41-MY QUEEN

1.2K 63 5
                                    

Entah berapa kali aku sudah terjatuh di hatimu. Semua tentangmu. Apapun itu, aku menyukai nya.

👑👑👑👑

Suara musik berdentum keras. Gendang telinga seorang cewek yang baru masuk itu bahkan terasa ingin pecah mendengarnya. Bau alkohol serta rokok bercampur, membuat hidung cewek itu benar-benar tidak nyaman. Rasa sesak juga pengap benar-benar membuat dada nya terasa di himpit. Menyerngitkan dahi kurang nyaman. Apalagi dengan sorotan lampu remang-remang seperti ini. Hanya ada cahaya warna-warni sebagai penerang.

Hiruk piruk yang diciptakan oleh manusia itu benar-benar membuat kepala Ashila pusing. Belum lagi suara musik yang semakin mengencang. Tempat apa ini?

Ashila menoleh pada Karina yang tengah sibuk mengetik sesuatu di ponsel. Perempuan tua itu nampak nyentrik dengan dandanan nya.

"Ma, pulang aja, yuk, Ashila pusing," kata Ashila nampak sudah tidak nyaman. Apalagi sekarang perhatian para cowok mulai mengarah pada dirinya.

Karina menatap Ashila nyalang. "Nggak, kita duduk dulu disana."

Karina berjalan terlebih dahulu dengan Ashila yang mengekor di belakang nya. Ayolah, Ashila bukan tipe cewek yang suka tempat begini. Bukan rahasia lagi kalau Ashila itu lebih suka mengurung diri di kamar. Padahal yang di kerjakan hanya itu-itu saja. Ashila hampir tidak pernah bergaul. Makanya Ashila hanya punya Lala sebagai teman.

"Duduk," perintah Karina nampak memaksa. Perempuan itu lagi-lagi seperti majikan. Tapi mau tidak mau Ashila tetap menurut.

"Ma, ini tempat apa?"tanya Ashila sedikit mengencangkan suaranya. Badan nya ikut condong ke samping Karina.

"Dasar norak, ini namanya club."Karina tersenyum miring.

"Aku mau pulang, aja, Ma,"pinta Ashila sudah tidak bisa lagi berlama-lama disini. "Papa, kecewa pasti kalau tahu Ashila disini."

"Papa kamu itu, kurang piknik. Kerja mulu," kata Karina. "Lagian nikmatin aja kenapa si? Kapan lagi saya ngajak kamu pergi."

"Ak-"

"Berisik, anak sialan."

Karina berdiri dari duduk nya ketika ada om-om berusia sedikit tua menghampiri mereka berdua. Sempat bingung sampai akhirnya cowok itu malah mencium punggung tangan Karina, seolah menghormati. Ashila heran, bahkan umur mereka terpaut sangat dekat.

Karina menoleh. Mata cewek itu mengisyaratkan agar Ashila bangun dari duduk nya. Tanpa mau membuang waktu Ashila berdiri. Cewek itu baru hendak mencium tangan lelaki tua itu, tapi tangan nya malah di genggam erat.

Dasar modus!

"Saya Jonathan, panggil aja, Abang Jo," kata cowok itu. "Umur saya dua puluh lima tahun."

Dua puluh tahun memang bukan umur yang termasuk dalam kategori tua. Tetapi, tetap saja. Cowok itu lebih tua dari Ashila bahkan sangat terlampau jauh.

Ashila tersenyum risih. Cewek itu berusaha bersikap sebaik mungkin. Tidak mau mencak-mencak. Bagaimanapun Ashila tidak tahu. Bagaimana kalau cowok ini adalah rekan bisnis Papa nya.

"Aku Ashila, Bang," kata Ashila memperkenalkan diri.

"Kamu cantik, Shila."Jonathan melepaskan genggaman tangan nya pada Ashila. Mata cowok itu tidak lepas dari Ashila.

"Makasih, Bang."

Karina sendiri memilih mengajak duduk Jonathan. Membuat Ashila ikut duduk. Meski kadang menunduk. Jonathan terus menatap nya. Lelaki itu seperti tidak pernah melihat cewek cantik saja.

Tentang Shaka&AshilaWhere stories live. Discover now