25-Bikin bubur

1.3K 58 0
                                    

Aku ingin jadi satu-satu nya, tapi kalau kamu tidak bisa, tidak apa. Yang terpenting kamu sudah menjadi satu-satu nya di hatiku.

👑👑👑

Shaka membuka jaket hitam nya, menyisakan kaos oblong berwarna putih yang melekat di tubuh nya. Jaket nya itu ia simpan di kursi. Ia mengusapkan kedua telapak tangan nya itu, bersiap membuat bubur untuk Ashila.

Shaka melirik ke arah teman-teman nya yang tengah meneguk ludah melihat ke arah bahan-bahan yang sudah di siapkan di meja. Shaka terkekeh, akan ia ajarkan bahwa hidup sebagai perempuan itu tidak mudah.

"Shak, gue nggak bisa masak,"ucap Rahmat nampak menggeleng ragu. Terakhir ia memaskan mie dulu saja, air nya sampai naik, hingga muncrat kemana-kemana, sebab ia tidak tahu cara mematikan kompor itu bagaimana.

Reza menyikut rusuk nya agak kencang."Lebay, dimana harga diri lo sebagai seorang laki-laki?" Reza seolah membakar semangat.

Rahmat malah mundur beberapa langkah."Gue ke sana aja deh, jaga-jaga, sama yang lain." Rahmat mundur lalu berbalik. Berlari menjauh.

Shaka menggeleng menepuk dahi nya."Jadi siapa lagi yang mau mundur?" tanya Shaka.

Reza mengangkat kedua tangan nya.

Shaka menatap Reza."Lo mau mundur juga?"

Reza menampilkan deretan gigi nya."Nggak, gue mau nyemangatin lo."Reza tersenyum kaku, setelah nya ia berteriak, sambil menggerakan tangan nya ke kiri lalu ke kanan."SIAPA SUKA HATI BANTU SHAKA?!!"

"KITA!!"semua nya berteriak serentak, terkecuali Shaka yang kini malah memijat kedua pelipis nya. Merasa pusing, lelah otak nya, membuat ia merasa ingin mencekik Reza beserta teman-teman nya.

"SIAPA YANG JOMBLO COBA BILANG!!"

"READERS!!"

"SIAPA YANG GANTENG YA MEMANG LAH DIRIKU, SIAPA YANG BUCIN TERIAKAN!!"

"AUTHOR!!"

Reza tersenyum bangga seolah dia baru saja menyelesaikan konser besar. Ia membukukan badan nya, tanda berterimakasih.

Pletak

"Aww,"ringis nya ketika tempurung kepala nya di geplak oleh centong sayur.

Reza mengusap belakang kepala nya, ia menatap Shaka tajam."Sakit tahu."Reza mengadu. Seakan dirinya terluka parah.

Shaka mendengus."Cepet bantu gue. Berhenti ngadain konser nggak jelas kalian itu."Shaka bertolak pinggang.

Shaka menatap Angga, mengusap dagu nya."Lo kelihatan nya bisa masak Ga."Shaka menyimpulkan.

Angga mengangguk." Gue bisa banget masak."Angga tersenyum.

"Bag—"

"Masak air deng,"lanjut nya tanpa beban, ia menatap Shaka geli.

Shaka menutup mata nya. Mencoba bersabar. Ia menetralisir rasa amarah di dalam dirinya. Ingatkan Shaka agar tidak mencekik satu persatu teman-teman nya. Ia mengusap dada.

"Za, cari di resep bikin bubur."Shaka memerintah. Ia pasrah. Bisa sedikit saja berikan ia pencerahan agar tidak terjerembab ke dalam lubang kesengsaraan yang dibuat oleh teman-teman nya.

Reza mengangguk patuh. Merogoh saku nya, mengeluarkan ponsel yang di lapisi oleh softcase bercorak Spider-man. Jari nya naik turun, men-scroll cara memasak bubur itu dengan gerakan lihai. Tatapan nya ikut naik turun.

"Ada nih, cara nya,"ucap nya antusias."Dengerin woy,"ucap nya, tanpa melihat kalau teman-teman nya malah asik mengobrol, termasuk Shaka. Ia mengangkat kepala nya menganga."DENGERIN, WOY MAEMUNAH!!"

Tentang Shaka&AshilaWhere stories live. Discover now