18-Berangkat bareng

1.4K 50 1
                                    

Ijinkan aku masuk ke dalam hatimu. Lupakan dia,dan cintai aku seperti aku mencintai kamu,karena pasti hanya aku yang mencintai mu tanpa tapi.

👑👑👑

Ashila baru saja keluar dari gerbang rumah nya,tapi tiba-tiba saja ia dikagetkan dengan seorang lelaki yang sudah bertengger di atas motor Ninja hitam. Lelaki itu menggunakan helm full face yang menutupi seluruh permukaan wajah nya, tapi meski begitu Ashila bisa dengan jelas mengenali siapa yang ada dibalik helm full face itu, karena motor yang sangat Ashila kenali.

"Shaka,kamu ngapain disini pagi-pagi?"tanya Ashila sambil mendekat ke arah Shaka yang masih setia duduk di atas motor nya. Ashila heran Shaka ini sifat nya sering berubah-ubah. Kadang baik, kadang perhatian, dan kadang menyebalkan.

Shaka membuka helm nya."Jemput lo,"ucap Shaka. "Lo nggak inget kemarin gue bilang apa? Lo lupa kalau gue bilang gue mau jemput lo."

Ashila menggeleng pelan. "Aku nggak dengar."

Shaka menghela nafas pelan." Yaudah deh naik aja cepet, nanti kesiangan. Lo nggak mau kan berurusan sama tiang bendera itu."

Ashila mengangguk lalu dengan cepat naik ke atas motor Shaka. "Aku udah siap, Shaka, ayo berangkat. "

Shaka memakai helm nya. Shaka tiba-tiba saja menarik kedua lengan Ashila lalu melingkarkan tangan Ashila di perut nya. "Ini baru siap, Shil."

Ashila tersenyum samar. Pipi Ashila memerah. Ashila menahan dirinya agar tidak berteriak. Ashila menggigiti bibir bawah nya. Ashila harap degupan jantung nya yang cepat ini tidak terdengar sampai telinga Shaka.

Shaka sendiri tersenyum tipis. Shaka tidak menyangka jika ia nekat seperti ini. Shaka baru tahu jika berduaan dengan perempuan di motor seperti ini lebih romantis. Shaka kira semua perempuan itu sama saja.

Shaka salah.

Ashila berbeda.

👑👑👑

Ashila turun dari motor Shaka. Ashila merapihkan rambut nya yang sedikit berantakan. Ashila hendak mengikat rambut nya,namun tiba-tiba saja ada tangan yang mengambil ikat rambut nya.

"Shak, siniin aku mau ngiket rambut,"ucap Ashila sambil menyodorkan tangan kanan nya.

"Sini,"kata Shaka lalu menarik rambut Ashila pelan. Shaka mendekatkan rambut Ashila ke arah nya.

"Shak, malu diliatin banyak orang,"bisik Ashila lalu tersenyum malu, ketika melihat semua orang tengah menatap ke arah nya geli.

"Bentar, lo nya diem dulu dong, Shil,"ucap Shaka nampak gregetan sendiri, karena sedari tadi Ashila terus menggoyangkan kepala nya membuat Shaka seketika ingin menebas kepala Ashila.

Ashila terdiam. Ashila memilih mengikuti intruksi yang diperintahkan Shaka kepadanya. Ashila menutup wajah nya yang memerah karena malu dengan kedua tangan nya.

Shaka sendiri masih sibuk mengikat rambut sepunggung Ashila. Shaka sedikit tersentak, ketika melihat luka cambuk yang sudah sedikit memudar di leher Ashila.

"Udah belum?"tanya Ashila, suara nya sedikit teredam karena tertutup oleh kedua tangan nya.

"U-udah,"jawab Shaka masih sibuk menetralisir keterkejutan nya. Shaka menerka-nerka apa yang terjadi pada Ashila.

Tentang Shaka&AshilaWhere stories live. Discover now