#28 menginap

1.4K 61 6
                                    


Mereka kini tengah berada disebuah restoran ,duduk saling berhadapan membuat resya selalu mencuri curi pandang kearah daffa ia masih bertanya-tanya kenapa seorang daffa yang tadi pagi membentaknya sekarang berubah.

"Katakan apa tujuanmu mengajakku makan siang?." Ia sudah pusing memikirkan ini.

"Apa lagi?."

"Sudah kuduga."tatapan resya kembali tertunduk ia menyuapkan nasi kemulut sambil menghela napas.

"Dugaanmu salah." Tatapan daffa kini tajam kearahnya.

"Pasti untuk pencitraan kan?."ujar resya.

Daffa sedikit tertohok akan perkataan resya.

"Sok tahu." Tapi ia tetap daffa yang dingin dan menjunjung tinggi harga dirinya ,tak mungkin ia mengatakan yang sejujurnya.

Resya seakan pasrah dengan jawaban daffa pun diam ,ia sudah mulai kenyang dan tak nafsu akan hidangan dihadapannya.

"Habiskan."

"Kenyang daffaaa."menekan kata 'kenyang'

"Kenapa ngga bilang kalo habis makan siang?."

"Salah siapa gak nanya dulu?."

"Kenapa harus tanya?."

"Nyebelin banget sih ,mending gausah ngomong deh." Resya membuang muka kearah lain sambik kening berkerut.

Daffa sedikit menyungging kan senyumnya melihat tingkah resya tapi buru-buru ia menetralkan nya kembali.

"Makan dengan siapa?." Sedetik kemudian ia berpikir akan pertanyaannya.

"Papa, tumben peduli banget." Jawab resya sewot.

"Pencitraan." Resya pun hanya menggelengkan kepala atas jawaban suaminya.

Apa bastian ngerjain aku?. Batin daffa

Daffa kemudian melirik jam tangannya, kemudian memandang resya.

"Saya harus kembali."

"Ya kembali aja daffa, gak ada yang ngelarang juga."

"Jangan marah terus. cepet tua nanti kamu, nanti saya dikira cucu kamu." Tutur daffa.

"Sembarangan kalo ngomong. Cantik gini dibilang tua."

"Ya makanya ayo ,jangan lelet." Daffa berdiri dan berjalan keluar restoran sambil menggeleng pelan akan kelakuan resya.

"Main nyelonong aja tu orang ,untung udah bayar." Cerocos resya kemudian sedikit berlari untuk menyusul sang suami.

####

Resya sedikit lelah dengan pekerjaan hari ini ,ia kini tengah berada dilift menuju apartemen . Sepulang dari restoran ia sudah dihadapkan berbagai berkas yang harus ia cek. sungguh merepotkan memang apalagi daffa menyita waktunya tapi tak bisa ia pungkiri hal itu berdampak manis untuk hatinya sedikit tersenyum mengingat hal tersebut saat daffa mengajaknya makan siang meski terdengar cukup aneh.

"Huh capek banget." Keluh nya entah pada siapa.

Setelah keluar dari lif dan melewati beberapa pintu ia pun memasukkan kata sandi untuk membuka pintu apartnya.

Klik.

"Hah." Resya duduk disofa sambil memejamkan matanya. Tangannya pun tergeletak sembarang arah.

Tiba-tiba terdengar suara pancuran air, seperti sedang ada yang mandi dikamar mandinya. Resya pun mengerutkan kening.
Tak mungkin daffa yang mandi, begitu pikirnya.

REAl_Merriage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang