#30 kembali

1.4K 55 5
                                    


Dahi bastian tengah berkerut sambil memicingkan mata, saat melihat wajah bossnya yang begitu ceria sejak datang tadi pagi hingga rapat selesai wajahnya selalu berseri membuat bastian heran bahkan saat kliyen presentasi pun, mulut yang biasa nya pedas itu berubah menjadi manis bahkan tak ada cibiran yang dilontarkan daffa.

Seperti sekarang daffa tengah mengoreksi laporan yang diberikan bastian sambil memeperlihatkan senyuman nya yang manis.

"Katakan apa yang membuatmu senang, sampai kau terlihat seperti orang kerasukan?" Bastian akhirnya menyerah akan pikirannya.

"Kenapa mulutmu itu selalu melontarkan cibiran bass" daffa terlihat jengah saat temannya itu selalu mengomentari mimik wajahnya.

Padahal dia juga selalu mencibir.

"Aku belajar darimu." Jawab bastian polos

"jaga ucapan mu. Aku tidak pernah mencibir sesuatu yang tidak penting." Wajah daffa mulai ditekuk moodnya berubah drastis karna perkatan bastian.

"Hei, hei. Lihat sekarang wajahmu terlihat seperti buah busuk." Daffa semakin kesal ia pun membanting pena yang berada digenggamannya

"Keluarlah, kau membuat moodku hilang." Menatap ganas bastian.

"Ahhh aku tau, apa kau habis menyatakan cinta?." Tanya bastian tak menghiraukan ucapan daffa.

"Urus urusanmu bas."

"Cih, dasar. Saat galau kau mencari-cariku membuatku susah sengsara tapi saat senang kau membuangku."

"Astaga, dia seperti wanita." Sambil memijat pangkal hidungnya.

"Oh ya ,aku ingin melaporkan sesuatu. Wanita itu sudah berada dinegara ini dia sudah pulang dari paris." Daffa menatap lurus bastian.

"Tangani dia jangan sampai aku melihatnya, jika tidak dia akan habis denganku." Ujar daffa dingin sambil melanjutkan pekerjaannya.

"Jika kau ketahuan melakukan sesuatu maka tuan cris akan memberimu teguran. Dan jangan lupakan dia model yang membuat brand kita naik."

"Hem."

"Kau tak perlu mengotori tanganmu, dan kupastikan dia tidak akan menggangmu juga istrimu."

"Aku hanya tak ingin membuat resya salah paham." Dengan wajahnya ditekuk

"Baiklah-baiklah. Akan aku urus , jangan memperlihatkan wajah yang seperti itu kau terlihat seperti tikus yang terjepit." Daffa sekita melotot.

"Keluarlah!" Yang mana membuat bastian jengkel kemudian meninggalkan daffa sendirian dan melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.

####

"Nona, apa yang anda lamunkan?" Pertanyaan sasya seketika membuat resya terkejut.

"Sejak kapan..."

"Maaf atas kelancangan saya, tapi saya sudah mengetuk beberapa kali nona." Jelas sasya.

"Ahh maaf kan aku." Sambil memperlihatkan deretan giginya.

"Anda terlihat begitu senang hari ini." Tanya sasya sambil memberikan beberapa laporan

"Ahh apa terlalu kentaran?."

"Wajah anda."

"Sepertinya mulai saat ini aku akan selalu bahagia untuk menjalani pernikahan ini."

"Saya turut berbahagia nona."

"Thanks."

Resya mulai memeriksa dan setelahnya memberikan kepada sasya, sasya pun keluar begitu resya memberikan laporan tersebut.

Resya mulai menyandarkan kepalanya dipunggung kursi sambil menerawang kejadian semalam, beberapa detik kemudian ia menggeleng kecil sambil menutup wajahnya yang memerah.

"Ahhh aku bisa gila." Teriaknya sambil tertawa kegirangan

"Lu emang gila" ujar sesorang disana sambil menautkan alisnya.

Resya seketika melepaskan tangan nya yang tengah menutupi wajahnya, ia melotot  ketika melihat wanita cantik tengah berdiri diambang pintunya.

"Diraa!!." Teriaknya heboh sambil berlari memeluk sahabatnya itu.

"Lu kek kesetanan." Ujar dira sambil merentangkan tangannya menyambut pelukan resya.

"Jahat."

"Tapi itu jujur." Seketika tawa mereka pecah

"Receh lu."

"Lu yang ketawa duluan." Resya tak terima

Mereka pun kemudian duduk disofa ruangan itu sambil bercerita ria.

"Gue pengen main kerumah lo, gue kangen sama tante sama om."

"Ta-tapi kerjaan gue banyak dir."

"Lu gasayang gue?." Wajah dira pun muram akibat penolakan resya.

"Umm, lain kali gue bakal ajak kerumah. Janji." Seraya mengacungkan jari kelingkingnya.

"Oke deh, tapi jangan lama-lama nanti pas gue balik kerja ,baru lu tawarin, dasar temen lucknat lu."

Resya pun tertawa akibat celotehan wanita didepannya ini.

"Gue janji."

Mereka pun akhirnya larut dalam candaan. Hingga reya teringat akan kisah cinta sahabatnya yang satu ini.

"Ngomong-ngomong gimana soal percintaan lu?." Tanya resya penasan dira pun seketika merubah mimik wajahnya murung.

"Gue gatau, dia terlalu cuek dan dingin sya."

"Lu juga gegabah ." Sontak pernyataan resya membuat dira hendak menangis.

"Eitt eit. Lu mau apa? Jangan nangis. Gaboleh cengeng."

"Gimanaa dong gue terlanjur suka." Air mata dira lolos ditempatnya yang mana membuat resya membuang napas jengah.

"Iyaa lu rebut dulu perasaan dia dengan cara lu sendiri." Sambil mengelus lengan dira

"Udah tapi dia gak respon."

"Berarti bukan jodoh lu tuh."

"Huaaaa resya...tega ih." Sambil memanyunkan bibirnya resya pun dibuat  gemas terhadap tingkah lucu dira hingga menangkup kedua pipi perempuan itu.

"Trust me, kalo jodoh gak bakal kemana." Ucap resya dengan senyuman yang tulus

Dira pun mengangguk lalu tersenyum membuat kedua sejoli itu kembali dalam perbincangan hangat melupakan melodi percintaan dikeduanya.

Hingga pesan daffa mengintrupsi keduanya.
Resya sekilas melihat notif ponselnya yang berada diatas meja itu hingga tatapan nya kembali kearah dira yang mulai menceritakan hal konyol.

Nanti sepulang kantor aku akan jemput.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haiiiii☀

Semoga kalian suka untuk part ini dan part" selanjutnya (yang selalu thor khawatirin adlh kalian gaakan suka) haha.😉

Sorry kalau partnya kurang panjang🙇

Thor butuh penyemangat neh plus mood gaenak😂.
Setiap aku ngerasa gitu aku selalu puter lagu"nya bangtan boys😳.

Kalo kalian butuh penyemangat atau kurang mood. Apa yang bisa balikin mood kalian?

Oke sampek sini curcolnya

See yu next part💕

Luv yu❤
Borahe💜

An nyung🐻

REAl_Merriage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang