#7 cemas

2.1K 72 1
                                    

Sudah hampir seminggu ini resya menjalankan bisnis papanya ia berusaha menjadi pemimpin yang baik bahkan ia hampir mondar mandir bertemu kliyen atau bahlan sampai telat makan saat sedang fokus mengerjakan dokumen penting, seperti saat ini ia sedang disibukkan oleh urusan meeting yang akan diadakan siang nanti untuk pertama kalinya ia akan bertemu dengan kliyen yang saat penting bahkan ia harus memutar otak agar memenangkan tender yang begitu besar dan tender ini sudah ditunggu oleh hans ,,yahh hans menantikan ini ia berharap resya memenangkannya untuk kelangsungan perusahaan .resya yang begitu cemas dengan dokumen yang sudah dikerjakan pun meminta sasya untuk mengeceknya mengingat resya belum terlalu mahir dalam bidang seperti ini.

"Tolong kamu cek dokumen ini aku takut ada yang salah dan mengecewakan papa." Pinta resya kepada sekertaris nya

"Baik nona." Sasya pun mengecek dokumen yang diberikan oleh resya

"Saya rasa anda cukup mahir dalam memenage pengeluaran perusahaan." Sambung sasya menatap resya yang cemas

"Anda tidak perlu kawatir saya yakin anda bisa memenangkan tender ini." Kata sasya lagi

Tapi firasatku buruk untuk kali ini, mengapa kau buat hatiku secemas ini tuhan apa yang kau rencanakan? batin resya 

"Baiklah nona 15 menit lagi kita akan berangkat meeting .saya permisi ." Kata sasya membuyarkan lamunan resya. Resya pun mengiyakan saat sasya sudah berlalu dan tak terlihat ,resya yang cemas oun segera meneguk semua air yang ada didalam gelas.

"Kenapa hatiku begitu gelisaah? Sebelumnya aku tak pernah merasakan ini ,semoga tidak terjadi apa apa." Kata resya bergumam kecil

#####

Ya tuhann.... tanganku dingin sekali apa yang akan terjadi firasatku malah semakin memburuk. Gumam resya, saat sedang menengkan diri sasya pun datang dengan membawa tas handbag nya ia telah siap menemani resya untuk meeting

"Nona resya?apa anda baik baik saja? Anda terlihat begitu pucat?." Tanya sasya cemas

"A-ku h-anya sedik-it gugup." Jawabnya terbata bata

"Itu hal yang wajar nona saat ini adalah pengalaman pertama anda ." Tukas sasya

Okee aku harus bisa demi papa dan mama perusahaan ini sudah mengeluarkan banyak modal untuk bangkitnya perusahaan di NYC aku harus berjuang ,dan papa masih membutuhkan banyak uang .aku harus berjuang yaa aku bisaa ,aku harus bisa memenagkan tender ini. Gumam resya didalam hatinya untuk menenangkan pikirannya

"Oke. aku siap berangkat." Tukas resya dengan sedikit tenang

"Baik nona ,mari kita berangkat." Ajak sasya

Didalam mobil yang dikendarai oleh supir pribadi kantor ,resya menduduki jok belakang seraya mencoba menenangkan hati dan pikirannya ,bagaimana tidak ia harus menghadapi tender sebesar ini dengan saingan yang tak kalah menarik lainnya.
Yang ada dipikiranya saat ini hanya papa dan mamanya .ia harus bisa memenangkan tender ini jika ia tak bisa mengbil kesempatan ini maka perusahaan hans terancam bangkrut,, ahh memikir kannya saja sudah pusing.

Saat sampai ditempat meeting resya yang gugup itu mencoba meminimalisir kegugupannya dengan menarik napas dalam dalam dan membuangnya secara perlahan. saat memasuki ruangan meeting tatapan petinggi-petinggi yang ada diruangan itu tiba tiba membuat bibir resya keluh dibuatnya, tangannya mendingin kembali, kakinya kram ,ia lemas seketika tak ada senyum sapaan yang tertaut dibibirnya.

"Tunggu, apakah anda dari pratama's company ?mengapa yang datang bukan tuan hans?." Tanya salah satu pria paru baya dengan tatapan menyelidik.

"Perkenalkan nama saya resya hans pratama, penerus perusahaan pratama's company ,tuan hans atau papa saya tidak bisa hadir karna ada urusan mendadak di new york." Jawab resya ramah sambil mengembangkan sedikit senyuman

"Apa-apan itu, apakah dia takut datang kesini dan kalah tender makanyaa dia menyuruh anaknya yang datang." Celetuk salah satu petinggi lainnya sambil tertawa

"Maaf tuan. papa saya tak serendah itu bahkan jika beliau datang kesini ia tak akan pulang dengan tangan kosong,hanya saja beliau sedang ada masalah di NYC ." Kata resya masih tetap sopan ,sambil sesekali membuang nafas menahan amarah

"Ohh apaakah tuan hans sedang mengurus perusahaannya yang bangkrut?hahah,, dan sebentar lagi perusahaan yang ini juga bakal bangkrut." Sindir salah satu petinggi dengan suara tawa yang keras dan tatapan sinis membuat resya naik darah ia tak bisa sabar lagi jika papanya dipermalukan seperti ini.

"Nona resya anda tak perlu mendengarkan perkataan mereka ,mereka hanya iri dengan apa yang dimiliki tuan hans,anda cukup fokus dengan tendernya." Bisik sasya menguatkan resya

"Tak perlu mendengarkan?iri? Hei anak muda, apa perkataanku salah memang kan papamu itu tidak becus mengurus perusahaan ,dan iri?siapa disini yang iri dengannya.hanya laki laki bodoh yang membiarkan anak bau kencurnya ini memegang perusahaan dan sebentar lagi perusahaan yang kau pegang akan sama hancurnya." Kata kata yang tak bisa resya maafkan ia baru saja mendengar papanya dipermalukan?bisa bisanya mereka menghina malaikat resya.resya yang sudah tak tahan dengan cacian beberapa orang disana pun meluapkannya dengan berkata kasar.

"Jaga bicaramu pak tua."sentak resya sambil  menunjuk orang yang telah menghina papanya

"Papaku tak sebodoh yang kau pikirkan, bahkan kau lebih bodoh ,dan hanya pecundang yang bisa menjatuhkan lawan dengan kata katanya ,papaku adalah laki laki kuat bahkan ia mampu mendirikan dua perusahaan dengan hasil jerih payahnya sedangkan kau?kau hanya salah satu ahli waris sama sepertiku heh. Akan aku tunjukan jika aku sehebat papaku dan aku tak akan membiarkan papaku terpuruk, apakau paham?." Sentak resya seraya menunjuk pria keji itu

"Cukup!!! Apa apaan ini nona resya dan tuan damar?mengapa kalian berdebat diruangan ini." Sela seorang pria yang baru memasuki ruangan yang tak lain adalah pemilik tender.

"Kalian berdua? silahkan keluar dari sini aku muak dengan perdebatan kalian!!!." Sentaknya seraya menujuk pintu keluar

"Tapi tuan bahkan saya belum mempresentasikan dokumen saya,beri saya satu kesempatan." Pinta resya seraya memohon bahkan ia hampir menitikan air mata

"Maaf nona. keputusan saya sudah bulat ,dan anda tuan damar apapun hubungan kontrak kerja kita ,saya berhentikan mulai sekarang ,saya kira anda adalah orang yang pandai ternyata begini cara anda menjatuhkan lawan dan kau nona atur lah amarahmu lain kali." Katanya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haii jangan lupa follow akun author
Ohh ya thor akan usahakan untuk update setiap hari untuk itu berikan author semangat yaa dengan cara like and comment 100% gratis kok 😊
Happy weekend semuanya
Luppp yu all❤

REAl_Merriage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang