Aku Udah Gak Sabar Mas💋

10.6K 399 14
                                    

BTW BENTAR LAGI TAMAT YAA

HAPPY READING:*

***

Aiza sayang

Bangun sayang

Non Aiza, bangun Non

Samar- samar aku mendengar namaku di panggil. Aku membuka mataku perlahan. Seberkas cahaya mulai masuk dan aku mengerjapkan mataku beberapa kali.

"Sayang!"

"Engh.."

Aku terbaring dipangkuan Mas Reygan, kepalaku berada di atas paha Mas Reygan.

"Pusing ya? Sabar ya ini baru di jalan"

Aku menggeliat dan berusaha untuk duduk, "Mau kemana..?"

"Hati- hati, senderan sini"

Aku mendekat ke arah Mas Reygan dan duduk bersandar pada dada Mas Reygan.

"Mas? Mau kemana?"

"Ke rumah sakit sayang"

"Gak mau, Aiza mau pulang ke rumah aja Mas" pintaku, aku semakin merapat dan memeluk Mas Reygan.

"Hm?"

Mas Reygan mengerutkan dahi melihatku, aku mendongak dan memohon, "Please.."

"Pak Sapto, putar balik Pak, kita pulang ke rumah" perintah Mas Reygan segera.

"Loh den? Gak jadi kontrol ke rumah sakit?" tanya Bibi yang duduk di depan.

"Enggak jadi Bi, besok aja"

"Ohiya den"

Aku sebenernya masih pusing, tapi nyaman sekali posisiku saat ini. Mas Reygan merengkuhku ke dalam pelukannya.

Aku makin merapat, aku sesekali mendongak ke atas melihat Mas Reygan.

Aku tersenyum. Mas Reygan selalu saja tampan dalam keadaan apapun, dalam keadaan panik pun makin tampan saja.

"Kenapa?" tanyanya memergokiku.

"Gakpapa"

Aku terkekeh dalam hati.

Aku memainkan jari- jariku di pipi Mas Reygan, entah mengapa, ingin saja rasanya menyentuh wajah tampannya.

"Ih kok Mas Reygan deg deg an" seruku karena aku merasakan detak jantung Mas Reygan.

"Ya kalau enggak mati dong sayang"

"Ih ini nih cepet banget" aku menempelkan tanganku ke dada Mas Reygan.

"Sayang, tolong diam saja, jangan bikin Mas geli" bisiknya.

"Hehehe"

Namun tak lama berlalu aku merasakan hal tidak enak dalam diriku.

Rasanya ada sesuatu yang akan keluar dari perutku. Mual sekali rasanya.

"Emh" aku dengan segera membungkam mulutku.

"Kenapa sayang?" Mas Reygan panik.

"EM... em..em a..u um..ntah" gumamaku tidak jelas karena memamg aku tidak bisa berbicara saat ini.

"Apa sayang?"

Aku pun memberikan isyarat dengan tangan hingga akhirnya Bibi mengerti dan memberikan aku plastik kresek.

"Hoekkk Hoekkk"

"Astaga, keluarin aja sayang, pelan pelan" ujar Mas Reygan sambil memijit tengkukku.

AIZAWhere stories live. Discover now