Maaf kalau banyak typo, boleh bantu koreksi hehe
Selamat membaca
Aiza mengikuti Rizky masuk ke dalam sebuah ruangan di hotel itu.
"Duduk"
Aiza menurut dan duduk, lalu menaruh kopernya di samping nya.
"Perkenalkan nama umur pengalaman kerja"
"Aiza Nurmala, 23 Tahun, pernah punya usaha laundry"
"Usaha laundry?"
"Iya"
"Ooo jadi kamu udah berpengalaman dalam bidang ini, kebetulan sekali. Tapi tentunya kerja di hotel ini punya peraturan sendiri"
"Iya"
"Nama kamu siapa tadi?"
"Aiza Nurmala"
"Manggilnya apa?"
Aiza berpikir sejenak, mungkin akan lebih baik jika ia mengganti panggilannya. Aiza ingin memulai titik kehidupannya dari awal lagi.
"Mala" jawab Aiza yakin.
"Oh oke, Mala"
Rizky menjelaskan tata cara menjadi seorang valet dan beberapa peraturan di hotel itu. Aiza dengan sungguh- sungguh memperhatikan.
"Oke, apakah sudah mengerti?"
"Mengerti pak"
"Oke, sekarang tolong ambilkan saya minum"
Aiza terkaget, bukannya pekerjaannya hanya mengambil serta mengembalikan cucian tamu hotel.
"Maaf pak? Tapi..."
"Apa? Hah? Saya bosnya di sini"
Helehh bos apaan, manager doang- batin Aiza
"Tapi saya bukan office girl" elak Aiza.
"Ya tapi saya bos kamu, kamu harus nurut perintah bos"
"Tapi pak, itu di luar job saya" Aiza tetap mengelak.
"Udah- udah gak jadi, bikin kesel aja sih lo" kini Rizky berbicara dengan non formal.
"Hehehe" Aiza hanya cengar- cengir.
"Udah sana pergi lo, yang ada tambah pusing gue ngurusin lo" ujarnya lagi.
"Maaf bapak jangan marah- marah nanti tambah tua"
"Enak aja tua, gue sama lo tuh cuma selisih dikit kalik"
"Memang umur bapak berapa?"
"27"
"Ow, bapak sudah punya pacar?"
Wah nih anak baru bikin kesel- Rizky
Sontak Rizky melotot mendengar perkataan Aiza. Aiza menyesal menanyakan hal itu.
"Gue gak punya pacar, punyanya mantan"
Aiza mengembuskan napas lega, ternyata bos barunya itu tidak marah.
"Sama pak, saya juga punyanya mantan"
"Mantan pacar?"
"Bukan"
"Lah terus?"
"Mantan suami"
"Heee???" Lagi- lagi Rizky terkejut bukan main.
Aiza menunduk malu.
"Jadi lo?"
Aiza mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIZA
RomansaMengapa kau mendekatiku jika akhirnya kau tak mau mendekat padaku sejengkalpun? Mengapa kau memberikanku harapan jika pada akhirnya kau sendiri yang menutup harapan itu? Lalu pertanyaan terbesar dalam hidupku saat ini. MENGAPA KAU MENIKAHIKU JIKA...
