Bagaimana ini?

8.1K 394 74
                                    

HAPPY READING GUYS

Buat yang lupa ceritanya bisa scroll ke atas ^^^^

Mas Reygan tidak memperbolehkan aku pulang. Alhasil aku menunggunya sampai jam pulang kantor tiba.

"Sayang..." panggil Mas Reygan.

"Sudah selesai Mas?"

"Iya, ayo pulang, mau makan dijalan apa langsung ke rumah aja?" tanyanya.

"Langsung pulang aja ya Mas"

Mas Reygan pun setuju dan kami pulang ke rumah. Namun sesampainya di rumah, kami dikejutkan oleh keberadaan Mbak Najla di depan pintu rumah.

"Rey.." panggil Mbak Najla pada Mas Reygan.

"Najla" Mas Reygan menghampiri.

Mbak Najla menangis sambil menggendong bayi mungil yang sangat lucu.

"Rey tolongin aku Rey hikss hikss" ujarnya memohon pada Mas Reygan, aku mulai khawatir.

"Kenapa?"

"Aku di usir dari rumah Rey, ayah udah gak anggep aku anak lagi hikss hikss"

"Bukannya dulu Ayah kamu udah mengerti semuanya?"

"Ya, tapi Ayah membenciku sejak saat itu hikss hikss, Rey... hidupku hancur Rey"

Aku hanya bisa diam saja melihat hal itu, aku bingung harus berbuat apa ketika Mbak Najla memegang tangan Mas Reygan.

"Suami kamu gimana Najla? Kamu ke luar negeri nyusul dia kan?"

"Dia nggak mau nerima aku lagi Rey setelah cerai paksa waktu itu hikss"

Aku benar- benar kasihan melihat Mbak Najla, terlebih dengan bayi mungil itu.

"Udah Najla, sekarang masuk dulu yuk" ajak Mas Reygan.

"Hikss hikss aku gak punya tempat tinggal Rey"

"Udah tidur di rumahku dulu untuk sementara"

Aku sedikit kaget mendengarnya, aku khawatir.

"Aiza sayang, ayo masuk" ajak Mas Reygan menoleh ke arahku.

"Iya Mas"

Mas Reygan membantu membawa koper Mbak Najla, aku berjalan mengikuti mereka.

"Sayang, minta tolong buatin minum ya buat Najla" bisik Mas Reygan.

"Iya Mas" aku pun beranjak ke dapur sedangkan Mas Reygan duduk di sofa bersama Mbak Najla.

Aku membawa dua gelas teh hangat dan satu gelas kopi untuk kami. Aku menuju ruang tamu.

Deg

Betapa kagetnya aku saat melihat Mbak Najla bersandar pada bahu Mas Reygan, begitu juga Mas Reygan mengelus lembut kepala Mbak Najla.

"Ini minumnya Mbak" ujarku berusaha tegar.

Saat aku datang mereka pun merapikan posisi duduk mereka.

AIZAWhere stories live. Discover now