#2 Menyebalkan

4.1K 130 1
                                    

Setelah sampai kafetaria resya pun memesan moccacino kesukaannya setelah pesanannya dibuat resya pun mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan untuk mencari kursi yang akan ditempatinya ia pun memutuskan untuk menduduki kursi bermeja bundar lengkap dengan pemandangan luar jendela

Drrttzzzz...drtttzzz ... massage Papa

"Resya sayang kamu kemana?kamu lama sekali kelilingnya sayang cepat kembali oke kita tidak jadi meeting diluar sayang"

"oke paa resya segera kembali"

"Hufft.... baru saja mau menikmati mu" sambil menatap moccacino yang belum sempat ia nikmati

"ada aja yang ganggu" sambung nya sambil berjalan menuju ruangan papa nya

(Resya pov)

Ahhh mengapa menyebalkan sekali hari ini setelah bertemu pria menyebalkan lalu sekarang mau minum kopi saja tidak bisa ,apa ini yang dirasakan pegawai saat sedang banyak pekerjaan tidak bisa bersantai?itu sebabnya aku tidak ingin menjadi orang kantor meskipun jabatan yang diberikan papa tidak main-main tapi tetap saja duduk bertemu orang duduk lagi ngengecek berkas duduk lagi uhh sungguh membosankan

Aku yang sudah berdiri didepan pintu ruangan bertuliskan CEO ini merasa sangat gugup untuk pertama kalinya menemani papa meeting

"emm seperti ada orang?" gumamku

" mungkin meetingnya disini?ahh sudah lah masuk saja"

Aku pun membuka pintu rungan papa dan mendapati papa yang sedang mengobrol dengan dua orang laki-laki ,yang satu laki-laki paruh baya seumuran papa dan tersenyum kearahku yang satu lagi seperti pemuda yang gagah menghadap berlawanan arah dengan papa tidak menoleh kearahku ,hingga aku tak bisa melihat dengan jelas wajah lelaki ini.

"sayang kamu kemana aja lama banget keluarnya" seru papa

"aku tadi beli moccacino dikafetaria pa maaf kalo lama" jawabku seraya menunduk malu

"yaudah lain kali bilang dulu kalo mau kesana ,,ohh iya kenalin ini om cris teman papa sekaligus orang yang mau meting sama kita

dan ini anaknya daffa" kata papa seraya tersenyum kepada laki-laki paru baya itu

"hai om saya resya salam kenal" sambil menjabat tangan om cris

Pada saat yang bersamaan laki-laki yang bernama daffa itu menoleh kearahku atau lebih tepatnya membalikkan tubuh menghadapku ,aku yang agak sedikit terkejut tanpa sadar tangan kanan ku kini sudah berganti menjabat tangan daffa ingin sekali memakinya mengingat kejadian waktu dilift jika saja tidak ada papa maka dia akan habis hari ini

"saya daffa cris cooper " tidk ada wajah sumringah yang aku dapatkan hanya wajah datar tanpa ekspresi

"resya hans pratama" sahut dengan wajah tak kalah menyebalkan

Wajah daffa yang begitu datar dan lebih tepatnya tatapan nya seperti tatapan maut itu jika dilihat-lihat dan dipikir-pikir wajah nya sungguh tak asing bagiku seperti pernh bertemu sebelumnya atau wajahnya saja yang terlalu familiar atau pasaran.ahh sudahlah

"resya sudah tatap-tatapannya?" goda papa seraya tersenyum jail

"ihh apaan sih pa" jawabku salah tingkah

"iya kamu liatinnya gitu amat sampek nak daffa takut nih " godanya lagi

"dikira wajah esya nakutin apa" sambil memanyunkan bibir

"Astaga dragon ball gini amat jokes my papa gatau anaknya udah malu apa ya" gumamku dalam hati

Lelucon yang berakhir tawa ringan sebelum mereka akhirnya kembali dipsrsilahkan papa untuk menduduki sofa. Meeting yang berjalan lancar dipimpin oleh papa dan aku hanya diam sambil memerhatikan papa .

Author pov

Setelah selesai rapat daffa ,cris dan hans pun saling berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan proyek yang akan mereka buat.hans pun mengajak rekan nya tersebut untuk menikmati lunch yang telah ia siapkan daffa dan cris pun menyantap hidangan berbau pasta tersebut begitu pun hans dan resya.selesai lunch bersama Cris pun berpamitan untuk kembali ke kantor karna ada urusan mendadak ersya pun bernafas lega karna seseorang yang dingin dan sorot matanya yang tajam itu pun keluar dari kantor papanya.

"akhirnya..."pekik resya

"akhirnya apa?" tanya hans terkejut melihat resya seakan-akan terbebas dari penjara

"hehe gapapa pa" dengan menyeringai malu

"menurut kamu daffa gimana?"

"gimana apanya pa? " jawab resya bingung

"astaga sayang kamu kalo masalah cowok lemot amat yak!" seru papa sambil tertawa khasnya

"ih apansi pa " sambil memanyunkan bibirnya

"Resya, resya .makanya bawa cowok kerumah dong kenalin sama papa mama biar kamu juga gak lemot kalo ditanya soal cowok" ledek hans kepada anaknya sambil menahan tawa

"pa resya itu single jadi papa gausah nanya-nanya cowok deh aku belum kepikiran kesana"

"sinis banget jawabnya pantes jomblo" goda hans dengan tawa yang mengejek anak semata wayangnya itu

"ihh papa udah resya bilangin single paa bukan jomblo" pekik resya

"sama aja artinya kan sama-sama sendiri alias gapunya pacar alias jomblo" dengan tawa yang semakin kencang

"ihhh papa rese kenpa pengin banget anak perempuannya ini ngajak cowok kerumah sih? Biasanya kan orang tua-orang tua diluar sana pada ngga ngebolehin anaknya pacaran lahh ini papa beda" tutur resya sambil memanyunkan bibir

"bukan gitu sayang cuman papa gapernah liat kamu dari dulu deket sama siapa atau bahkan pacaran sama siapapun papa gatau ,papa juga kalo kamu bawa cowok kerumah bakalan introgasi dia kok kalo cocok jadi menantu papa yaa, papa sih yes" kata hans sambil menahan tawa

"resya itu masih pengen ngejar cita-cita pa, jadi belom mau mikir kesana"

"tapi kan sayang..." hans pun menggantungkan kalimat nya ia tak berselera untuk berdebat dengan putri sematawayangnya

"yaudah kita pulang yok" ajak hans
.
.
.
.
.
.
selamat membaca and i hope you like my story...

pembaca yng bijak adalah pembaca yang meninggalkan like and comment yang positip

jngan lupa juga follow ig author
@_dewimusti21

REAl_Merriage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang