SAHABAT

8.3K 442 38
                                    

Siang harinya aku tetap berangkat bekerja. Aku berusaha menutup wajahku yang masih sembab dengan masker dan juga kacamata.

"Mbak, Mbak Wati gantiin aku ambilin baju ke kamar kamar ya mbak, aku gantiin kerjaan mbak" pintaku pada Mbak Wati.

"Astaga, kamu kenapa Aiza? Habis nangis?"

"Enggak kok, ini kurang tidur aja mbak ehehe, mau ya mbak gantiin Aiza hari ini aja?"

"Iya deh iya, tapi sekali ini aja yak"

"Iya"

"Yaudah Aiza, ini tinggal satu rak ini yang belum di cuciin, yang lain tinggal di setrika aja, sama nunggu yang kotor nanti"

"Oke siap mbak, makasih banget ya mbak"

"Iya iya"

Bersyukur Mbak Wati mau menggantikanku. Akupun mengambil alih pekerjaan Mbak Wati.

"Loh, Mbak Wati mana?" tiba- tiba Vani datang.

"Gantiin aku"

"Eh kenapa kamu? Nangis? Gara- gara bos Rizky mau pindah tugas ya" ujar Vani yang membuatku sedikit kaget.

"Pindah tugas?"

"Iya, cabang baru hotel ini yang ada di Surabaya udah jadi, manajer di beberapa divisi di pindah tugaskan sementara, katanya sih gitu"

"Rizky juga ikut pindah?"

"Iya, loh Aiza gak tahu?, tapi cuma sementara kok katanya"

"Hm"

Aku kembali sedih, Rizky tidak bilang apapun padaku mengenai hal itu. Aku benar- benar sudah kehilangan sahabatku.

"Aiza, kamu gak mau pamitan sama bos Rizky, ini aku mau kesana loh, yang lain juga mau kesana"

"Enggak deh, ini masih banyak cuciannya"

"Halah ditinggal sebentar ayok"

"Enggak Vani, aku di sini aja"

"Kalian marahan ya?"

"Enggak" jawabku lemah.

"Oke deh, aku kesana ya"

"Ya"

Aku menyelesaikan pekerjaan Mbak Wati lalu duduk sebentar, aku sangat ingin bertemu Rizky, tapi sepertinya dia sudah tidak mau bertemu denganku.

"Hikss hikss Rizky, kenapa gak bilang sama Aiza kalau mau pindah"

"Hikss hikss"

Tak lama kemudian Mbak Wati masuk dengan membawa cucian. Mbak Wati menghampiriku lantas aku dengan cepat menghapus air mataku.

"Aiza, kamu kenapa?"

"Gakpapa mbak"

"Ohiya kamu dicariin Pak Fadil"

"Dimana mbak?"

"Tadi sih di lantai bawah"

"Oh iya makasih ya mbak"

Aku berdiri berniat untuk keluar mencari Mas Fadil tapi ternyata baru saja aku membuka pintu, Mas Fadil sudah berada di depan ruangan.

"Mas Fadil"

"Aiza, nangis kamu?"

"Enggak"

"Udah gakusah nangis, Rizky cuma 3 bulan kok pindahnya"

"Hm, Mas Fadil ada apa nyariin Aiza?"

"Ini, aku mau ngasih undangan, dateng yak, harus dateng pokoknya"

AIZAWhere stories live. Discover now