#8 frustasi

2K 60 1
                                    

Seminggu berlalu setelah pertemuan itu bahkan sasya yang melihat resya semarah itu pun tak berani mengungkit kejadian yang lalu, ia akan bersikap profesional jika resya mengungkit ia akan membalas jika resya melupakan ia juga akan bungkam. Kejadian kemarin pun berdampak buruk bagi perusahaan yang resya pegang pasalnya para penanam saham mulai khawatir dengan masalah keuangan perusahan hans.

Tok tok tok

"Permisi nona ,anda harus menyetujui cek ini agar bagian keuangan bisa segera menstansfer kepada tuan hans." Ucap sasya

"Sya.. kau tau kan jika aku mengirim uang dengan jumlah banyak dan disini kita belom ada pemasukan sama sekali?." Geram resya

"Saya tau nona tapi hari ini tuan menghubungi saya dan menyuruh saya untuk mengirimkan sejumlah uang." Kata sasha

"Kau tak mengatakan kan apa yang terjadi disini?." Tanya resya dijawab dengan gelengan kepala oleh sasha

"Bagus .jangan sampai ada yang tau apalagi papa .aku gamau kalau papa disana malah banyak pikiran."

"Tapi nona. ini akan berakibat fatal jika kita tak mendapatkan tender dalam beberapa minggu ini." Kata sasha memasang wajah tak kalah bingung

"Kapan jadwal aku meeting untuk bertemu kliyen?." Tanya resya

"Maaf nona, kemarin adalah peluang terakhir kita nona dan pembangunan yang lain juga belum terselesaikan." Jawab sasya pasrah

"Yaa tuhann.." seraya menangkupkan wajahnya

Saat hendak menggapai kertas yang diajukan sasya ponsel resya pun berdering

Papa call...

"Halo sayang,, apa kabar anak papa yang cantik ini?." Kata hans disana dengan senyum khas nya

"Resya baik pa ,papa sama mama gimana juga kabarnya." Seraya memberi kode kepada sasya untuk kembali keruangannya diikuti dengan anggukan kepala sasya tanda ia mengerti

"Papa baik baik aja mama juga."

"Resya seneng dengernya kalo papa mama baik baik disana." Kata resya menyunggingkan sedikit senyum

"Gimana kabar perusahaan sayang? Apa kamu berhasil menaklukan tender itu? Papa yakin kamu pasti bisa yakan?." Kata hans menohok resya yang kini terdiam ketakutannya pun terjadi bagaimana pun ia harus memberitahu papanya cepat atau lambat.

"Sayang....ada apa?" Suara hans mengagetkan resya

"Ngga ada apa apa pa hehe ,,perusahaan baik baik aja dan tender ituu yaa tender itu berhasil pa ,papa tenang aja." Jawab resya antusias tapi tak bisa dipungkiri benda bening itu pun mengalir dipelupuk matanya

"Papa tau anak papa yang satu ini bisa diandalkan ,semua papa serahkan kekamu. Oh ya 3hari lagi papa mama akan pulang and wait for us at home baby." Kata hans tak kalah antusias

" 3 hari lagi ?" Resya tercengang

"Yes baby why ,kau tak senang bila mama papamu ini pulang hem begitu?." Kata hans dengan nada mengejek diiringi tawa

"Bukan paa resya cuma terlalu senengg papa sama mama bakalan balik secepet itu ,yasudah resya tutup ya papa resya mau ngelanjutin pekerjaan salam buat mama disana."

"Ohh ,,okay baiklah baby kita bertemu 3hari lagi ya .papa juga mau pulang keapartemen karna urusan papa sudah selesai dan ingin bertemu dengan pujaan hati haha ,bye baby." Kata hans mengakhiri telpon dengan resya

Resya menghela nafas panjang menandakan ia teramat frustasi akan keadaan.

Bagaimana sekarang. apa yang harus kulakukan tuhann... batin resya

Resya kembali menatap secarik kertas ditangannya ,ia pun menarik nafas dalam dalam sebelum akhirnya membubuhkan tanda tangannya diatas kertas tersebut.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Segini dulu ya😂

REAl_Merriage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang