Happy Reading Guys
Aku terpaksa duduk diam di depan Mas Reygan, sudah terlanjur juga. Mas Reygan melihat- lihat buku menu yang ada di atas meja.
"Kamu mau apa?" tanya Mas Reygan.
"Dibilang udah sarapan juga"
"Jangan bohong, yaudah Minum mau?"
"Gakusah"
"Oke"
Setelah memesan Mas Reygan memainkan ponselnya. Entah sedang apa dia, tapi sepertinya Mas Reygan sedang mencoba menelpon seseorang.
"Aiza, ada yang mau ngomong" ujarnya sambil menyodorkan ponsel.
Aku mengerutkan dahiku bingung. Lalu menerima ponsel Mas Reygan.
Non Aizaa, ini Bibi non
Halo Non?
Yaampun Bibi, Halo Bi, apa kabar Bi?
Alhamdulillah baik non, non bagaimana? Bibi kangen banget sama non. Bibi pengen ketemu
Alhamdulillah Aiza juga Baik Bi, Aiza juga kangen Bibi
Bibi hikss..
Bibi?
Bibi kangen banget sama non Aiza, sekali- kali main atuh non hikss hikss
Hehe iya Bi InsyaAllah
Janji ya non hikss
Udah atuh Bi jangan nangis, Mang Senin sama Pak Sapto sehat kan Bi?
Hikss iya non, Alhamdulilah sehat sehat mereka mah non
Syukurlah Bi
Yaudah Non, udah dulu ngobrol, besok dilanjut kalau non main kesini ya
Hehe iya Bibi
Baik- baik ya non sama den Reygan
I..ya
Aku menjadi sedih mendengar suara Bibi, aku kembali teringat masa masa dimana aku masih menjadi istri Mas Reygan.
"Aiza? Kenapa?" tanya Mas Reygan.
Aku menggeleng sambil menunduk. Aku tak mau Mas Reygan melihat raut kesedihan di wajahku.
"Permisi Tuan, Nona, makanannya sudah siap. Selamat menikmati"
Tak lama kemudian makanan pesanan Mas Reygan sudah datang. Aku sudah bilang tidak memesan tapi ternyata Mas Reygan memesankan nasi goreng untukku. Memang sih, aku tidak sarapan tadi pagi, hanya minum susu kotak.
"Aiza, mubazir kalau gak di makan"
Perlahan aku mulai menyuapkan sesendok ke dalam mulutku. Aku sedikit kaget, nasi goreng ini lain daripada yang lain. Enak sekali.
"Enak bukan?"
"Biasa saja" ujarku bohong.
Kulihat Mas Reygan tersenyum mendengar jawabanku. Masa bodoh, yang terpenting sekarang aku harus cepat menghabiskannya dan pergi.
"Uhukk uhukk" aku tersedak.
"Hati- hati Aiza, minum ini"
Bisa- bisanya aku tersedak, malu sekali aku di buatnya.
"Nggakusah cepet cepet makannya" lagi lagi Mas Reygan tersenyum setelah mengatakan itu.
Aku berdecak dalam hati.
YOU ARE READING
AIZA
RomanceMengapa kau mendekatiku jika akhirnya kau tak mau mendekat padaku sejengkalpun? Mengapa kau memberikanku harapan jika pada akhirnya kau sendiri yang menutup harapan itu? Lalu pertanyaan terbesar dalam hidupku saat ini. MENGAPA KAU MENIKAHIKU JIKA...