Legato : 35

160 28 8
                                    

Tidak tau harus seperti apa menjelaskan semua situasi ini, sudah berjalan satu bulan tanpa kehadiran Umji, membuat para sahabatnya merindukannya. Member yang tersisah menjalan aktifitas mereka seperti biasa, semua mengikuti alur dengan baik namun tanpa sadar hati mereka telah hilang.

"Bagaimana kabar Umji?" Pertanyaan itu seperti bumerang untuk Eunha, pertanyaan yang keluar dari mulutnya seakan menarik semua pasang mata untuk menatapnya.

"Bagaimananya dan dimana dia, apa saat ini penting bagi mu?" pernyataan Sinb begitu menohok, membuat Eunha diam membeku.

Waktu terus berjalan tanpa bisa dihentikan, kemarahan member Gfriend memiliki alasan dan tanpa sadar alasan itu menciptakan tembok besar diantara mereka. Tanpa sadar satu bulan lamanya mereka hidup seperti orang asing.

"Aku harus pergi" ucap Sowon berlalu.

Satu persatu gadis-gadis itu meninggalkan dorm, mereka tidak lagi terlihat sama. Semua terjadi begitu saja, tanpa ada yang tau kapan akan berhenti.

Tetap diam dan melakukan jadwal sesuai dengan yang diatur adalah pilihan tepat. Biarkan diluar sana orang-orang menciptakan sebuah karangan yang indah menurut mereka. Biarkan mereka membenci dan saling menjatuhkan, bairkan yang sudah terjadi tetap terjadi karena tidak ada cara untuk memperbaikinya terkecuali diam.

🍀🍀🍀

"Yewon"

Wanita yang dipanggil namanya hanya menoleh sebentar dan kembali melangkah dengan cepat. Jujur saja dia sangat malas meladeni pria gila yang selalu mengikutinya.

Umji atau sekarang kerap dipanggil Yewon memiliki hidup yang sedikit rumit. Ia selalu berharap selama kuliah dia akan hidup tenang. Tapi nyatanya kehidupannya semakin rumit setelah bertemu Hanbin.

"Yewon tunggu aku" teriak pria itu lagi.

"Berhenti mengikuti ku" balas Umji dengan keras.

Bukannya berhenti pria itu justru semakin mempercepat langkahnya. Kini langkahnya telah sejajar dengan Umji, mulutnya tak henti-hantinya mengoceh membuat Umji muak dan ingin segera lepas darinya.

"Hey! Kau tidak boleh bersikap begitu pada ku, kita ini kan teman"

Langkah Umji tiba-tiba berhenti, membuat pria itu terkejut dan hampir tersungkur. Umji menatap tajam kearah Hanbin. "Sejak kapan kita berteman, aku tidak mau berteman dengan pria gila seperti mu" ucapnya kemudian kembali melangkah.

Hanbin reflek mengikuti Umji, mengekor dibelakang gadis itu dan mulai kembali mengoceh. Umji hanya pasrah, menutup bukunya lalu menutup kupingnya. Sangat aneh mengenal pria dengan hobi mengoceh seperti Hanbin.

"Hari ini kita ada kelas membedah, apa kau akan bolos lagi?" tanya Hanbin.

Umji spontan menghentikan langkahnya, menatap tajam kearah Hanbi. Ia sungguh tidak merasa tersinggung dengan ucapan pria itu.

"Aku tidak pernah membolos tuan Hanbin, pria tua itu yang mengusir ku dari kelas"

"Dia mengusir mu karena kau jauh lebih pintar membedah, dia hanya tidak ingin kau menjadi saingannya" ucap Hanbin, Umji termenung, ingin merasa bangga namun dia tidak ingin terlalu percaya diri.

"Jangan sok tau kau Kim Hanbin!"

"Tidak masalah jika tidak percaya, kau boleh tanyakan itu pada mahasiswa lain" ucapnya melangkah pergi meninggalkan Umji.

"DENGAR KIM YEWON, KAU AKAN LULUS DENGAN CEPAT! MUSIK MU SUDAH MENUNGGU"

Teriakan Hanbin membuat Umji terkejut, dia menoleh menatap tidak percaya dengan apa yang pria itu ucapkan.

LegatoWhere stories live. Discover now