05-Lebih dari jahat

1.4K 58 1
                                    

Kamu memang berhasil mematahkan hati ku. Tapi harapan ku masih sama dan tidak akan pernah patah karena aku dengan mu dan itu harapan ku walau tanpa cinta dari kamu.

👑👑

"Mau kemana?"tanya Ashila ketika Shaka menarik lengan nya.

"Kantin,"jawab Shaka singkat .

"Mau apa?"tanya Ashila lagi.

"Clara," jawab Shaka singkat tapi berhasil membuat hati Ashila patah dalam waktu sekejap.

Ashila mencoba tersenyum meski terpaksa. Padahal hati nya teramat sangat sakit. Ashila ingin menangis saja rasa nya. Ingin sekali Ashila berteriak di depan wajah Shaka dan mengatakan bahwa dirinya sangat sakit saat ini. Tapi percuma saja bukan? Siapa lah dirinya yang hanya mencintai dalam keadaan sepihak.

Jangan nangis-jangan nangis, Ashila membatin.

Ashila berusaha kuat meski hati nya kini seperti diremas kuat. Air mata nya terus mendesak keluar. Ashila benar-benar harus menelan segala kepahahitan dalam hidup nya.

Jadi Clara alasan Shaka mengajak nya ke kantin. Ashila menggelengkan kepala nya berkali-kali. Merasa tidak percaya. Padahal baru beberapa menit yang lalu dirinya bahagia ketika tiba-tiba saja Shaka datang ke kelas nya dan mengajak nya ah bukan mengajak tapi memaksa dengan menarik lengan nya. Ashila yang lengan nya ditarik oleh Shaka merasa  senang- senang saja. Padahal tadi di kelas Ashila sedang ada guru yang mengajar mata pelajaran. Tapi Ashila tidak bisa menolak. Rasa senang lebih mendominasi dirinya. Hingga berakhirlah dia disini disamping Shaka. Cinta nya.

Tapi ketika tahu alasan Shaka mengajak nya ke kantin adalah Clara. Ashila hanya bisa menelan ludah. Menguatkan hati agar air mata nya tidak tumpah. Sungguh ini menyakitkan.

Shaka dan Ashila masuk ke kantin. Pemandangan yang pertama kali mereka lihat adalah pemandangan dimana Clara dan Roy tengah saling menatap satu sama lain.

Ashila tertawa dalam hati.

Curang aku cinta kamu dan kamu malah cinta sama yang lain, batin Ashila.

Ashila melirik Shaka lewat ekor mata nya. Wajah Shaka tampak mengeras terlihat dari mata nya yang menajam. Ashila yakin telinga Shaka sudah mengeluarkan asap sekarang.

Ashila terkekeh pelan.

"Kenapa lo?"tanya Shaka sinis.

"Ah nggak,"ucap Ashila menahan senyum nya.

"Aneh."

Shaka dan Ashila berjalan ke meja yang diduduki oleh Clara dan Roy. Clara dan Roy tampak bahagia terlihat dari Clara yang tak henti-henti nya tertawa dan Roy yang sesekali menggombali Clara. Manis pikir Ashila.

"Shak kita kenapa harus duduk disana?"bisik Ashila tapi masih bisa terdengar jelas ditelinga Shaka.

"Bawel! Banyak tanya lo! Lo siapa gue si?!"desis Shaka tajam.

Jleb

Ashila hampir saja menangis jika tidak mengingat bahwa dirinya masih dengan Shaka saat ini. Perkataan Shaka benar-benar menyakiti ulu hati nya. Air mata nya mendadak ingin meluncur bebas.

Tentang Shaka&AshilaWhere stories live. Discover now