17-Diobati

1.3K 53 1
                                    

Mencintai kamu itu adalah luka,tapi kenapa aku selalu ingin mencoba nya? 

👑👑👑

"Anjing woy! Sakit setan!"pekik seseorang nampak mengusap luka lebam di pipi nya.

Orang yang mengobati pun tampak geram. "Lo nggak tau diri amat sih,Shak,"ucap nya dengan tangan yang menggenggam kuat kapas.

"Gue nggak mau ah sama si Reza mah," ucap Shaka dengan mata nya yang mencari keberadaan seseorang.

"Ashila mana?"tanya Shaka,ketika mata nya tidak melihat ke beradaan Ashila.

Semua yang tadi nya tengah sibuk mengobati luka mereka tiba-tiba terhenti,menatap Shaka lalu menggelengkan kepala mereka secara berbarengan.

Shaka berdecak."Minggir."Shaka berdiri dari duduk nya.

Reza menyingkirkan tubuh nya."Dasar Emak tiri,"gumam nya lalu mulai mengobati luka nya sendiri secara perlahan.

Shaka melenggang pergi,tujuan nya saat ini adalah dapur. Shaka mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan Ashila,tapi Ashila tidak ada. Kemana pergi nya Ashila?

Shaka kembali ke tempat tadi dirinya berkumpul dengan kawan-kawan nya. Shaka yang tadi nya tengah sibuk bersiul,mata nya terbelalak kaget kala melihat Ashila yang tengah sibuk mengobati luka lebam di wajah Kudel.

Shaka berdecak entah mengapa. Semulanya dia tidak pernah begini. Kenapa hati nya seolah terusik? Ashila kan hanya sekedar pacar pura-pura nya,dia tidak ada hak untuk marah,tapikan  seharus nya tidak begini hati nya seolah tidak tenang.

Shaka berdehem lalu menghampiri Ashila."Obatin luka gue,"pinta Shaka sambil menarik lengan Ashila yang masih sibuk mengobati luka Kudel. Shaka menarik lengan Ashila yang terus meronta.

"Shak,aku kan lagi obatin luka nya,Kudel,"ucap Ashila yang tangan nya terus ditarik oleh Shaka.

Shaka berdecak."Gue juga luka,lo obatin luka gue juga,yang pacar lo itu kan gue,bukan Kudel,"ucap Shaka nampak berjalan ke arah dapur dengan Ashila yang berada di belakang nya.

Ashila mengangguk saja tanpa melawan. Ashila mengikuti kemana Shaka akan membawa nya.

"Obatin luka gue,"ucap Shaka yang kini sudah duduk di sebuah kursi panjang. Shaka menarik menarik lengan Ashila agar duduk disebelah nya.

Ashila duduk disamping Shaka. Mata Ashila memicing. Ashila mengkerutkan dahi nya."Shaka luka kamu udah di obatin," ucap Ashila terkekeh.

Shaka melotot kaget. "Hah masa? Kok ini sakit yah?"tanya Shaka sambil memegang pipi nya. Shaka beralibi padahal pipi nya sama sekali tidak merasakan sakit. "Cepet deh obatin gue,gue udah nggak kuat,"ucap Shaka kelewat lebay.

Ashil terkikik geli. Ashila mengangguk. Ashila tersenyum jahil. Bukan nya mengompres luka Shaka,Ashila dengan jahil malah mengusap pipi Shaka. Membuat Shaka mematung ditempat.

Shaka terpaku sesaat,seperti ada gelenyar hangat yang mengaliri darah nya,seolah dirinya seperti tersengat listrik,entah karena apa, tapi yang jelas hati seolah tergelitik.

"Masih sakit?"tanya Ashila sambil terus mengusapi pipi Shaka. Ashila tersenyum jahil puas rasanya mengerjai Shaka.

Shaka menoleh ke arah Ashila. Kini giliran Ashila yang mematung. Shaka menatap Ashila dalam. Ashila sampai tidak berkedip melihat nya. Jantung Ashila sudah berdebar tanpa diminta.

Ashila memalingkan wajah nya merasa malu. Tiba-tiba Shaka mengenggam tangan Ashila membuat Ashila menatap Shaka heran.

Shaka berdecak tiba-tiba."Lengan lo luka,"kata nya dengan nada geram. Shaka berdiri dari duduk nya lalu berjalan ke arah dimana teman-teman nya berkumpul.

Tentang Shaka&AshilaWhere stories live. Discover now