27 × 27 ÷ 9 - 54

161K 26.7K 6K
                                    

.

"Lo bilang cuma 15 menit, Lulu! Ini udah sejam lebih!"

Aurora akhirnya meletakkan ponsel ke atas dashboard dengan sedikit keras, kekesalannya meluap begitu Lulu menutup pintu mobil. Kapten cheers itu kelihatan tergesa-gesa. Dia tidak segera menyalakan mesin, tapi justru menoleh dan menatap serius sepupunya di bangku penumpang depan.

"Lo udah tau, cowok yang di foto sama Kai ternyata bukan Kenan?"

Untuk satu detik yang singkat, alis Aurora terangkat. Gadis itu mendengus. "Siapa lagi kalo bukan dia?"

Lulu tampak tidak sabar. "Re!"

"Re?" tawa Aurora. "Lo nggak ada statement yang lebih hoax?"

"Lo boleh nggak percaya, tapi gue denger sendiri dari mulut dia. Semua orang juga denger!"

Tawa Aurora seketika terhenti. "Maksud lo?"

"Barusan di kantin, waktu gue lagi berusaha provokasi Kai, tiba-tiba Re muncul dan bilang kalo cowok di foto itu dia, bukan Kenan."

Aurora mengerutkan kening. "Re.. bilang gitu?"

"He even said that Kai is his girlfriend."

Aurora terduduk tegak.

"His girlfriend?"

"Gue juga nggak percaya sama sekali!" Lulu menggeleng heran. "Apa sih spesialnya si anak baru itu? Ini kita lagi ngomongin Re Dirgantara, masa—"

"It's bullshit," desis Aurora.

Lulu berhenti bicara. "Bullshit gimana? Maksud lo mereka nggak beneran pacaran?"

"Itu bukan urusan gue," gertak Aurora tidak sabar. "Tapi cowok di foto itu jelas bukan Re."

Lulu mengangkat alisnya sebelah. "And.. how do you know that?"

Aurora menatap sekeliling, memastikan tidak ada yang dapat mendengar mereka di dalam mobil. "Karena gue yang masukin foto itu ke sistem soal."

Lulu membulatkan mata. Gadis itu terdiam selama beberapa detik, sebelum merendahkan suaranya ke dalam bisikan, "You did.. WHAT?"

"It doesn't matter, okay?" Aurora mengibaskan tangan, sebelum kembali larut dalam pikirannya. "Yang jelas, gue bisa pastiin cowok di foto itu bukan Re."

Lulu diam. "Tapi kalo gitu.. kenapa—"

"Kenapa Re bohong? Well, that's the question." Aurora mengetukkan jemarinya ke paha. "Dia nggak pernah ikut campur sebelumnya. Apa pun permainan gue.. he never cares before."

Aurora bertukar pandang dengan Lulu.

"Dan Kai juga saingan Re.. kan? Kalo peringkat dia turun, bukan cuma gue yang untung, tapi dia juga."

Jeda.

"So what the actual fuck did he save her for?"

Lulu hanya bisa menghela napas untuk merespons pertanyaan itu. Punggungnya disandarkan ke jok.

"Mungkin.. mereka emang beneran pacaran, Ra."

Aurora tidak menjawab.

"Who knows? Maybe he's just fall in love and forget that Kai is completely a threat to his rank?"

Aurora mengembuskan napas kesal, mengalihkan pandangan ke luar kaca jendela. "That's just.. stupid."

Lulu mengangkat bahu. "Yah, kalo lo belum pernah jatuh cinta, emang bego kedengerannya."

A+Where stories live. Discover now