Legato : 25

410 66 13
                                    

Woozi menatap tajam kearah Umji, mencoba membelah isi kepala wanita itu agar ia bisa merubah pikiran gadis bodoh itu. Suasa benar-benar hening karena ruangan hanya ada Umji dan Woozi. Chanyeol memutuskan mengurung diri di kamar mandi, emosinya saat ini benar-benar tidak bagus.

"Aku mungkin saja akan melakukan hal yang lebih buruk dari Chanyeol hung, tapi aku menahan diri hanya untuk mendengar alasan mu. Ku harap kau memberi ku alasan yang masuk akal." suara berat Woozi benar-benar membuat nyali Umji menciut, pria itu adalah malaikatnya tapi sekarang dia berbicara seolah-olah dia yang akan mengambil nyawanya.

Umji memberanikan diri untuk menatap lawan bicaranya, walau sangat sulit untuk mengangkat kepala namun dia tetap mencoba.

"Oppa ku harus tetap melanjutkan mimpinya!"

"Lalu bagaimana dengan mimpi mu?"

"Aku akan tetap melanjutkannya, tapi bukan untuk sekarang"

Jawaban Umji benar-benar membuat Woozi tidak habis pikir dengan sikap dan juga pola pikiranya. Woozi menarik nafas dalam, memijit pangkal hidungnya untuk mengurangi rasa pusing dan kesal.

"Kau akan pergi? bersekolah? dengan jurusan yang tidak kau sukai? membuang mimpi mu dan belajar hal baru?"

"ini hanya dua tahun! aku berjanji akan menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar ku tepat dua tahun"

Seharusnya Woozi tidak mengajak bicara Umji, karena itu percuma saja. Umji memiliki pemkiran yang kolot, selalu mengutamakan orang lain ketimbang dirinya.

"Terserah!" ucap Woozi dan meninggalkan Umji sendiri.

Rasa bersalah kini menyerang hati Umji, ia mengerti bahkan sangat mengerti untuk mengartikan sikap kedua sahabatnya. Mereka kecewa bahkan sangat kecewa dengan jalan pemikirannya, tapi tolong mengerti posisinya. Ia  melakukan ini semua karena memiliki alasan. Alasan yang tidak bisa dia jelaskan pada siapapun, alasan dimana hanya dia dan hatinya yang mengerti.

Semua karena cinta, Umji telah mebohongi semua orang tentang perasaannya bahkan dia telah membohongi hatinya sendiri. Hanya ada satu orang yang melakukan ini padanya dan orang itu adalah Jhope.

Yah... kalian pasti telah mengerti!.

Untuk kesekian kalinya dia berkorban, bahkan sekarang dia telah mengorbankan hatinya untuk kebahagian orang lain. Umji berkorban untuk kakaknya Eunha, yah... kalian pasti mengerti, Umji bukan gadis polos yang tidak mengerti dengan tatapan cinta, ia tau jika kakaknya menyukai Jhope, lalu dia harus bagaimana? Tolong jangan berfikir jika Umji membenci Eunha karea itu tidak mungkin. Seburuk apapun sikap Eunha padanya tetap saja Umji menyayanginya.

"Aku hanya ingin pergi" ucapnya lirih

Umji melipat kedua kakinya dan menyembunyikan wajah. Ia ingin menangis layaknya wanita yang sedang patah hati. Tapi, kenapa dia seperti tidak di perbolehkan untuk bersikap lemah. Sekali saja, ijinkan dia menangis di depan orang banyak, sekali saja ijinkan dia menunjukkan betapa rapuhnya dia.

Saat hati terbuka untuk orang lain, disaat itu juga dia harus menutup hati untuk orang lain.

Alasan terbesarnya untuk pergi adalah Jhope. Dia hanya ingin membuang rasa cinta yang mulai tumbuh dalam hatinya, dengan pergi makan Umji punya kesempatan untuk melakukan itu. Tapi, mengapa semua orang tidak ada yang mengerti? semua selalu membahas atau mempermasalahkan bakat dan bakat.

Umji mengerti dan tahu tentang bakatnya, bakatnya adalah mimpinya dan tidak mungkin baginya untuk melepaskannya begitu saja. Tolong.. mengerti, untuk sekarang dia hanya ingin melindungi hati seseorang dan juga melindungi hatinya.

kleek...

Pintu kamar mandi terbuka dan terlihat sosok tinggi keluar dan melaluinya begitu saja. Saat air mata dan hati sama-sama menangis tidak ada yang perduli. Pada siapa Umji harus berkeluh kesah? tidak ada yang mengerti dirinya.

Pada akhirnya hanya tinggal dia seorang diri di dalam kamar, meninggalkan dia dengan segala beban dalam hidupnya.

Pintu kamar kembali terbuka, kini kedua sosok pria yang baru-baru ini dia kenal berdiri di ambang pintu dengan tatapan kasihan.

Namjoon dan Suga menghampiri Umji yang masih bersembunyi di lipatan lututnya.

"kami memang tidak mengerti dengan kehidupan mu, tapi tolong jangan terlalu mengutaman orang lain" ucap Namjoon

"sikap mu membahayan diri mu sendiri" sambung Suga dan di setujui oleh Namjoon.

"jadi aku haus bagaimana? menyakiti orang lain? menyakiti oppa ku sendiri?" tanya Umji kesal.

Namjoon dan Suga kembali saling menatap, mencari kalimat yang mudah di mengerti oleh Umji. Kalimat mereka tidak salah, hanya saja Umji salah dalam mengartikannya.

"Apa kau punya alasan lain untuk pergi?" Tanya Suga sarkas.

"Tidak!"

"Baik! Aku yakin kau punya alasan lain" ucap Suga menatap aneh kearah umji.

Suga adalah pria yang peka, sikap Umji membut dia yakin jika ada sesuatu hal yang lain dalam hati gadis itu. Biar ini menjadi rahasia dirinya dan hatinya, tapi ijinkan orang lain untuk menyelamatkannya.

"sekarang fokuslah pada janji mu, buat TXT memiliki ciri khas yang keren dimata publik"

"besok kau akan bertemu dengan mereka, jadi istirhatlah. kamar ini sudah kami pinjam khusus untuk mu dan Woozi meminjamkannya" Suga dan Namjoon meninggalkan Umji seorang diri.

***

Namjoon dan Suga kembali kestudio milik Woozi, disana mereka kembali bertemu dengan kedua sahabat Umji. Wajah mereka benar-benar membuat Suga merasa iba. Nampak kacau dan mungkin terlihat penuh beban.

"Kami berdua mungkin tidak terlalu mengerti dengan situasi kalian, tapi kalian memberi beban lain pada Umji" Suga berucap dengan hati-hati, berusaha merangkai kata yang tepat agar kedua pria itu tidak tersinggung.

"Kami mengerti, Hanya saja kami merasa gagal melindungi dia"

Mereka berdua adalah malaikat yang dikirim Tuhan untuk Umji dan mereka selalu menyombongkan itu pada Umji. Tapi, sekarang mereka seperti mencabut sendiri predikat yang mereka buat. 

Sikap Umji menyadarkan mereka, jika cara mereka melindunginya masih sangat kurang dan sekarang mereka seperti terhalang untuk tetap bisa melindungi gadis itu. 

"Untuk sekarang ijinkan dia pergi, bantu dia untuk mengurangi sedikit bebannya, beri dia dukungan karena saat ini hanya dukungan dari kalian yang benar-benar dibutuhkan olehnya" jelas Namjoon dengan bijak. 

Woozi dan Chanyeol diam membisu, perkataan Namjoon mengenai hati mereka. Mungkin sekarang pilihan terbaik hanya mendukung keputusan Umji dan setelahnya kembali melindungi Umji dengan cara yang berbeda. 

"terima kasih" ucap Woozi tulus 

"tidak masalah!" jawab Suga 

"sepertinya gadis kecil itu baru saja mengikat kita" sambung Chanyeol dan mendapat persetujuan dari yang lain. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


LegatoWhere stories live. Discover now