💐BUKET BUNGA💐

9.9K 510 39
                                    

Aiza terkaget, sore itu Reygan tiba- tiba masuk ke dalam kamarnya. Ini kali kedua Reygan masuk ke dalam kamar Aiza. Bukan, ini kali pertama, waktu itu hanya di depan pintu saja.

"Aiza"

"Ya mas?"

"Ini"

Reygan memberika dua buah paper bag pada Aiza.

"Apa ini mas?"

"Gaun sama sepatu, kamu siap- siap malam ini, aku tunggu jam 7 harus sudah siap"

"Ada acara apa mas?"

"Tangan kamu gimana?" Reygan balik bertanya.

"Ahh udah mendingan, udah ilang merah- merahnya"

"Oh, cepat siap- siap aku tunggu"

Aiza membuka paper bag yang diberikan Reygan di sana ada sebuah gaun berwarna merah marron, cantik sekali dilengkapi juga dengan jilbab dan satu lagi ada high heels warna silver di sana. Cantik dan anggun.

Aiza terkagum dengan gaun yang diberikan Reygan. Baru kali ini Aiza punya gaun sebagus dan seanggun itu. Aiza pun bergegas untuk bersiap.

Saat jam sudah hampir menunjukkan pukul setengah 7 Aiza baru selesai mandi. Aiza terburu- buru setelah melihat jam. Pasti Reygan sudah menunggu di bawah.

Tok tok tok

"Aiza" panggil Reygan setelah mengetok pintu.

"Ya? Sebentar mas, sebentar lagi Aiza selesai"

Reygan tak menyahut lagi, Aiza pun segera menyelesaikan dandanannya. Dengan make-up sederhana dan tidak berlebihan.

Aiza turun dengan perlahan mengingat bahwa sepatu yang ia kenakan cukup tinggi.

"Non Aiza, den Reygan sudah ada di mobil" ujar Bibi yang melihat Aiza turun.

"Ohiya bi, makasih ya bi"

Aiza sedikit terburu, takut Reygan marah karena menunggu terlalu lama.

Aiza mendekat ke arah mobil Reygan. Benar saja Reygan sudah rapi dengan setelan jasnya duduk di kursi pengemudi.

"Maaf lama" ujar Aiza sambil masuk ke dalam mobil.

"Hm"

Tak lama setelah Aiza masuk, Reygan melajukan mobilnya. Aiza hanya diam.

"Udah baikan?" tiba- tiba Reygan bertanya. Pertanyaan yang sama ia ulangi lagi kali ini. Padahal saat Reygan memberikan gaun pada Aiza ia sudah menanyakannya.

"Iya sudah mas"

Suasana kembali hening, Aiza juga bingung harus membicarakan hal apa. Setelah menikah, mereka berdua jarang sekali mengobrol. Sekalipun Aiza memulai pembicaraan pasti Reygan hanya menjawab singkat.

Ngobrol apa ya- Aiza

"Kita mau kemana mas? Ada acara apa?"

Hening, Reygan belum juga mengeluarkan suara. Entah dia tidak mendengar pertanyaan Aiza atau bagaimana, tapi suara Aiza lumayan keras. Reygan sangat fokus.

"Mas?" panggil Aiza ragu.

Lagi- lagi tidak ada jawaban, Aiza sedih, berbicara dengannya saja Reygan tidak mau.

Sudahlah- Aiza

Tak lama kemudian terdengar suara ponsel berdering, ponsel Reygan yang berdering. Reygan dengan cepat memasangkan headset dengan satu tangannya.

"Iya Najla, ini 10 menit lagi aku sampai" ucap Reygan membalaa telepon.

Mbak Najla- Aiza

AIZAWhere stories live. Discover now