61-Seleksi Drama Gagal

606 32 4
                                    

Beberapa orang mengatakan, kalau cinta itu buta. Mereka benar, dan menurutku  kamu adalah seindah-indah nya cinta yang aku punya.

🍃🍃🍃🍃

Shaka menatap Ashila intens. Bahkan cowok itu sampai menyipitkan mata nya. Menatap wajah Ashila dengan seksama. Menikmati ciptaan tuhan yang begitu indah nya.

Ashila yang disuruh menghadapkan wajah nya pada Shaka hanya bisa menurut. Dipandang begitu oleh Shaka membuat dirinya geli dan baper dalam waktu bersamaan.

Ashila menatap Shaka aneh. Dirinya sudah tidak sanggup. "Kenapa, sih?" tanya Ashila. Cewek itu memegang kedua pipi nya. "Ada yang salah sama muka aku?" tanya nya lagi.

Shaka menganggukan kepala berulang kali. Mulut nya tengah sibuk menguyah permen karet.

"Apaan si, Shak?" tanya Ashila gemas.

"Cantik," puji Shaka. Cowok itu membuat balon dari permen karet yang tadi di kunyah nya.

Shaka menyuruh Ashila mendekat dengan jari telunjuk nya.

Ashila mendekat. Membuat balon permen karet itu menyentuh bibir nya secara bebas. Ashila menatap Shaka yang juga tengah menatap nya.

Tanpa aba-aba Shaka memecahkan balon di mulut nya itu dan mengembalikan permen itu ke dalam mulut nya. Membuat bibir Ashila dan bibir nya bersentuhan.

Ashila kaget. Tubuh cewek itu seperti baru tersengat oleh aliran listrik dengan kekuatan tinggi. Jantung nya berdetak hebat dalam sana. Ia bisa merasakan banyak kupu berterbangan di dalam perut nya.

Shaka tertawa. Bahu cowok itu terguncang. Ia menepuk-nepuk paha nya sendiri. Ekspresi Ashila begitu menggemaskan di mata nya.

Ashila tersadar. Cewek itu kembali mundur dan duduk di tempat nya. Ia memegang bibir nya sendiri. Mengerjapan matanya berulang-ulang. Ia bertolak pinggang saat melihat Shaka masih terus tertawa meledek nya.

PLAKK

"Aww, sakit, nyet," umpat Shaka. Ia mengusap bahu lengan nya yang di pukul Ashila. Wajah cowok itu berkedut kesakitan.

"Cabul," kesal Ashila.

"Ya, maaf, nyet. Nggak sengaja gue." Shaka mengacak-ngacak rambut Ashila. Membuat cewek itu misuh-misuh di tempat.

"Lama, nyet. Kapan nih, mulai nya?" tanya Shaka.

Shaka dan Ashila kedua orang itu tengah berada di aula untuk seleksi drama. Hanya ada beberapa orang dan itu juga mereka sibuk pada urusan masing-masing. Shaka heran, lalu untuk apa ia disuruh berkumpul begini, sedangkan tidak ada satu orang pun dari panitia yang datang.

Membuang waktu Shaka saja.

Tau begini mending ia mengajak Ashila ke rofttop saja. Agar ia, bisa berduaan dengan pacar nya itu. Namun, melihat Ashila yang bersemangat, entah kenapa membuat dirinya jadi ikut bersemangat juga. Apalagi, senyum cewek itu yang tidak pernah luntur dari wajah cantik nya.

Membuat Shaka harus mengurungkan niat nya untuk mengajak Ashila pergi darisana.

Shaka membuang permen karet dari mulut nya, ke tempat sampah dengan cara melemparkan permen karet tak berdosa itu dengan tangan nya.

Shaka duduk menyila. Ia mendekatkan dirinya pada Ashila. "Panas, nggak?"

Ashila menoleh. Kemudian mengangguk tanpa banyak bicara.

"Mas tiupin, ya, dek," kata Shaka tersenyum tipis. Ashila hanya menggeleng, cewek itu tersenyum kecil.  Entah harus bersyukur atau menyesal memiliki kekasih seperti Shaka.

Tentang Shaka&AshilaWhere stories live. Discover now