Legato : 20

584 72 7
                                    

Babak baru dalam kehidupan sudah di mulai. Namjoon mengurung diri dikamar ia tidak bisa berfikir dengan baik, suara tamparan masih jelas terniang dalam kepalanya. Ia mengusap pelan pipi kananya jika boleh jujur rasanya masih sangat perih tapi ada sesuatu hal lain yang merusak pikirannya. 

Tamparan adalah sebuah penghinaan untuk seorang pria, Namjoon pernah berkata pria hanya pria brengsek yang pantas mendapat tamparan. Bukan kah aritnya dfia termaksud pria brengsek? sebelum ibunya! tidak ada yang berani menamparnya dengan sangat keras. Tamparan Umji sangat sakit tapi rasa malu justru sangat membuat Namjoon tidak bisa berbuat apa-apa.

"Aaakh SIAL!" Namjoon berteriak histeris, ia bergerak gusar diatas kasur, berkali-kali ia juga melampiaskan kekesalannya dengan memukul kasur. 

"Iblis kecil sialan! mengapa aku harus mengenal mu!" 

Ting...

Namjoon bergegas bangun dari tidurya, tangannya sibuk bermain pada layar ponselnya. wajahnya nampak serius kala sebuah pemberitahuan masuk pada ponsel pintarnya.

"aku akan menyelesaikan ini! yang jelas salah satu dari kita harus ada yang berhenti"

Diam-diam namjoon pergi menuju kamar Umji, bukan untuk balas dendam melainkan menyusun rencana yang gila. Pelan dia mengetuk pintu kamar Umji, hampir satu menit tidak ada sahutan dari dalam membuat Namjoon nekat membuka pintu.

"kamarnya kosong!" Namjoon masuk lebih dalam kedalam kamar Umji yang gelap "kemana perginya?" tanyanya.

Namjoon berjalan maju sambil memanggil nama Umji, "Umji apa kau sduah tidur?" ucapnya. Tanpa permisi Namjoon meraba tembok disamping pintu, mencari saklar lampu untuk mengusir kegelapan. 

Ceklek...

Namjoon menyadarkan penglihatannya, menelusuri setiap ruangan dan tidak menemukan apapun. Ia menghampiri nakas tepat disamping kasur Umji, sebuah kertas membuat matanya meloto sempurna.

"AKU PULANG KE KOREA!"

Tulisan tangan umji membuat Namjoon mengerang kesal. Ia melepar asal kertas ditangannya lalu segera berlari keluar rumah. Namjoon bergegas berlari dan menghentikan taksi yang lewat di depannya.

"bandara"

Namjoon berkali-kali berusaha menghubungi Umji namun terus saja mendapat penolakan dari wanita itu.

Baik lupakan rencana yang sudah dia susun, sekarang akan jauh lebih baik jika dia menemui Umji sebelum wanita itu melakukan hal gila.

"Suga!"

Namjoon hampir melupakan pria itu, dia mencoba menghubungi Suga. Sekali panggilan tidak ada jawaban hingga panggilan kedua...

"hyung! Umji kembali ke Korea!!"

Entah apa yang mereka bicarakan, namun Namjoon meminta Suga untuk menyusul kebandara sesegera mungkin.

Tiga puluh menit Namjoon akhirnya tiba di bandara, suasanan bandara yang sunyi membuatnya sedikit mudah untuk mencari keberadaan Umji. Benar saja tidak sampai lima menit Namjoon telah menemukannya Umji yang sedang duduk menunggu penerbangan.

"GADIS GILA!!" Namjoon berteriak dengan kencang sambil berlari menghampiri Umji yang menatapnya dengan aneh.

"oh ya ampun! ini seperti drama yang Jin hyung tonton" ucapnya berusaha mengatur nafas.

"apa yang kau lakukan disini?" tanya Umji heran

Namjoon tidak menjawab dia memilih duduk di samping Umji sambil mengatur nafas. Berlari itu melelahkan jadi wajar jika Namjoon melakukan hal itu.

LegatoWhere stories live. Discover now