Legato : 10

612 85 14
                                    

Siang ini para wartawan telah berkumpul, mereka datang karena diundang bukan datang ingin mencari sebuah masalah.

Umji berdiri tidak jauh dari ketiga pria, ketiga pria itu saling melirik lalu kompak melirik Umji yang diam.

Wanita itu nampak sangat khawatir, ini bukan yang pertama tapi mengapa rasa gugup menghantuinya. Cahaya flash dari kamera wartawan semakin membuatnya takut, ini sungguh lucu dan tidak masuk akal karena Umji sejarusnya sudah terbiasa dengan cahaya kilat itu.

Dipimpin oleh bang PD mereka mulai memasuki ruangan dengan percaya diri. Semua kamera kompak naik, terdengar bunyi cekrek yang seirama.

Umji semakin sibuat takut dengan cahaya flas yang terus mengarah padanya, setiap cahaya seperti memberi beban pada pundaknya, memberi tekanan yang semakin berat pada kehidupannya.

Namjoon adalah pria pertama yang menyadari rasa khawatir Umji. Pria itu berdiri tepat disampingnya, "mengapa kau begitu gugup?" tanya Namjoon, "ak.. aku benci ini!!" ucapnya gemetar. Sebuah jawaban yang tidak terduga dengan ekpresi yang sulit untuk Namjoon artikan. Alis namjoon terangkat, ekpresi bingung diwajahnya sungguh menciptakan sebuah pertanyaan.

Namjoon mendekatkan tubuhnya pada bang Pd, membisilkan sesuatu yang membuat pria buntal itu menoleh menatap Umji. Aksi bisil-bisik keduanya memancing rasa ingin tai Suga dan Jhope, kompak kedua pria itu ikut menoleh menatap Umji bingung.

"Umji! kau baik-baik saja?" tanya bang PD khawatir.

Umji tidak menjawab, namun wajahnya sungguh membuat siapapun merasa khawatir. Namjoon sedikit terkejut saat Umji tiba-tiba merasa pergelangan tangannya dengan cukup kuat.

"Sepertinya kita tidak bisa melanjutkan Konferensi pers" ungkap Namjoon dan mendapat persetujuan dari yang lain.

Bang PD yang awalnya begitu bersemangat dengan Konferensi pers ini akhirnya memilih mengalah dan membatalkannya.

Namjoon menuntun Umji untuk pergi dari ruang Konferensi pers di susul Suga dan Jhope. Mereka meninggalkan bang PD yang harus menyelesaikan masalah kecil kepada wartawan yang sudah datang.

Umji hanya mengikuti ketiga pria itu tanpa melepas tangan Namjoon dari genggamannya, tubuhnya semakin gemetar seperti orang yang sangat ketakutan "kita bawa dia kembali ke dorm" ucap Jhope.

Suga membantu Namjoon untuk menahan tubuh Umji, ia melakukn itu hanya untuk berjaga-jaga takut jika wanita itu tiba-tiba ambruk.

Kepala mereka masih di penuhi dengan pertanyaan, mengapa sikap Umji bisa di katakan berlebihan, ini bukan Konferensi pers pertama dalam hidupnya, mengingat pekerjaannya sebagai idol.

Jhope dengan suka rela menyetir mobil, Namjoon dan Suga berada di kursi penumpang menggapit Umji yang masih diam dengan tenang.

"Umji kau baik-baik saja?" tanya Namjoon namun di abaikan. Suga menatap Namjoon memberi isyarat untuk jangan bertanya lagi.

🍁🍁🍁

Jhope menginjak pedal rem mobilnya, berhenti tepat didepan dorm mereka. Dia berlari memutari mobil untuk membuka pintu untuk ketiga orang penumpangnya.

"Pelan-pelan" imbuhnya lembut.

Namjoon dan Suga sigap menggam tangan Umji yang masih termenung dalam pikirannya, mereka khawatir dengan sikap Umji. Tapi mereka masih terhalang tembok besar untuk masuk lebih dalam kehidupan gadis itu.

Mereka melangkah bersama masuk ke dalam dorm, saat pintu terbuka mereka di sembut oleh semua penghuni dorm tanpa terkecuali.

"Bawah dia kekamar" pinta Sowon, Namjoon membopong tubuh Umji, memapah gadis itu kekamarnya. Sowon menatap punggung adiknya dengan cemas, "yang ku takutkan akhirnya terjadi" ucapnya.

"Bisa beritahu kami?" tanya Jhope penuh penasaran.

"Ini semua salah kalian! seharusnya kalian membiarkan dia melakukan yang ingin dia lakukan!" Sowon berteriak dengan sangat keras,

Jhope sangat terkejut dengan silap berlebihan yang ditunjukkan Sowon. "Apa? kami hanya ingin membantunya mengembangkan bakatnya!!" bela Jhope.

"Kalian pikir dia tidak ingin mengembangkan bakatnya! dia bisa bahkan sangat bisa walau tanpa bantuan kalian!" ucapnya histeris, "dia hanya tidak ingin!!" lanjutnya kemudian menangis.

"Sowon-si!" panggil bang PD yang baru saja datang .

Namjoon keluar dari kamar Umji, ikut bergabung dalam keributan. Suga memilih diam, menunggu jawaban atas semua yang terjadi.

"Ini semua salah mu!" tunjuk Sowon pada bang PD.

"Baik jika ini semua salah ku, katakan apa yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahan ku?" tanya bang PD, "lepaskan Umji" jawab Sowon lagi, "beri aku alasan!" Tanya balik bang PD lagi.

Sowon hanya diam, mulutnya kaku. Ia ingin mengatakannya namun mulitnya seperti menyatu dan tidak mampu untuk terbuka. Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti.

"Kami akan kehilangannya!!" jawab Yuju, "ayahnya membenci Umji terjun kedunia intertainer! ayahnya ingin dia melanjutkan bisnisnya di dunia medis, ayah Umji ingin jika putrinya menjadi seorang dokter sepertinya" jelas Yuku menatap Sowon, seakan meminta ijin untuk melanjutkan kalimatnya.

"Umji mencintai music lebih dari apapun! tapi, ayahnya membenci music lebih dari siapapun! Umji menjadi idol untuk membuktikan pada ayahnya jika dia bisa lebih suksek, dia penah dengan bangga mempersembahkan lagu buatannya untuk ayahnya, tapi ayahnya merobek lagu itu tepat di hadapan Umji" jelas Yuju.

Alasan mengapa Umji bersembunyi di balik lagu indah ciptaannya adalah dia hanya takut jika semua orang melakukan hal yang sama seperti ayahnya. Membenci musci-nya dan merobeknya di hadapannya.

"Umji menghargai ayahnya jadi dia memutuskan belajar music dan kedokteran. Dia ingin ayahnya bangga padanya, dia akan meninggalkan dunia music jika ayahnya tidak bisa merubah pandangannya pada music"

"Tapi kau justru menyuruhnya keluar dan menambah beban dalam hidupnya. Ayahnya akan sangat membencinya jika pada akhirnya dia lebih menguasai music ketimbak ilmu kedokteran"

Sebuah rahasia besar atau tepatnya sebuah jawaban atas pertanyaan besar telah terungkap. Umji hidup dalam tekanan, hidupnya berada di dua pilihan yang sulit.

Ketakutannya adalah penghalang dari semua ini, ketakutannya yang membuat dia memilih bersembunyi di belakang, ketakutannya yang membuatnya menciptakan tanpa identitas.

"Dia hanya takut pada ayahnya, mengapa dia berfikir bahwa semua orang akan melakukan hal yang sama seperti ayahnya?" ungkap Jhope.

"Baiklah, setelah ini sebaiknya kalian vakum dan tenangkan pikiran kalian. Aku akan mengatur ulang jadwal kalian" ucap bang PD.

"Bahagianya! pasti menyenangkan bisa liburan" sahut Taehyung sedih,

"Bukah hanya Gfriend, kalian juga!" sambung Bang PD, "berkemaslah malam ini! besok kalian akan liburan ke suatu tempat" lanjutnya meninggalkan dorm.

Beristirahat dari segala aktifitas sepertinya pilihan yang tepat, para member Gfriend dan Bts terutama Umji memerlukan refresing untuk meringankan beban dalam hidup mereka.

"Hyung! hidup mu lebih beruntung ketimbang Umji" ucap Namjoon pada Suga. Yang dikatakan Namjoon adalah kebenaran, jalan hidup Suga memang jauh lebih beruntung jika dibandingkan dengan Umji. Dan siapa yang tidak tahu jika Suga dan kedua orang tuanya memiliki jalan pemikiran yang berbeda. Walau pada akhirnya kedua orang tuanya menyerah dan mendukung keputusan putranya. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LegatoWhere stories live. Discover now