Legato : 16

605 83 17
                                    

Pagi hari dikota London memang sedikit berbeda, cahaya mentari yang terik menyelimuti tubuh Umji. Suhu yang berbeda membuat tubuh Umji merasa kepanasan, membuatnya buru-buru bangun dan berlindung dari sinar mentari. 

Umji keluar dari kamarnya sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan kipas tangan bergambar awan. Ia berlari kedapur lalu membuka lemari pendingin dan memasukkan wajahnya kedalam sana. 

"Ini masih sangat pagi, tapi kenapa cuacanya sangat panas" keluhnya.

"Astaga Umji! apa yang sedang kau lakukan?" Namjoon berteriak dengan keras, "Aduh!" Umji meringis saat pintu lemari pendingin tiba-tiba tertutup dan mengenai kepalanya.

"Suara mu itu membuat orang terkena serangan jantung!" protes Umji menatap tajam kearah Namjoon, "salah mu! ngapain pagi-pagi ngumpet didalam kulkas" jawab Namjoon. 

Umji hendak protes, namun pandanganya kini tertuju pada kotak besar yang dibawah oleh Namjoon. Aroma yang enak membuat perut Umji berpesta, dengan langkah cepat ia merampas kota dari tangan Namjoon membuat pria itu terkejut. 

"Apa yang kau lakukan?" teriak Namjoon, "Oppa! aku minta sedikit" ucapnya kemudian berlari. 

Namjoon tentu tidak tinggal diam, ia mengejar Umji hingga didepan pintu kamar. Namun sial ia kalah cepat karena gadis itu telah menutup pintu dan menguncinya dari dalam. 

"Umji, aku belum makan sedikit pun" teriak Namjoon sambil mengetuk pintu dengan keras. 

Keributan itu tentu mengagetkan semua orang, satu persatu member membuka pintu kamar mereka dan mendapati Namjoon berdiri didepan pintu kamar Umji sambil berteriak dengan keras. 

"Namjoon lihat jam mu! matahari saja takut mendengar suara mu" Namjoon menoleh dan mendapati Jin yang berdiri didepan pintu kamarnya sambil melipat tangan.

"Hyung, setan kecil itu mengambil makanan ku" adu Namjoon pada Jin. Jin hanya memutar mata malas, sikap dewasa Namjoon hilang entah kemana. "Hyung, aku membawa kinci itu dari Korea dan itu buatan ibu ku" mata Jin mencoles, terkejut dengan apa yang dikatan oleh Namjoon. 

"Apa!" pekiknya. 

Namjoon sedikit terkejut dengan sikap Jin, ia tau jika Jin adalah orang yang suka berlebihan tapi ia tidak menyangka jika pria itu akan menanggapi situasi ini dengan berlebihan.

"Umji! buka pintunya! jangan coba-coba memakan kimci itu!" teriak Jin. Kini pria itu berdiri tepat disamping Namjoon, mengetuk bahkan lebih tepatnya menggedor pintu kamar Umji dengan keras. 

"UMJI AWAS JIKA KAU BERANI MEMAKAN ITU!" teriak Jin lagi. 

"Hyung, sepertinya sikap mu terlalu berlebihan" ucap Namjoon sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal. "Sebenarnya aku tidak masalah jika ia memakan kimci ku, ta.."

"Panggil Sowon" potong Jin, "AKU BILANG PANGGIL SOWON!" teriaknya. 

Tanpa bertanya lagi Namjoon bergegas memanggil Sowon sedangkan Jin tetap berusaha membujuk Umji untuk segera membuka pintu. 

"Ada apa?" tanya Sowon yang baru datang. Wanita itu tidak sendiri, ada Yerin, Yuju dan Sinb yang mengekor dibelakang. 

Jin menoleh dengan wajah cemas, membuat Sowon ikut merasa cemas "Umji merebut kimci Namjoon" ucapnya dan membuat keempat wanita itu terkejut. 

Namjoon hanya diam memperhatikan mereka, mulai bingung dengan sikap mereka yang berlebihan. 

"Yewon-nah, kau dengar aku! buka pintunya sekarang" teriak Sowon dengan keras. 

"Yewon! jika kau berani memakan kimci itu, akan kupastikan kita akan berkelahi" ancam Sinb. 

"Yewon, buka pintunya! aku akan memberikan boneka ku, kau bisa memilih boneka sesuka mu" bujuk Yerin. 

LegatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang