Jangan lupa vote dulu sebelum baca
Satu vote dari kalian itu berharga banget buat authorPersahabatan antara cowo dan cewe biasanya tak luput dari yang namanya perasaan
Iya nggak sih?
~~~•••~~~
"Naya!,"
Brakk!!
Sebuah gebrakan mendarat tepat diatas meja seorang siswi yang saat itu tengah tertidur pulas dengan meletakkan kepalanya diatas meja.
Siswi berparas cantik dengan rambut keriting gantung berwarna coklat alami itu nampak perlahan mengangkat kepala. Kemudian mengerjap matanya untuk menormalkan pandangan yang saat itu masih buram
"Naya Audinata. Enak sekali kamu tidur, pada jam mata pelajaran saya?! " bentak Pak Luqman untuk kedua kalinya
Ya! Naya Audinata. Gadis cantik dengan rambut coklat alami miliknya, mata yang bulat dan lebar ditambah dengan senyum khas disertai lesung pipi menambah kecantikan wajah gadis itu
"Maaf Pak," Naya menunduk pertanda dia menyesal
"Kamu saya hukum membersihkan toilet wanita. Sekarang!, "
Naya membulatkan matanya
Apa?
Membersihkan toilet wanita?
Memang toilet wanita tidak sekotor toilet laki laki, tapi tetap sajakan? Men-ji-ji-kan
"Kok toilet Pak?, ". Tanya Naya memelas, dari nada suaranya saja, terlihat jelas dia menahan tangis
"Lalu apa? Mau ditambah membersihkan lapangan juga?, "
Naya menghembuskan nafas berat terpaksa ia melaksanakan hukuman itu karena memang itu salahnya. Sebelum melangkah keluar kelas, gadis itu sempat menoleh kearah sahabatnya yang duduk dibangku tak jauh dari miliknya
Naya menatap dengan wajah sangat memohon agar sahabatnya itu mau membantunya mengerjakan hukuman
*******
Sreekk sreekk sreekk
Byuurr
Suara gesekan sikat kamar mandi, disertai dengan suara guyuran air dari gayung terdengar bersahut sahutan didalam salah satu bilik toilet
Seorang gadis berjongkok dan dengan malas malasan menggosok lantai dari toilet itu yang berwarna kuning
"Rega jahat, hiks.. Nggak mau bantuin.. Hikss" Ucap gadis itu sambil sesekali menghapus ingus yang keluar dari hidungnya
"Terus aja sebut gue jahat!" sahut seseorang
Naya yang mengenali suara itu langsung menoleh kearah sumber suara, dan di lihatnya sahabat kecil kesayangannya
Rega
Rega Samudra Franklin, seorang remaja laki laki yang sudah menjadi sahabat Naya sejak masih kecil, mengingat rumah mereka yang bertetangga tentunya juga menjadi penambah kedekatan mereka
Rega, seorang cowo yang terkenal cuek disekolahnya. Dia memang tampan dan banyak di sukai oleh siswi perempuan disekolahnya, tapi sikap cuek Rega lah yang membuat para siswi itu sedikit susah untuk memperjuangkan cinta mereka
"Regaa.. " rengek Naya sembari merentangkan kedua tangannya kearah Rega yang masih berdiri dan bersandar pada pintu masuk toilet
"Bangun, cuci tangan, biar gue yang lanjutin," ucap Rega, lalu dengan santainya dia mengambil sikat toilet dari tangan Naya
Naya mengangguk dan beranjak mencuci tangan, "Kok Rega bisa ada disini sih?, "
"Bisa," jawab Rega singkat
"Ya iya, Naya tanya, kok bisa?"
"Ya bisa lah," jawab Rega ketus tanpa menoleh kearah Naya
Naya memajukan bibirnya.
"Nggak usah di maju in bibir lo, jadi bebek tau rasa," ucap Rega
"Rega sih ngeselin!," Naya menghentakkan kakinya
Rega menghentikan sejenak kegiatannya, lalu beralih melihat Naya yang berdiri bersandar pada westafel yang ada ditoilet itu, "lo mau apa? "
"Kenapa Rega bisa kesini?!," ucap Naya dengan kesal
"Ya gue udah jawab kan. Bisa lah ini buktinya bisa" jawab Rega
"Bukan itu Rega! "
Rega terkekeh sejenak. Ia sangat suka dengan ekspresi wajah dari Naya saat marah
"Gue nggak ngumpulin PR Bahasa Indonesia," jawab Rega setelah puas mengerjai Naya
Mata Naya terbelalak, "bukannya semalem Naya nyontek PR Rega ya?, Kan udah Naya kembaliin"
Rega mengangguk
"Terus kenapa Rega nggak ngumpulkan PR nya?, "
"Biar gue bisa kesini," jawab Rega sambil melanjutkan menggosok lantai toilet
"Uwuu!" Seru Naya dan beranjak memeluk leher Rega dari belakang, Rega yang sedang berjongkok merasa tidak seimbang dan hampir terjatuh
"Makasih Rega sayang," ucap Naya sambil menggosok gosokkan pipinya pada pipi Rega
"geli! " sentak Rega sambil berusaha melepas pelukan Naya
Naya melepas pelukannya sambil tertawa karena sikap Rega yang selalu merasa geli saat Naya memeluknya
"Kapan lo mau berubah?, " tanya Rega secara tiba tiba
"berubah jadi apa?, "
"Iron man," jawab Rega ketus
"hahaha.. " Naya tergelak, "Kenapa Naya harus berubah? "
"Bentar lagi kita udah lulus SMP, lo gak bisa terus kek gini" jelas Rega
Naya menunduk, dia pun menyadari dia tak bisa terus seperti ini. Tingkahnya ini selalu membuat orang lain merugi, termasuk Rega
"Maaf kalo Naya ngerepotin Rega" cicit Naya dengan suara bergetar
Rega yang menyadari suara bergetar dari Naya ia segera menoleh kearah gadis itu. Dan benar!, Naya menangis
"Lo nangis? " tanya Rega
Naya mengangguk, sedetik kemudian gadis itu berlari keluar toilet
"Lah? Baperan anjir" gumam Rega sambil menggeleng gelengkan kepala kemdian melanjutkan menyikat lantai toilet
Naya memang begitu. Gadis cengeng, dan Rega sudah faham dengan tingkah laku sahabatnya itu
~~~o0o~~~
Hai..
Jangan lupa vote dan komentnya ya10 oktober 2020
YOU ARE READING
ReNa [TAMAT]
Teen Fiction[TAMAT] [PART LENGKAP] [JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Rank : #1 in persahabatandancinta (03 November 2020) "Antara Aku, Kamu, Dan Janji Persahabatan" Ada sebuah janji yang belum ditepati. Antara dua anak remaja yang memang sudah be...