🚧POLISI🚧

18.8K 788 22
                                    

Siti cemas menunggu Aiza di tempat loundry. Siti terus berdiri di depan pintu berharap Aiza segera pulang. Tapi sudah 2 jam Aiza pergi dan tak kunjung kembali.

Siti sudah mencoba untuk menelpon Aiza tapi tak terhubung. Aiza tadi bilang jika ada apa- apa ia akan menelpon Siti. Tapi dia tak menelpon dan itu lebih mencurigakan.

"Aduh, bagaimana ini kalau non Aiza kenapa- napa?" gumam Siti sambil menatap ponselnya.

Sementara di tempat lain Aiza sedang gelisah, kini dia sedang di baringkan di sebuah kamar yang sangat besar. Dengan lampu yang sangat terang, baru saja listrik kembali menyala. Aiza masih berpura- pura pingsan. Namun setelah lelaki itu keluar, Aiza perlahan membuka matanya.

"Aku harus keluar dari sini, aku gak mau mati sekarang" Aiza bangkit dari tempat tidur menuju pintu. Dengan kaki pincangnya Aiza mencoba berjalan.

Namun belum sempat Aiza membukanya, daun pintu itu sudah bergerak. Sepertinya lelaki itu akan masuk kembali. Dengan cepat Aiza menuju tempat tidur kembali.

"Masih pingsan dia, dasar lemah" gumam lelaki itu, Aiza mendengarnya.

Dasar lelaki kejam- batin Aiza

Wiuuu wiuuu wiuuu wiuuu
Wiuuu wiuuu wiuuu wiuuu
Wiuuu wiuuu wiuuu wiuuu

Lelaki itu terkaget, sama kagetnya dengan Aiza. Aiza juga kaget namun ia tetap menutup matanya.

"Polisi" gumam lelaki itu panik.

Lelaki itu bergegas keluar kamar, suara sirine polisi masih terdengar jelas. Aiza pun membuka matanya, dia juga ikut panik, sepertinya untuk saat ini dia harus sembunyi di kamar.

Benar saja di halaman depan sudah ada beberapa polisi dan ada Siti di sana. Lelaki itu keluar dan berusaha untuk tenang.

"Maaf ada keperluan apa ya pak?" tanya lelaki itu.

"Begini bapak, kami dapat laporan jika bapak melalukan penyekapan seorang wanita bernama Aiza" jelas salah seorang polisi. Siti berdiri diantara beberapa polisi itu menatap tajam ke arah lelaki pemilik rumah.

"Penyekapan? Hah? Hehehe mana mungkin, saya tidak menyekap siapa pun di rumah ini" lelaki itu terkekeh mendengar penjelasan polisi.

"Untuk itu kami harus menyelidiki rumah bapak, ijinkan kami masuk" ujar polisi itu kembali.

"Baiklah, silahkan masuk, tidak akan ada siapa- siapa di rumah ini" jawab lelaki itu dengan santai.

Polisi- polisi itu bergegas masuk ke dalam rumah besar dan memeriksa setiap sudut rumah.

"Mafia jahat" ujar Siti sadis saat melewati lelaki itu.

"Hee?" Lelaki itu tampak bingung.

Di lantai 1 semua sudah diperiksa dan tidak ada apapun, saat ini polisi itu hendak menaiki lantai 2.

"Bagaimana pak? Tidak ada apa- apa kan?" tanya lelaki itu pada polisi yang sedang memeriksa seluruh kamar di lantai 2.

Hingga pada akhirnya sampailah di kamar tempat Aiza. Polisi itu membuka pintu.

"HUAAAAAAA" teriak Aiza, Aiza tak sempat berpura- pura untuk pingsan lagi, dia kini terduduk di pinggir ranjang. Ia tidak mengira jika polisi itu akan masuk ke ruangannya.

"Non Aizaaaa" Siti yang melihat Aiza langsung berlari masuk ke dalam kamar mendekat pada Aiza.

"Maaf bapak, bukti sudah ada, sekarang anda saya tangkap"

"Tapi maaf pak polisi, jika yang anda maksud saya menyekap wanita ini, untuk apa saya menyekap calon istri saya sendiri?"

"Maksud bapak?" tanya polisi itu.

AIZAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant