#16 jalan berdua

1.3K 61 3
                                    

Saat jam makam siang dimulai terlihat resya tengah merapikan mejanya dan segera bergegas keluar untuk bertemu sahabat tercintanya itu ,ia bahkan sampai melupakan jika daffa akan mengantarnya siang ini dan benar saja saat resya akan memasuki mobil miliknya pun dikejutkan dengan daffa yang menarik paksa lengan kirinya hinggaa resya berbalik menghadapnya.resya yang terlonjak kagetpun memarahi daffa .

"Kauu!!! Bisa tidak lembut sedikit dengan perempuan?." Bentak resya ,office boy yang tengah melintas dibassement pun terkejut dengan bentakan resya terhadap daffa

"Kau bisa kecilkan suaramu?lihat dia sampai takut padamu." Sambil menunjuk office boy itu dengan wajah tampannya.

"Sejak kapan dia disini?." Tanya resya tanpa sadar kepada daffa dengan tatapan yang masih melihat office boy , office boy itu pun terlihat menunduk saat mereka berdua melihat nya secara bersamaan dan ia pun melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti karna ia pun tau itu bukan urusannya.

"Sejak kau membentakku!". Ucap daffa tak acuh.

"Kau yang membuat aku berakata kasar, lalu menyalakanku .siapa suruh membuatku terkejut hah?." Melirik daffa sinis.

"Masuk mobil ,cepat!." Tanpa memperdulikan kata kata resya ,daffa pun berlalu memasuki sisi pengemudi

"Kau---."

"Cepat masuk sebelum saya membuat mu dimarahi om hans." Memotong kata kata resya ,resya pun masuk dengan membanting pintu mobil daffa .lain hal dengan daffa yang tak acuh.

####
Hening...dan sedikit mencekam itu yang resya rasakan saat ini sudah sekitar sepuluh menit ia dan daffa membisu tak ada adu mulut lebih lanjut resya memilih diam toh sama aja pria ini tak kan menghiraukan nya resya seperti berbicara dengan batu ,begitu pun daffa matanya tetap fokus dengan jalanan entah apa yang dipikirkan pria dingin ini.
Hingga sampai di cafe chocolate ,resya tanpa ba bi bu ia hendak keluar dari mobil tapi  suara daffa mengintrupsinya

"selesai jam berapa?." Tanya sang pemgemudi dengan nada tak bersahabat.

"Gausah jemput 'aku bisa pulang sendiri."

"Saya hanya bertanya, bukan ingin menjeput." Kesal itu yang dirasakan resya rasanya ingin menjambak mulut si daffa ini

"Bukan urusanmu!! ,aku pulang jam berapapun itu terserah aku." Ia pun keluar dengan membanting pintu mobil sport tersebut. Aku kamu  kau anda saya terdengar cukup formal memang dilidah resya saat ingin memaki daffa tapi ia juga tak terbiasa memakai lo gue ,hanya dengan dira ia memakai kata panggilan itu karna dira sendiri yang memulai untuk mengakrab-kan mereka.

Setelah selesai lunch dan bercengkrama ria dengan dira tentang pangeran tampannya tersebut. Resya dan dira segera berpamitan satu sama lain.dira pun meninggalkan cafe dengan mobil sedan-nya sedangkan resya ia berdiri didepan cafe hanya untuk menunggu supir taxi yaaa taxi bukan daffa.

sebenarnya saat bersama dira ia ingin membahas tentang perjodohan itu dan malah resya sempat untuk berpikir kabur diacara pernikahannya, tapi ia urungkan semua niat nya ia tak bercerita atau pun kabur ,ia hanya akan memberi dira undangan saja meskipun ia tau wanita cerewet itu akan memakinya habis habisan tapi ia tak peduli ,yang terpenting dira tak khawatir saja sudah cukup untuknya.

Saat sedang menunggu taxi resya dikejutkan dengan mobil sport yang berhenti persis didepannya ,ia pun langsung mengenali siapa pemilik mobil itu

"Masuk!!!" Perintah daffa dari dalam mobil setelah ia menurunkan kaca mobil

Bukannya dia gamau jemput. Menjilat ludah sendiri nih ceritanya? .batin resya yang masih diam terpaku ditempatnya

"Saya gak akan kembali kesini ,kalau bukan karna om hans yang menyuruh." Tak acuh dengan tatapan lurus kedepan

REAl_Merriage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang