Lelah sekali aku hari ini, gegara berangkat ke hotel siang jadi shift kerjaku ditambah.
Rizky memang menyebalkan, harusnya sebagai sahabat, bisa lah ya bantu sahabatnya. Eh ini malah suruh lembur.
"Acieee" goda Rizky padaku yang baru beristirahat di ruang karyawan.
"Apaan sih?"
"Acieee"
"RIZKY"
"Acieee cie cie hihihi" Rizky semakin menggodaku.
Geram sekali aku dengannya, tidak tahu saja dia jika suasana hatiku sedang buruk. Aku diam dan menjauh darinya.
"Aiza sayang, jangan marah dong yaa, yaa yaa yaa?" bujuknya.
"Pulang sana"
"Gak mau ditemenin nih? Hehe"
"GAK"
"Beneran? Apa mau ditemenin teman baru?"
"Ihh Rizky"
Tok tok tok
Tiba- tiba seseorang mengetuk pintu ruang karyawan. Harusnya jika karyawan di sini akan langsung masuk tidak perlu mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Siapa tuh?" tanya Rizky.
"Tauk" kesalku.
Rizky pun beranjak dari duduknya dan membuka pintu. Aku lebih memilih duduk sambil meletakkan kepalaku di atas meja.
"Aiza..ada yang mau ketemu" ujar Rizky.
Aku pun menegakkan badanku dan menoleh ke arah Rizky. Dan mataku terbelalak kaget.
Astaga ngapain sih kesini- batinku
"Ehehe" aku lalu tersenyum garing ke arah Mas Reygan yang berdiri di dekat Rizky.
"Hai, lagi apa?" detik selanjutnya Mas Reygan sudah duduk di dekatku. Sedangkan Rizky...
"Aiza sayang, Rizky balik dulu ya" ujarnya sengaja.
"Rizky, Rizky, tungguin Aiza sampe selesai kerja Rizky"
"No no no, Rizky harus pulang Aiza sayang hehe" Rizky tersenyum meledek. Kemudian berjalan keluar ruangan.
"Rizky, Rizky, RIZKY"
Awas ya lu Rizky, tunggu pembalasan Aiza
Geram sekali aku pada Rizky, bisa- bisanya dia meninggalkanku, bukannya tadi dia menawarkan diri untuk menemaniku?
"Aiza" panggil Mas Reygan.
"Hm?"
"Lihatlah, tanganku sudah mulai membaik, sepertinya darahnya tidak akan keluar lagi"
Haa? Apa urusannya denganku?
"Ah iya syukurlah"
"Makasih ya"
"Hm"
"Maaf gara- gara aku, kamu jadi lembur"
"Udah biasa"
"Mau aku temenin?"
"Gakusah"
"Kan kita temenan sekarang"
Heleh
Aku tidak menjawabnya lagi, aku benar- benar malas. Sudah cukup istirahatku, aku pun beranjak untuk menyelesaikan pekerjaanku.
"Mau kemana?" tanyanya.
"Beresin pakaian"
"Oh, aku tunggu sini ya"
VOUS LISEZ
AIZA
Roman d'amourMengapa kau mendekatiku jika akhirnya kau tak mau mendekat padaku sejengkalpun? Mengapa kau memberikanku harapan jika pada akhirnya kau sendiri yang menutup harapan itu? Lalu pertanyaan terbesar dalam hidupku saat ini. MENGAPA KAU MENIKAHIKU JIKA...