14-Perkenalan

1.3K 60 0
                                    

Aku rasa ada baik nya jika aku mencoba melupakan dia,dan mulai mencintai kamu.

👑👑👑

Ashila turun dari motor Shaka. Ashila nampak menatap sekeliling nya dengan mata yang nampak bahagia. Warung kopi yang Ashila lihat nampak berdiri dengan kokoh nya, terlihat bagus,serta bersih, Ada sebuah pepohonan juga,serta sebuah ayunan yang tali nya di ikat kuat pada batang pohon. Mata Ashila memancarkan binar bahagia. Ashila seperti baru merasakan apa itu yang nama nya kebahagiaan.

Ashila membenarkan letak tatanan rambut nya,enggan terlihat buruk di mata teman-teman Shaka. Ashila harus tampil sempurna agar dirinya tidak mempermalukan Shaka. Setidak nya Ashila bisa membanggakan Shaka, meski sedikit.

Shaka yang sedari memperhatikan Ashila tersenyum tipis. Dirinya mendekat ke arah Ashila lalu mengacak rambut Ashila pelan.

Ashila menoleh ke arah Shaka. Jantung Ashila benar-benar tidak bisa di ajak berteman baik, jantung Ashila selalu seenak nya sendiri. Ashila mendesah pelan jantung nya berdegup kencang tanpa bisa dicegah.

"Jangan diacak, jadi jelek kan," rajuk Ashila kesal berusaha menutupi kegugupan nya.

Shaka menatap Ashila datar"Udah jelek mah jelek aja,"

Ashila memajukan bibir nya. Ashila merapihkan kembali rambut nya. Ashila kini tidak memakai kacamata. Ashila merasa kini dirinya sudah lebih baik.

"Ayo!" ajak Shaka berjalan terlebih dahulu.

Ashila mengangguk. Ashila berjalan dibelakang Shaka,mengekor bagai anak ayam yang mengekori induk nya.

Saat sampai di dalam, Shaka disambut beberapa teman nya.

"Shaka!!" teriak seseorang dari dalam. Dia berlari ke arah Shaka lalu memukul lengan Shaka manja.

Shaka meringis pelan.

"Ih kamu tuh kemana aja sih? Gemes aku tuh kamu jarang bahkan nggak pernah kesini,dan kamu berhasil buat aku rindu," ucap orang itu yang nampak membenarkan letak poni nya yang memanjang.

Kudel namanya,salah satu anak geng motor yang ditetapkan ke anggotaan nya oleh Shaka. Bukan tanpa alasan Shaka mengangkat Kudel menjadi anggota meski terkesan lebay Kudel ini jika sudah berkelahi jiwa laki nya akan keluar. Menyeramkan sekali.

"Wihh bos datang,kemana aja nih,kita bener-bener udah kaya anak ayam yang kehilangan induk nya tau,"cerocos salah satu lelaki yang duduk menatap Shaka sumringah. Wajah nya nampak manis. Rahmat namanya lelaki yang sudah menjabat sebagai teman Shaka beberapa bulan terakhir.

"Lebay banget lo," kekeh Shaka.

Ashila yang sedari tadi berada di belakang Shaka tidak tahu harus berbuat apa. Padahal tadi dirinya benar-benar antusias. Ashila bisa merasakan ada banyak nya orang disini.

Hidung Ashila bahkan beberapa kali mencium bau asap okok. Untung saja Ashila tidak mempunyai alergi terhadap asap rokok,tapi tetap saja bukan,asap rokok itu tidak baik untuk kesehatan.

Ashila sedikit berdehem,sedikit tidak nyaman.

"Bisa tolong matikan rokok kalian nggak?"tanya Shaka sedikit tegas.

Semua yang ada disitu langsung mematikan rokok mereka secara serentak.

Shaka tersenyum tipis.

"Wihh Shaka Alviano Pratama,kemana aja oi?!"pekik satu orang lagi yang nampak mendekat ke arah Shaka. Tomo panggi saja begitu,karena ia tidak suka jika dipanggil Siska.

Shaka hanya tersenyum tipis. Sudah lama dirinya tidak berkunjung ke tempat ini. Tempat yang dulu menjadi tempat tinggal kedua nya kala Shaka malas pulang kerumah. Tempat yang kini masih mau menerima nya padahal Shaka acuh tak acuh pada tempat ini. Shaka benar-benar merasa tidak tahu diri. Shaka akui itu.

Tentang Shaka&AshilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang