya

Hingga seorang gadis memakai jilbab berjalan menghampirinya, semula Rega tidak mengetahui jika ada seorang gadis berjalan menghampirinya tapi ketika gadis itu memanggil namanya, Rega menoleh didapatinya Nadya yang berjalan kearahnya

"apa? " tanya Rega saat Nadya sudah ada didepannya

"duduk yuk" Nadya mengajak Rega untuk duduk ditepi lapangan bole basket

Saat itu suasana sedang istirahat, para murid murid lain tidak sedikit juga yang melintasi area lapangan, apalagi saat ini seorang Rega Samudra Franklin, cowo yang entah mengapa menjadi idaman para siswi siswi cewe tengah duduk ditepi lapangan bersama seorang gadis, banyak murid perempuan yang berbisik dan menggosip tentang mereka

"nggak usah dengerin apa kata orang" ucap Rega, berniat agar Nadya tak terpengaruh dengan gosip gosip yang beredar dan didengar mereka saat ini

Nadya mengangguk

*************

Disisih lain, seorang gadis tengah duduk dibangkunya, dengan kepala yang diletakkan diatas lipatan tangannya dimeja, gadis itu masih saja terisak, hingga membuat anak laki laki yang duduk disebelahnya itu merasa tak tega

"Nay, udah donk" ucap Dimas sembari mengusap kepala Naya

"Re-ga, hiks jauh-hin Naya, Dim" ucap Naya terbata bata

"nanti bakal balik Rega nya" ucap Dimas

Naya menggeleng, dia masih saja menangis.

Dimas membiarkan Naya menangis hingga dia puas, menurut Dimas, jika Naya sudah lelah nanti dia pasti berhenti, dan jika dihentikan sebelum dia puas, nanti malah akan menjadi beban dalam diri Naya

'andai lo tau perasaan gue Nay, candaan gue itu bukan cuman candaan, gue suka sama lo, gue gak suka lihat lo nangis gini' batin Dimas

Bahu gadia itu sudah tak bergetar lagi, Dimas merasa sedikit lega, Naya perlahan mengangkat kepalanya, kemudian menatap kearah Dimas

"Dim" panggil Naya dengan suara serak

Wajah Naya nampak acak-acakan, bibir memerah, hidungpun sama merahnya, matanya sembab dan sebelah rambutnya sedikit berantakan

Tangan Dimas terulur merapikan rambut Naya, serta menghapus jejak air mata Naya yang masih tersisa, "apa, hmm? " tanya Dimas

"Naya pengen ke toilet, bet pipis" ucap Naya

"perlu gue anter? " tanya Dimas

"Dimas gila apa?!" pekik Naya, "nggak usah lah," Naya berdiri dari duduknya, merapikan roknya yang sedikit kusut, "kalo ada Rega masuk kelas, tolong tahan dia ya, maksudnya jangan boleh pergi lagi, Naya mau ngomong" pesan Naya

Dimas mengangguk sebagai jawaban, setelah itu Naya berjalan keluar kelas, dia menuju kearah toilet wanita yang ada dilantai satu dekat koperasi

Lorong yang akan menuju ketoilet melewati tepi lapangan bola baskat, sepanjang perjalanan banyak sekali kakak kelas yang menyapanya, Naya membalas dengan senyuman, meski Naya sendiri tak tahu siapa nama orang yang menyapanya

"hai Naya" sapa Andre yang kebetulan saja berpapasan dengan Naya

Naya hanya mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban

"mata lo sembab banget, jangan nangis terus donk Nay, lo jadi jelek tuh" ucap Andre disertai candaan

Naya sedikit terkekeh, "biarin jelek" ucap Naya

"entar Dimas gak jadi suka sama lo" ucap Andre

"emang Dimas suka sama Naya? " tanya Naya

"gak tau" jawab Andre sambil mengendikkan bahu

"Naya ketoilet ya, bet pipis" ucap Naya lalu segera berlari menuju toilet, tanpa menunggu jawaban dari Andre

Andre melihat Naya berlari menuju toilet sambil menggeleng gelengkan kepalanya, "lo emang gak peka an Nay" cicit Andre

Saat Andre hendak melangkah untuk kembali kekelas, Andre teringat sesuatu, "anjir!, Naya bakal lewat lapangan basket, kalo liat Nadya sama si Rega gimana? Jangan sampek salah faham"

Setelah mengucapkan hal itu, Andre segera berlari untuk menyusul Naya, tapi ia terlambat, Andre sudah melihat Naya mematung berdiri sekitar jarak beberapa meter dengan toilet, dan posisinya tepat didekat lapangan basket juga dapat dilihat dengan jelas Rega yang tengah tersenyum dengan Nadya disampingnya

"Nay" panggil Andre

Naya tersedar dan membalikkan badannya menghadap Andre, Andre terkejut saat melihat Naya sudah berderai Air mata

"Nay, lo—" belum selesai Andre mengucapkan kata katanya, Naya sudah lebih dulu berlari kencang menuju toilet.

~~~o0o~~~

Hallo guys...update lagi update lagi
Jangan lupa vote and comment ya
.
Makasih

22 oktober 2020

ReNa [TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora