48-Hari tanpa kamu

736 37 7
                                    

Banyak kisah yang sudah aku lewati. Hanya kisah dengan kamu yang tidak ingin aku akhiri.

🍥🍥🍥🍥

Sudah dua hari Ashila meninggalkan Jakarta. Hal yang menyebabkan hidup Shaka jadi uring-uringan. Hati cowok itu benar-benar tidak tenang. Melepas cewek itu lusa malam, benar-benar membuat hati nya serasa di tekan. Bagaimanapun ia tidak mau egois. Ashila butuh waktu sendiri untuk menyembuhkan luka nya. Meski, Ashila tidak menceritakan kronologis kenapa ia bisa menangis, tapi Shaka tahu cewek itu tengah terluka parah saat itu.

Shaka mengacak rambut. Saat ini saja cowok itu memilih sendirian di gudang. Benar-benar bukan Shaka yang sebenar nya. Cowok itu terlihat lemah. Ia seperti bukan apa-apa.

"Shaka," panggil seseorang dari arah pintu. Andi datang tergesa. Cowok itu memasang wajah begitu cemas.

Shaka berdiri. Menatap Andi heran. Seketika perasaan nya menjadi tidak enak.

"Lo kenapa, Ndi?" tanya Shaka kedua cowok itu saling mendekat. Memperpendek jarak diantara mereka.

Andi menarik nafas, setelah itu tatapan nya mengarah pada Shaka. "Ada Papa Ashila di bawah. Dia nanyain lo."

Shaka terpaku. Cowok itu bahkan tidak tahu Papa dari cewek nya itu. Belum pernah bahkan bertemu meski sekilas. Darimana Papa Ashila tahu dirinya?

"Kok bisa?" tanya Shaka ia begitu penasaran.

Andi menggeleng cepat. "Gue nggak tahu, mending lo sekarang ke kantor kepala sekolah, Papa Ashila sama istrinya ada disana. Mereka nungguin lo."

Shaka diam tak bergeming. Cowok itu bingung setengah mati.

Andi menghela nafas pelan. Menarik tangan Shaka. Berjalan ke luar gudang dengan tergesa.

"Keburu sekolah bokap lo ancur, Shak."

🔱🔱🔱

Shaka termenung. Cowok itu baru saja hendak masuk ruang guru tapi seorang lelaki dan wanita paruh baya sudah keluar terlebih dahulu dari sana. Wajah kedua nya nampak murung dan kesal. Seperti menahan gejolak amarah, apalagi pada wajah lelaki yang mengenakan jas berwarna silver yang dengan setia mengusap rambut istri nya itu.

"Itu Papa Ashila, tadi dia nanyain lo ke kepala sekolah," kata Andi berbisik tepat di telinga Shaka.

Shaka memberanikan diri untuk mendekat. Membuat Andi terus mengikuti nya dari belakang. Sekarang Shaka tengah berhadapan langsung dengan ayah dari kekasih nya. Cowok itu berdehem membuat Papa Ashila menoleh.

"Om," kata Shaka tersenyum. Cowok itu baru saja hendak mencium punggung tangan Papa Ashila, tapi tangan nya justru malah ditepis kasar.

Shaka menarik tangan nya kembali. Menatap Papa Ashila dengan sorot heran.

"Kamu pacar nya Ashila?" tanya David dengan nada berat. Suara lelaki itu begitu membuat bulu kuduk siapa saja yang mendengar nya berdiri.

Termasuk Shaka.

Andi memilih berdoa dalam hati. Cowok itu diam. Semuanya ia percayakan pada Shaka. Shaka bisa mengatasi semua sendirian.

"Om tahu saya?" tanya Shaka nampak terus berusaha sopan. Cowok itu bahkan tidak sedikitpun melunturkan senyum nya.

David melirik sekilas pada perempuan yang ada di samping nya. "Benar ini, 'kan Karina? Cowok yang ada di ponsel Ashila?"

Tentang Shaka&AshilaWhere stories live. Discover now