ReNa :[Perhatian]

180 36 2
                                    

"lhoo!ada apa ini? "

Wulan—Ibu Rega terkejut saat membuka pintu rumah dan sudah ada Rega yang menggendong Naya, Wulan pun melihat kearah wajah Naya yang pucat

"Naya sakit? "

Rega mengangguk, lalu segera membawa Naya masuk, Wulan mengarahkan agar Rega membawa Naya kekamar milik Rega, memang karena dirumah ini hanya ada 2 kamar, kamar orang tua Rega dan satu kamar Rega

Rega merebahkan tubuh Naya diatas ranjangnya, kemudian ia meletakkan tas bawaannya diatas meja belajar

"buk, ini gimana? Sampe pucat gitu" ucap Rega pada sang ibu yang berdiri diSampingnya

"kamu ambil air hangat didapur, taruh dibotol kaca bekas sirup ibu ya, jangan terlalu panas juga" perintah Wulan

Rega mengangguk, dan segera pergi menuju dapur, saat tiba didapur, Rega kebetulan bertemu dengan ayahnya

"Naya kenapa?" tanya Randy—ayah Rega

"sakit yah" ucap Rega tanpa menoleh kearah ayahnya karena masih fokus menuangkan air panas kedalam botol

Randy mengangguk anggukkan kepala, "Tio nggak pulang lagi? " tanya Randy

Rega menghentikan kegiatannya sejenak, "nggak" jawab Rega singkat

Randy berjalan mendekat kearah putranya, kemudian menepuk pundak putranya itu, "ayah percaya sama kamu" ucap Randy

Rega tak tahu maksud perkataan ayahnya, anak itu mengerutkan dahi, "maksud ayah? " tanya Rega

"udah buruan, kasian Naya sakit"

Rega tersadar bahwa sedari tadi ia tak kunjung kembali kekamar dan malah mengobrol dengan ayahnya, Rega mengangguk, dengan cepat Rega menyelasaikan tugasnya untuk membuat air hangat yang diletakkan dalam botol kaca

Saat Rega memasuki kamar, nampak Wulan tengah memijat bagian bawah perut Naya, "ini buk" ucap Rega sambil mengulurkan botol kaca yang ia pegang

"kainnya mana? " tanya Wulan

"buat apa bu? " tanya Rega

"kalo gak pakek kain ya panas Rega!! Astagfirullah kamu ini gimana sih?! " ucap Wulan

Rega mengernyit bingung, ibunya tadi kan hanya menyuruh untuk mengambil botol berisi air panas kenapa sekarang malah marah karena Rega tak membawa kain sekalian

"tadi ibuk nggak—" belum selesai Rega berbicara, Wulan sudah lebih dahulu memotong

"pinjam sapu tangan ke ayah mu sana!  Cepet" perintahnya

Tak ingin mendapat omelan lagi, Rega bergegas menghampiri kamar orang tuanya, dimana Randy tengah duduk diatas kasur menghadap laptoonya

"ayah" panggil Rega

"ibumu lagi haid, makanya sensi" jelas Randy

"aku disuruh pinjem sapu tangan ayah kata ibuk" ucap Rega, dijawab anggukan oleh Randy, Rega mengambil sapu tangan ayahnya yang biasa disimpan dilaci nakas

"cewek kalo lagi haid, bawaannya kayak T-Rex, kamu harus hati hati" ucap Randy menasehati sembari terkekeh

Rega ikut terkekeh, "ayah bisa aja"

"REGA! CEPETAN! " teriakan Wulan kembali menggema membuat Rega dan Randy terkejut

"Iya buk" sahut Rega

"hati hati dimamam" ucap Randy menakut nakuti

Rega kembali ke kamar dengan sebuah sapu tangan ditangannya, memberikan sapu tangan itu kepada Wulan, kemudian Rega beranjak duduk dikursi meja belajar sambil mengotak atik ponselnya

Malam semakin larut, tercetus ide di fikiran Rega, laki laki itu beranjak dari duduknya kemudian segera meraih jaket yang ia sampirkan dibalik pintu, laki laki itu berjalan cepat kemudian menyambar kunci motor yang ia letakkan disamping meja tv

"mau kemana Ga? " tanya Wulan yang memyadari anaknya hendak pergi keluar rumah

"keluar bentar" ucap Rega

Rega mengendarai motornya menuju supermarket dekat rumah, ia merogoh sakunya untuk mengambil ponsel dan menghubungi seseorang

"halloo? " sapa Rega pada orang yang ia telfon

"............"

"kirim contoh gambarnya, biar gue cari sendiri" ucap Rega lalu tanpa menunggu jawaban dari sang penelfon, Rega menutup panggilan itu

Beberapa menit kemudian sebuah pesan masuk kedalam ponsel Rega, sebuah gambar produk yang harus ia beli

Dengan menahan rasa malu, Rega masuk kedalam supermarket, ia terus berkeliling dari satu rak ke rak lain, mencari cari barang yang mirip dengan yang ada di foto

Cukup lama Rega berputar putar dalam supermarket, hal itu membuat penjaga supermarket merasa sedikit curiga, "cari apa ya mas? Bisa saya bantu? " tanya salah satu pegawai toko

"eumm" Rega menggaruk tengkuknya, "mbak, bisa bantu saya nggak, cari ini? " Rega menunjukkan foto dalam ponselnya

"eumm" Rega menggaruk tengkuknya, "mbak, bisa bantu saya nggak, cari ini? " Rega menunjukkan foto dalam ponselnya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

~~~o0o~~~

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

~~~o0o~~~

Hallo.. Udah duku sampe sini ya haha
Sampai ketemu dipart selanjutnya

17 oktober 2020

ReNa [TAMAT]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant