39-Bantai sampai akar

1.3K 71 8
                                    

Kalau nggak bisa nganggap cewek sebagai hal berharga, jangan anggap cewek sebagai hal murah.

—Shaka Alviano

👑👑👑👑

Setelah selesai membuka helm nya. Cowok berperawakan jangkung itu turun dari motor. Berjalan dengan langkah lebar ke arah sekumpulan cowok yang tengah merokok sambil sesekali tertawa. Seperti tengah merasakan kesenangan yang luar biasa. Shaka—cowok itu mengepalkan kedua tangan nya. Sempat berpikir mengapa para cowok itu sama sekali tidak merasa bersalah? Padahal kesalahan para cowok itu sudah menjerumus ke dalam tindakan kriminal.

Shaka bukan semacam orang pintar atau cenayang yang tahu akan segala hal. Namun firasat cowok itu yang mengatakan kalau sekumpulan cowok bejad itu tengah berada di pinggir gerbang SMA Nadarutama. Bukan hal sulit mengetahui hal itu. Mengingat, kalau pinggir gerbang SMA Nadarutama sering dijadikan tempat kabur. Alasan mendasar yang cukup kuat, karena SMA lain sangat gencar menggoda anak cewek SMA Nadarutama.

Melangkah lebar dengan wajah yang dapat mematikan sendi-sendi lawan. Membuka jaket bomber nya, hingga menampilkan tubuh nya yang terbentuk. Tanpa banyak bicara memukulkan jaket nya itu ke kepala Reynald yang tengah tertawa.

"Bangun, berengsek,"ucap Shaka menampilkan wajah nya yang sudah memerah menahan amarah. Berusaha sekuat mungkin agar tidak menyerang duluan. Mengingat ini adalah kawasan SMA Nadarudatama— sekolah nya.

Reynald berdiri. Bukan hanya Reynald tapi seluruh anggota nya ikut berdiri, seolah tahu kalau ketua mereka tengah berada dalam masalah."Kenapa, nih? Lo bisa sopan dikit nggak?"

Shaka tersenyum sinis."Banyak bacot."Shaka mendekatkan dirinya pada Reynald. Menempelkan jidat nya pada jidat Reynald. Menatap cowok itu marah."Lo apain cewek gue?"

Reynald semakin menekan jidat mereka berdua. Terkekeh. Posisi mereka benar-benar dekat. "Kenapa? Lo nggak suka?"Reynald terkekeh. "Cewek, lo, mantep, bro."

Shaka mendorong tubuh Reynal hingga cowok itu terjengkang. Pantat nya berhasil mencium jalan trotoar."Sialan, jangan bajingan, jadi cowok."

"Gue sudah bajingan,"ucap Reynald tanpa beban. Cowok itu bangun dibantu oleh dua anak buah nya.

"Dasar banci,"hina Shaka dengan senyuman miring. Cowok itu menyampirkan jaket bomber yang tadi ia pukulkan ke kepala Reynald pada bahu sebelah kanan nya.

"Jangan asal, bacot,"kata Reynald tidak terima.

"Banci."Shaka tersenyum miring. Cowok itu berbalik, lalu berjalan ke arah motor nya yang terpakir tidak jauh dari tempat ia berdiri.

"WOY!! BERENGSEK!!"Reynald marah. Tidak terima di ejek seperti itu."Kejar, bego, jangan diam aja."

Semua nya mengangguk, lalu berlari ke arah motor mereka. Reynald ikut dengan melangkahkan kaki nya lebar. Cowok itu sampai menahan geraman nya sendiri.

Shaka sendiri, ia tersenyum tipis di balik helm nya.

Reynald akan habis di tangan nya.

👑👑👑

Bukan susah membuat musuh-musuh nya kalah. Tipekal cowok jago bela diri serta pintar dalam mengatur strategi. Kalau ada yang bilang cowok nakal itu sangat susah diatur, itu memang benar, tapi pada dasar nya tidak ada cowok yang rela jika suatu miliknya di lukai, karena saking berharga nya. Sekalipun cowok itu nakal.

Tepat saat tadi, Shaka sampai di gedung kosong samping lapangan besar dekat jalan sepi. Gedung kosong yang sudah tidak layak pakai. Bahkan isinya hanya barang-barang bekas dan di penuhi oleh sarang laba-laba di setiap sudut ruangan nya.

Tentang Shaka&AshilaWhere stories live. Discover now