RIZKY

9.6K 503 50
                                    

Semenjak hari kemarin, Rizky menjadi sedikit berubah. Rizky menjadi lebih perhatian padaku.

"Belum selesai beres- beresnya?"

"Eh Rizky ngagetin aja, udah kok, kenapa?"

"Dinner yuk"

"Hahaha, dinner?" aku tertawa mendengar ajakan Rizky.

"Iya, sekalian gua anterin pulang"

"Bayarin tapi yaa" bujukku.

"Iyalah gue bayarin, cepetan gue tunggu"

"Iya iya"

Selama di perjalanan Rizky tidak henti- hentinya melihatku. Aku agak tidak nyaman, Rizky benar- benar berbeda.

"Rizky, lihat ke depan kalik, ntar nabrak mobil depan loh"

"Ehehe habis cantik sih lo"

"Haha baru nyadar situ?"

Aku tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Rizky, baru kali ini dia memujiku. Namun, tawaku seketika terhenti saat mobil Rizky berhenti di lampu merah dan Rizky menatapku tajam.

"Aiza" panggilnya masih dengan menatap tajam ke arahku.

"I..iya?"

"Gue cinta sama lo"

"Bhahahaha lo kenapa sih Rizky, lo lagi kesambet apaan dah? Haha lucu deh Rizky, gakusah sok serius gitu ah"

Aku menganggap itu semua candaan, aku berusaha untuk biasa saja dan mengalihkan pembicaraan namun Rizky tak bergeming, dia tetap menatapku.

"Gue serius, gue mau jadi pendamping hidup lo Aiza"

Aku hanya diam lalu mengerjap-ngerjapkan mataku beberapa kali. Sungguh, aku sangat tidak nyaman, aku lebih nyaman seperti biasanya.

"Lampunya udah ijo Rizky" ujarku pelan, lalu aku memalingkan wajahku dan menatap ke arah jendela.

Rizky pun kembali melajukan mobilnya, dan setelahnya tak ada obrolan diantara kami. Hingga akhirnya kami sampai di sebuah cafe, cafe yang sama seperti siang itu.

"Aiza, kamu mau pesen apa?"

"Rizky, Aiza...Aiza" aku bingung harus bagaimana.

"Spaghetti mau?" Rizky mengabaikanku yang sedang gugup.

Akhirnya akupun mengangguk. Selama menunggu makanan pun aku hanya menunduk sedangkan Rizky, dia masih menatapku.

"Rizky"

"Wiih, udah dateng nih makanannya, ayo di makan"

Aku ingin menjelaskan sesuatu tapi Rizky terus saja memotong perkataanku.

"Rizky"

"Udah lupain aja, dimakan cepet keburu dingin"

"Hm"

Malam itu setelah makan malam selesai, Rizky mengantarku pulang. Dia tidak ikut turun, dia hanya mengantarku sampai jalan depan kos. Rizky lebih banyak diam malam itu.

***

Sikap Rizky masih berlanjut hingga pagi hari, dia masih saja diam. Bahkan saat aku sampai di hotel, dia hanya tersenyum padaku dari jauh.

"Aiza, lesu banget kamu hari ini, masih pagi ini" sapa Mbak Wati saat aku memasukin ruangan karyawan.

"Gakpapa kok mbak hehe"

AIZAWhere stories live. Discover now