🍷MENYERAH🍷

12.7K 512 20
                                    

Aiza masih terpukul dengan perlakuan Reygan padanya, namun Aiza berusaha menerima. Mungkin itu karena efek kesedihan Reygan saja. Mungkin Reygan masih belum bisa menerima jika ayahnya sudah tiada.

"Loh non? Kok tidur di sini lagi?" tanya Bibi yang tidak sengaja melihat Aiza berada di kamar tamu.

Dengan cepat Aiza menghapus air matanya, sebelum Bibi mendekat.

"Hehe saya lebih suka di sini bi"

"Non Aiza, kalau ada apa- apa cerita sama Bibi aja"

"Gak ada apa- apa kok Bi"

Malam itu Aiza berdiam diri di kamar, dia merenung sejenak. Awalnya memang menyakitkan tapi Aiza berusaha untuk tak merasakannya. Bagaimana pun Aiza sudah menjadi istri sah Reygan. Walaupun tak banyak orang yang tahu, hanya teman- teman terdekat saja yang tahu.

***

Bukannya apa- apa, semakin kesini Aiza semakin sedih saja. Hampir dia tak pernah mengobrol dengan Reygan.

Pagi itu dia pernah mencoba membangunkan Reygan dan mengajaknya sarapan. Tapi ternyata Reygan sudah rapi dan buru- buru berangkat ke kantor. Aiza tak sempat mencium tangan Reygan.

Satu minggu sudah berlalu, jujur Aiza kesepian. Aiza ingin melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri. Dia ingin menyiapkan makanan untuk Reygan. Ingin menyiapkan baju kerja untuk Reygan. Ingin mencuci baju kotor Reygan. Dan yang paling Aiza inginkan adalah, ingin di imami oleh Reygan.

Tapi ternyata semua itu hanya akan menjadi sebuah angan. Entah kapan Aiza bisa melakukannya. Aiza sudah mencobanya namun Reygan hanya diam tak pernah menanggapi Aiza. Aiza seperti berbicara pada patung.

Reygan hanya memikirkan kerja, kerja dan kerja. Di hari sabtu dan minggu pun dia tetap bekerja. Memang di rumah tapi dia pasti berkutat dengan laptopnya. Ditambah dua bawahannya yang selalu datang.

Seperti hari ini, sedari pagi Bagas dan Rino, orang kantor sekaligus orang kepercayaan Reygan datang ke rumah. Sepertinya membicarakan sebuah proyek. Sepertinya mereka bertiga sudah sangat dekat layaknya seorang teman atau mungkin sahabat?

"Permisi" ujar Aiza yang datang mendekat pada mereka. Aiza ingin menawari minum.

"Maaf Mas?" ujar Aiza melihat salah seorang yang di samping Reygan.

"Aku Bagas" orang yang di lihat ternyata peka juga, dia langsung menyebutkan namanya.

"Oh Mas Bagas mau minum apa?"

"Hm, kopi aja"

"Ya, lalu Mas?" tunjuk Aiza pada Rino.

"Nama aku Rino"

"Mas Rino mau minum apa?" tanya Aiza.

"Sama kayak bagas"

Aiza mengangguk, kini Aiza menatap ke arah suaminya yang sama sekali tak menghiraukan kedatangan Aiza.

"Mas Reygan mau minum apa mas?" tanya Aiza perlahan. Aiza berharap Reygan menjawabnya.

Reygan masih diam, hal itu membuat Bagas dan Rino saling pandang lalu bergantian melihat Aiza lalu Reygan.

AIZAWhere stories live. Discover now